5 Hewan yang Bisa Menggulung Diri, Membuat Predator Sulit Memakannya

Trenggiling pasti jadi salah satu hewan pertama yang terlintas di pikiran banyak orang jika berbicara tentang hewan yang bisa menggulung diri. Dilansir World Wildlife Fund (WWF), trenggiling akan menggulung diri seperti bola dan menonjolkan sisik kerasnya saat merasa terancam atau terganggu.

Dengan hal ini predator tak hanya akan kesulitan memakannya tapi ia juga bisa melukai predator dengan sisiknya yang besar dan tajam. Tapi nyatanya bagian yang terlindungi sisik hanya bagian atas dan samping tubuhnya.

Bagian perut dan bawah hewan ini lembut dan sangat rentan oleh serangan dan gigitan predator. Trenggiling juga merupakan insektivor dan sangat suka memakan semut dan rayap, hewan ini mampu menangkap mangsa dengan lidahnya yang panjang.

Sayangnya populasi trenggiling sangat terancam karena adanya kerusakan habitat, perburuan liar, dan perdagangan secara ilegal. Di habitat aslinya, yaitu Afrika dan Asia hewan ini jadi hewan yang dilindungi oleh pemerintah.

Armadilo juga merupakan salah satu mamalia yang bisa menggulung diri menjadi bola. Tapi berbeda dengan trenggiling yang punya sisik tajam tubuh armadilo cenderung keras dan tebal seperti perisai. Bahkan saat menggulung diri armadilo bisa menjadi lebih bulat sampai benar-benar membentuk bola.

Tak hanya sebagai pertahanan diri terhadap predator, tubuh kerasanya juga melindungi hewan ini dari bebatuan atau tumbuhan yang keras dan berduri, terang Smithsonian's National Zoo & Conservation Institute.

Habitat armadilo juga berbeda dari trenggiling, karena ia hanya bisa ditemukan di wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Di habitat aslinya mamalia ini bisa menempati area terbuka seperti padang rumput, savana, dan terkadang juga ditemukan di hutan.

Armadilo juga sangat pandai menggali lubang dan lubang galian tersebut akan ia gunakan untuk bersembunyi dan beristirahat dari teriknya matahari. Ukuran armadilo juga beragam mulai dari beberapa cm sampai ada yang mencapai 1 meter.

Laman National Library of Medicine menjelaskan kalau kaki seribu punya dua mekanisme pertahanan. Pertama, ia akan menggulung diri menyerupai bola dan kedua ia juga mampu mengeluarkan zat berbau menyengat dari tubuhnya.

Jika predator memakan atau terkena zat tersebut mereka akan merasa tidak nyaman bahkan zat tersebut bisa meracuni mereka. Bagi manusia sendiri zat tersebut bisa menyebabkan efek alergi seperti iritasi kulit atau gatal-gatal.

Kaki seribu sendiri bukan termasuk serangga, ia adalah arthropod dan dicirikan dari tubuhnya yang memiliki banyak segmen serta punya kaki lebih dari enam buah. Kaki seribu juga tersebar hampir di seluruh belahan dunia dan setidaknya memiliki sekitar 10,000 spesies.

Mereka bisa ditemukan di hutan, kebun, bebatuan, rawa, area pertanian, sawah, di dalam tanah, sampai di area pemukiman. Hewan ini juga punya peran penting, yaitu sebagai pengurai tanaman yang sudah mati dan sebagai pengontrol populasi serangga.

Dilansir Ecologyasia, ular siput jerapah punya mekanisme pertahanan unik yang hanya dimiliki olehnya. Saat merasa terancam ular dengan nama ilmiah Aplopeltura boa ini akan menggulung dirinya menyerupai bola atau pegas.

Hal ini sangat unik dan membuat predator kesulitan untuk memakan dan menelannya bulat-bulat. Reptil ini mampu mempertahankan bentuk tersebut selama beberapa saat sebelum akhirnya akan kabur ke pohon atau semak-semak saat predator sudah pergi.

Seperti namanya ia sangat suka memakan moluska seperti siput dan keong, ular ini akan menghisap siput dari cangkangnya menggunakan giginya yang melengkung. Ular yang hidup di dataran tinggi ini gerakannya juga lambat dan cenderung hanya menunggu mangsa di pepohonan.

Ukurannya juga terbilang kecil, panjang maksimalnya saja hanya ada di angka 85 cm. Dengan tubuhnya yang kecil, ramping, dan berwarna cokelat reptil ini mampu berkamuflase dengan baik di pepohonan.

Walau kerap disebut kutu nyatanya kutu pil bukanlah serangga, sebaliknya ia merupakan krustasea dan lebih berkerabat ke udang, lobster, dan kepiting. Saat terancam hewan kecil ini tak hanya akan menggulung dirinya, ia juga mampu menggelinding untuk kabur dari predator, jelas Go All Pest. Karena kemampuan menggelindingnya kutu pil juga kerap disebut sebagai rollie-pollies.

Kutu pil sendiri merupakan nama yang disebatkan untuk berbagai spesies krustasea yang berasal dari famili Armadillidiidae. Famili ini punya ratusan spesies yang tersebar di Eropa, Amerika Utara, dan Mediterania. Walau ukurannya kecil ternyata kutu pil juga punya peran yang cukup penting bagi lingkungan, lho. Mereka sangat suka memakan berbagai jenis tanaman yang sudah mati dan kering. Terkadang kutu pil juga memakan sisik ular dan serangga, karena hal itu ia jadi pengurai yang punya peran penting bagi kesuburan tanah.

Menggulung diri merupakan adaptasi dan mekanisme pertahanan unik yang dimiliki beberapa hewan seperti armadilo, trenggiling, kaki seribu, kutu pil, dan ular siput jerapah. Tiap spesies punya mekanisme menggulung diri yang berbeda namun secara umum fungsinya sama, yaitu untuk melindungi diri dari predator.

Kesamaan mekanisme pertahanan ini merupakan bukti adanya evolusi konvergen, yaitu keadaan di mana beberapa organisme punya ciri fisik atau kebiasaan yang sama karena kesamaan lingkungan.