Filosofi Bangunan Rumah Adat Bale Lumbung di Lombok
Terlihat kecil dari luar, tetapi di dalam sangat luas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Pulau Lombok memiliki banyak destinasi wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan. Selain pantai, wisatawan juga dapat berkunjung ke rumah adat. Salah satunya adalah Rumah Adat Bale Lumbung.
Rumah Adat Bale Lumbung merupakan rumah tinggal dari suku asli Lombok yang sampai saat ini kelestariannya masih sangat terjaga. Rumah Adat ini menjadi spot foto yang menarik bagi wisatawan. Selain itu, wisatawan juga dapat mengetahui tentang sejarak Suku Sasak yang dulunya tinggal di rumah adat itu.
Berikut beberapa hal yang wajib diketahui tentang Rumah Adat Bale Lumbung di Lombok.
Baca Juga: Tokoh Adat: Puncak Bau Nyale Sebulan Sebelum MotoGP di Mandalika
1. Tentang bale dan lumbung
Rumah Suku Sasak ini memiliki dua jenis rumah adat yang bernama Bale dan Lumbung. Rumah Bale atau Balai merupakan rumah yang dipakai oleh masyarakat Suku Sasak sebagai tempat tinggal mereka. Sedangkan Lumbung merupakan rumah yang dijadikan tempat menyimpan hasil panen atau padi dan segala kebutuhan para masyarakat suku Sasak. Kata Lumbung dalam Bahasa Indonesia memiliki arti tempat penyimpanan hasil panen.
Bale Lumbung ini dapat dengan mudah di temukan di Lombok Tengah salah satunya adalah di Desa Ende atau lebih dikenal dengan sebutan Desa Sade. Di desa tersebut bale lumbung masih berdiri kokoh, sebuah rumah yang sangat canggih konstruksinya di masanya.
Bale Lumbung terlihat sangat mungil dari luar, tapi ternyata di dalamnya cukup luas. Terdapat dua tingkat di bale lumbung ini, tingkat kedua atau atap merupakan tempat penyimpanan hasil padi, dan tingkat pertama merupakan tempat yang biasanya dijadikan tempat memasak.
Baca Juga: 1,5 Tahun Hilang, Bocah ini Ditemukan Lemas di Sirkuit Mandalika