Bunga bangkai (commons.m.wikimedia.org/USCapitol)
Berdasarkan informasi dari Live Science, ada alasan baik mengapa bunga bangkai berbau tidak sedap. Bau, warna dan temperatur dari bunga bangkai digunakan untuk menarik penyerbuk. Kumbang kotoran, lalat daging dan serangga karnivora lainnya adalah penyerbuk utama dari bunga ini.
Karena serangga tersebut biasa memakan daging mati, bau dan warna dari bunga bangkai adalah untuk meniru binatang mati. Tidak hanya itu, suhu dari bunga ini bisa menghangat menjadi 36,7 derajat untuk mengelabui targetnya. Para serangga mungkin menganggap bahwa bunga bangkai adalah makanan dan terbang ke sana.
Bau busuk pada bunga bangkai secara kimiawi terdiri dari dimethyl trisulfide (bau seperti bawang yang dimasak dan keju limburger), dimithyl disulfide (bau seperti bawang putih), trimethylamine (ditemukan pada ikan busuk atau amonia), isovaleric acid (yang menyebabkan kaus kaki berkeringat dan menjadi bau), benzyl alcohol (aroma bunga manis pada melati dan eceng gondok), phenol (rasa manis seperti dalam obat semprotan tenggorokan) dan indole (bau kapur barus).