Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Latar Belakang Pelajar Melakukan Perundungan ke Teman Sekelas

ilustrasi perundungan (unsplash/Jakayla Toney)

Bima, IDN Times - Perundungan adalah perbuatan keliru yang sulit dihindari oleh banyak orang, tak terkecuali pelajar. Menempuh pendidikan formal pun juga tak mampu menghilangkan bahkan meminimalisir terjadinya perundungan oleh pelajar. Perundungan merupakan hal lazim terjadi di lingkungan belajar mengajar. 

Pelajar sering kali merundung teman sekelasnya sendiri dan menganggap itu hal yang menyenangkan. Alih-alih menghentikan perbuatannya, pelajar malah menganggap bahwa tindakannya tidak terlarang karena tidak ada yang melaporkannya. Berikut beberapa latar belakang pelajar melakukan perundungan ke teman sekelas.

1. Identik nakal

ilustrasi kenakalan pelajar (unsplash/Max Titov)

Banyak orang menganggap kamu sebagai anak yang nakal. Mulai dari cara berpenampilan hingga ucapanmu tidak mencerminkan kepribadian yang baik. Bagimu menjadi karakter nakal adalah hebat karena akan membuat orang takut akan dirimu.

Kamu terpengaruh dengan lingkungan sekitar maupun tontonan yang kamu lihat. Kamu mulai melakukan perundungan untuk membuktikan kehebatanmu yang identik dengan kenakalan.

2. Korban tampak lemah

ilustrasi tidak bisa melawan (unsplash/Morgan Basham)

Dengan kenakalan yang melekat pada dirimu, kamu sadar perlu mencari sosok yang lemah untuk menghiburmu. Teman pendiam dan pemalu adalah target kesukaanmu karena tipe orang seperti ini cenderung tidak akan melawan.

Mereka merupakan sosok yang tidak menarik perhatian di kelas, sehingga tidak ada yang peduli saat mereka mendapat perundungan, meskipun kamu senang melihat mereka sedih bahkan menangis menghadapi perundunganmu.

3. Butuh perhatian dan pujian

ilustrasi mendapat perhatian (unsplash/Helena Lopes)

Kamu jarang mendapat apresiasi dari orang-orang terdekatmu atas hal yang kamu lakukan dan kamu merasa kesal. Keberadaanmu terasa hampa di mata orang terdekat.

Kamu menganggap membuat kegaduhan seperti merundung teman sekelas bisa melampiaskan kekesalanmu. Setiap perasaanmu sedang buruk, kamu selalu mencari teman yang lemah dan melakukan aksimu.

4. Iri terhadap korban

ilustrasi iri dengan teman (unsplash/Mick Haupt)

Teman sekelas yang kamu anggap lemah memiliki sesuatu yang tidak bisa kamu miliki. Kamu merasa iri padanya dan setiap melihatnya kamu merasa marah.

Kamu tidak senang melihat teman sekelas berhasil memiliki sesuatu karena hanya kamulah yang boleh memiliki sesuatu tersebut. Sebisa mungkin kamu harus membuat temanmu jera agar perasaan irimu memudar.

5. Menaruh perasaan suka

ilustrasi menyukai seseorang (unsplash/Clay Banks)

Saat kamu merundung teman sekelas yang lawan jenis tanpa sebab yang jelas, berarti kamu memilki perasaan suka padanya. Kamu selalu ingat apapun yang melekat dan terucap oleh dirinya dan kamu selalu memperhatikannya.

Kamu tidak tahu cara memulai percakapan untuk mendekatinya dengan baik. Yang terlintas di pikiranmu adalah cara keji yakni merundungnya untuk mendapat perhatian.

Perundungan verbal maupun non verbal merupakan hal buruk yang bisa bertahan hingga mereka dewasa bahkan tua. Pelaku perundungan bisa saja lupa akan perbuatannya, namun korban tidak pernah lupa. Kita perlu memberikan pengawasan dan perhatian lebih ke anak agar tidak tumbuh menjadi perundung.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
SG Wibisono
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us