Mataram, IDN Times - BMKG Stasiun Geofisika Mataram mencatat sebanyak 502 kejadian gempa bumi mengguncang wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) selama bulan Agustus 2024.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi mengatakan ratusan kejadian gempa bumi tersebut didominasi magnitudo di bawah 3 dan kedalaman dangkal di bawah 60 kilometer.
"Dari 502 kejadian tersebut terdapat dua kejadian gempa bumi yang dirasakan di wilayah NTB," kata Ardhi di Mataram Senin (2/9/2024).
Ardhi menyebutkan dua kejadian gempa bumi yang dirasakan dk wilayah NTB dengan magnitudo di atas 5. Yakni, kejadian gempa bumi dirasakan terjadi pada 21 Agustus 2024 pukul 18:58:30 WITA dengan magnitudo 5,2 dan kedalaman 100 kilometer yang dirasakan di wilayah Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Timur, Mataram, Lombok Utara, dan Sumbawa Barat III MMI.
Kemudian, gempa bumi dirasakan juga terjadi pada 23 Agustus 2024 pukul 11:55:58 WITA dengan magnitudo 5,3 dan kedalaman 10 kilometer yang dirasakan di wilayah Dompu dan Bima III MMI, Sumbawa II MMI.
Berdasarkan grafik frekuensi jejadian gempa bumi Bulan Agustus 2024, kata Ardhi, terbanyak pada 23 Agustus 2024 sejumlah 33 kejadian.
Sementara, berdasarkan besar magnitudonya, gempa dengan magnitudo di bawah 3 sebanyak 382 kejadian, gempa dengan magnitudo antara 3 - 5 sebanyak 118 kejadian dan 2 kejadian gempa bumi dengan magnitudo di atas 5.
Pada 18 Agustus 2024 dan 23 Agustus 2024 mendominasi kejadian gempa bumi di Bulan Agustus 2024 dengan jumlah 25 kejadian pada rentang magnitudo di bawah 3.
Sedangkan berdasarkan kedalaman gempa bumi dengan kedalaman di bawah 60 kilometer sebanyak 407 kejadian, gempa bumi dengan kedalaman 60 - 300 kilometer sebanyak 91 kejadian dan 4 kejadian gempa bumi dengan kedalaman di atas 300 kilometer.
Ardhi menjelaskan berdasarkan kondisi seismisitas wilayah NTB pada bulan Agustus 2024, aktivitas gempa bumi didominasi di dua daerah sumber gempa. Yaitu, Sesar Lokal Sumbawa Barat dan Flores Back Arc Thrust Segmen Sumbawa
"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya," tandas Ardhi.