Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jejak Sejarah Pena yang Ada Sejak Zaman Firaun hingga Modern

Pinterest
Pinterest

Mataram, IDN Times - Pada masa lampau, peradaban manusia kuno mengadopsi berbagai metode untuk menuliskan informasi, seperti mengukir batu, kayu, bambu, atau menggunakan media alamiah seperti daun lontar, nipah, atau kulit binatang. Namun, teknik-teknik ini seringkali memakan waktu yang lama, memerlukan keterampilan khusus dalam pembuatan media tulis, dan media tersebut tidak selalu tahan lama.

Penggunaan pena pertama kali tercatat berasal dari Mesir Kuno, khususnya pada masa pemerintahan Firaun. Pena digunakan oleh juru tulis di istana Firaun pada masa tersebut. Seiring berjalannya waktu, pena mengalami berbagai inovasi hingga mencapai bentuk yang lebih modern dan praktis seperti yang kita kenal saat ini.

Penemuan kertas di Cina dan penggunaan papirus yang umum di sepanjang Sungai Nil menjadi tonggak penting dalam perkembangan budaya menulis manusia. Pena, sebagai alat tulis utama, mengalami evolusi yang panjang sepanjang sejarah peradaban manusia.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah dan fakta menarik seputar pena, alat tulis yang terus berkembang hingga masa kini.

1. Kalam

Pinterest
Pinterest

Pada tahun 4 SM, juru tulis Mesir Kuno menggunakan kalam sebagai alat tulis utama. Kalam adalah alat tulis yang terbuat dari batang bambu yang ujungnya diasah hingga tajam. Proses pembuatan kalam melibatkan penyerutan bagian ujung bambu hingga mencapai ketebalan yang cukup, kemudian dipotong secara diagonal.

Untuk menggunakannya, ujung tajam kalam dicelupkan ke dalam tinta. Banyak seniman yang menggunakan kalam untuk melukis, termasuk tokoh terkenal seperti Vincent van Gogh. Namun, karena ujung tajam kalam tidak tahan lama, akhirnya kalam digantikan oleh pena bulu sebagai alat tulis yang lebih tahan lama dan praktis.

2. Pena bulu

Pinterest
Pinterest

Pena bulu merupakan alat tulis yang terbuat dari bulu burung. Pena bulu mulai menggantikan penggunaan kalam sekitar abad ke-7 Masehi. Proses pembuatan pena bulu hampir mirip dengan cara membuat ujung tajam pada kalam. Penggunaannya pun serupa, yaitu dengan mencelupkan ujung pena ke dalam tinta sebelum menulis.

Pena bulu ayam telah digunakan di Qumran, Yudea, untuk menulis beberapa Gulungan Laut Mati yang berasal dari sekitar tahun 100 SM. Namun, pena bulu memiliki kekurangan, yaitu ujungnya yang tajam sering merobek kertas tipis dan dapat menyebabkan luka pada tangan pengguna.

3. Pulpen

Pinterest
Pinterest

Karena masalah tinta yang sering tercecer ketika menggunakan kalam atau pena bulu yang harus dicelupkan secara berkala, diciptakanlah alat tulis yang mampu menyimpan tinta di dalamnya. Pena jenis ini dikenal sebagai pulpen.

Pulpen memiliki ciri khas dengan ujung logam yang lancip dan mampu menyerap tinta. Salah satu teknik pengisian ulang pulpen yang umum digunakan adalah metode piston, di mana tinta disedot ke dalam pulpen.

Pulpen menggunakan gravitasi untuk mengalirkan tinta ke ujungnya saat digunakan. Namun, kekurangan pulpen adalah kecenderungan tinta untuk melebar di atas kertas saat digunakan, serta ujungnya yang tajam yang dapat merobek kertas.

4. Pena bolpoin

Pinterest
Pinterest

Pada tahun 1938, Laszlo Biro, seorang jurnalis Hungaria, bekerja sama dengan saudaranya, George, seorang ahli kimia, mengembangkan sebuah pulpen revolusioner dengan ujung berbola kecil yang dapat berputar, yang kemudian dikenal sebagai pena bolpoin.

Ujung berbola kecil ini dirancang untuk berputar, memungkinkan tinta keluar dan membasahi bola saat digunakan. Inovasi ini berhasil mengatasi masalah kertas yang sering robek akibat ujung pena yang tajam. Selain itu, bola berputar ini juga membantu menyebar tinta secara merata di atas kertas.

5. Alat tulis sekarang

Pinterest
Pinterest

Alat tulis modern yang kita kenal saat ini merupakan hasil evolusi dari kebutuhan yang semakin meningkat terhadap aktivitas menulis. Berbagai alat tulis modern diciptakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara yang lebih efisien dan praktis.

Perlu dipahami bahwa pulpen dan pena bolpoin adalah dua hal yang berbeda. Meskipun pulpen masih diproduksi hingga kini, penggunaannya lebih sering terbatas pada simbol status atau hadiah karena harganya yang cenderung mahal.

Demikianlah sejarah panjang pena, alat tulis yang terus berkembang seiring berjalannya waktu. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat melengkapi pengetahuan kita tentang perkembangan alat tulis dari masa ke masa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
Sri Gunawan Wibisono
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us