Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi nyetir (pexels.com/Norma Mortenson)
ilustrasi nyetir (pexels.com/Norma Mortenson)

Di sebagian besar tempat di dunia, menyalakan mesin mobil saat parkir dianggap pemborosan bahan bakar atau bahkan pelanggaran lingkungan. Tapi tidak di sebuah kota unik ini, Longyearbyen, kota kecil di Kepulauan Svalbard, Norwegia, yang terletak sangat dekat dengan Kutub Utara. Di kota ini, justru dilarang mematikan mesin mobil saat parkir, terutama ketika musim dingin tiba.

Bagi yang belum tahu, suhu di Longyearbyen bisa mencapai -30°C atau bahkan lebih rendah. Dalam kondisi ekstrem seperti ini, mematikan mesin mobil bukanlah pilihan yang bijak, karena bisa menyebabkan mesin membeku dan kendaraan sulit atau bahkan tak bisa dinyalakan lagi. Namun, aturan ini bukan hanya soal teknis kendaraan, tetapi juga mencerminkan bagaimana manusia beradaptasi dengan alam ekstrem.

Berikut fun fact tentang kota yang “haram” mematikan mesin mobil saat parkir.

1. Mesin menyala, maka mobil tetap hidup

ilustrasi seorang perempuan nyetir mobil (pexels.com/Peter Fazekas)

Di kota-kota dengan musim dingin ekstrem, menjaga suhu mesin tetap stabil adalah hal vital. Mesin mobil yang dibiarkan mati dalam suhu ekstrem bisa membeku hingga tidak bisa berfungsi lagi. Di Longyearbyen, kendaraan pribadi, taksi, dan bahkan bus sering dibiarkan menyala saat ditinggal sebentar agar mesin tetap hangat dan siap digunakan kapan saja.

Mobil yang membeku tidak hanya membuat repot pengemudi, tapi juga berisiko merusak komponen mesin secara permanen. Biaya perbaikannya pun sangat mahal, terutama karena suku cadang tidak mudah diakses di wilayah terpencil seperti Svalbard. Oleh karena itu, menyalakan mesin saat parkir adalah bentuk perlindungan terhadap kendaraan, bukan pemborosan seperti yang terjadi di daerah beriklim hangat.

2. Bukan soal malas, tapi adaptasi lingkungan

Ilustrasi nyetir (pexels.com/Callum Hilton)

Banyak turis yang datang ke Longyearbyen awalnya heran dan mengira penduduknya "pemalas" karena meninggalkan mobil menyala tanpa pengemudi. Padahal, kebiasaan ini lahir dari kebutuhan, bukan kemewahan. Bahkan, banyak kendaraan di Longyearbyen dilengkapi dengan pemanas mesin tambahan atau pemanas kursi otomatis yang tetap menyala meski kendaraan tidak digunakan.

Kondisi ekstrem membuat masyarakat setempat mengembangkan pola hidup yang sangat pragmatis dan efisien. Mereka tahu bahwa setiap menit mesin dingin bisa berdampak buruk. Karena itulah, peraturan informal, bahkan dalam beberapa area menjadi aturan tidak tertulis yang dipatuhi bersama, mendorong pengemudi untuk tetap menyalakan mesin selama mereka hanya parkir sebentar.

3. Tak hanya mobil, rumah juga harus selalu hangat

ilustrasi sedang nyetir mobil (freepik.com/freepik)

Kebiasaan "menjaga kehangatan" tidak hanya berlaku untuk kendaraan, tapi juga untuk rumah dan bangunan. Di Longyearbyen, rumah tidak pernah dibiarkan benar-benar dingin, bahkan saat ditinggal dalam waktu lama. Pemanas tetap aktif agar pipa-pipa air tidak membeku dan merusak struktur bangunan.

Prinsip serupa diterapkan pada mobil, menjaga mesin tetap hangat bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga mencegah kerusakan struktural. Ini menjadi bukti bahwa dalam kondisi alam yang ekstrem, manusia tidak hanya beradaptasi dengan pakaian hangat atau makanan bergizi, tetapi juga dengan keputusan sehari-hari yang terdengar aneh bagi orang luar, seperti membiarkan mesin mobil menyala tanpa henti.

4. Etika dan keamanan di balik kebiasaan ini

ilustrasi nyetir saat kabut (pexels.com/Alican Helik)

Meski terdengar bertolak belakang dengan upaya ramah lingkungan, kebiasaan ini tidak melanggar hukum Norwegia karena kota Longyearbyen memiliki status geografis dan iklim yang sangat unik. Penduduk pun tetap menjaga kesadaran lingkungan dalam hal lain, seperti penggunaan energi bersih dan pengelolaan limbah yang ketat.

Selain itu, aspek keamanan juga menjadi alasan kuat. Mesin yang menyala berarti sistem pemanas dalam mobil tetap bekerja. Ini sangat penting jika sewaktu-waktu pengemudi atau penumpang harus kembali masuk mobil untuk menghindari badai salju atau suhu yang membahayakan nyawa. Di titik tertentu, menjaga mesin tetap menyala adalah bentuk perlindungan diri di alam yang ekstrem.

Itulah fun fact tentang kota yang “haram” mematikan mesin mobil saat parkir.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team