3 Alasan Pentingnya Pendidikan Seksual bagi Anak
Mengenalkan pentingnya pendidikan seksual kepada anak sejak dini menjadi hal yang perlu dilakukan. Pasalnya dengan pemahaman tersebut, anak-anak akan lebih aware mengenai konsep menghargai diri serta lebih paham tentang konsekuensi.
Misalnya pemahaman mengenai cara menjaga kesehatan reproduksi, tubuh, hubungan antar gender, hingga mencegah terjadinya pelecehan seksual. Meskipun demikian, masih banyak yang menganggap bahwa pendidikan seksual pada anak merupakan hal yang tabu.
Padahal jika kita memberikan pemahaman yang tepat sesuai tingkat perkembangan anak dan dikenalkan secara bertahap, ini akan membantu mengoptimalkan kesehatan fisik, mental serta membuat mereka lebih bijak dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan seksualitas nantinya.
Lalu apa saja pentingnya pendidikan seksual bagi anak? Selengkapnya ikuti daftarnya sampai akhir, ya!
1. Tidak mudah terpengaruh oleh teman lain
Seperti yang telah disebut sebelumnya, pendidikan seksual masih kerap dianggap tabu oleh sebagian orangtua atau orang dewasa. Mereka masih sering risih ketika anak-anak dan remaja bertanya hal-hal yang berkaitan dengan seks, sehingga memilih untuk mengalihkan pembicaraan.
Padahal pendidikan seksual bukan hanya membahas tentang hubungan seksual atau organ seksual semata, tetapi juga menyangkut fungsi organ reproduksi, bagaimana cara merawatnya, dan kenyamanan tubuh.
Sehingga kalau orangtua lebih terbuka dan anak mendapatkan edukasi seksual yang tepat, ini akan sangat bermanfaat. Salah satunya yaitu membantu mereka memiliki prinsip dan tidak mudah terpengaruh oleh teman lainnya.
Pasalnya pendidikan seksual akan membantu anak memahami tentang nilai-nilai seksualitas serta moral melalui pembelajaran di rumah. Tetapi perlu diingat bahwa kepribadian anak berbeda-beda, sehingga pendekatannya pun tidak selalu sama, ya.
2. Menjadikan anak lebih waspada
Alasan berikutnya pendidikan seksual penting bagi anak, yaitu melatih mereka lebih awas dan lebih berhati-hati akan tubuhnya sendiri. Pasalnya anak yang memiliki bekal ini mereka akan belajar pula tentang bagian-bagian tubuhnya termasuk alat kelamin, area pribadi mana saja yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.
Mereka juga jadi lebih paham apa yang boleh dan belum boleh dilakukan soal seks. Pengetahuan tersebut tentunya sangat bermanfaat, utamanya untuk melindungi diri dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Salah satunya mencegah terjadinya tindak kekerasan seksual, karena anak paham apa yang sedang terjadi. Misalnya mereka bisa mengelak, dan mencari pertolongan ketika bagian tubuhnya akan disentuh orang lain.
3. Menjadi hal naluriah jika anak ingin bereksplorasi secara seksual
Pada dasarnya, anak-anak sudah memiliki perasaan seksual sejak masih kecil. Maksudnya, mereka mungkin bisa merasakan sesuatu ketika menyentuh bagian sensitif tubuhnya. Bahkan, perasaan atau keingintahuan tentang seksualitas tersebut makin berkembang ketika mereka mulai memahami perbedaan jenis kelamin. Hal ini sebenarnya wajar karena seksualitas secara alamiah memang menjadi bagian dalam kehidupan seorang manusia.
Tetapi hal tersebut perlu edukasi yang baik agar anak bisa memenuhi rasa keingintahuannya dengan tepat dan positif. Dalam hal ini orangtua memiliki tanggungjawab dan peran penting untuk memenuhi rasa ingin tahu anak tentang seksualitas tersebut.
Jangan sampai anak telanjur mendapatkan informasi yang kurang tepat seputar seks dari sumber yang tidak dapat dipercaya, misalnya dari perkataan teman atau media sosial.
Lantas bagaimana mulai mengenalkan edukasi seksual kepada anak? Di antaranya yaitu memberikan pemahaman pada anak tentang bagian tubuh dan fungsinya, masa pubertas yang akan dialami, cara memperlakukan teman lawan jenis, hingga hal-hal yang berkaitan dengan pelecehan seksual. Yang paling penting berikan edukasi dengan suasana yang nyaman dan berkala.
Nyatanya, pendidikan seks pada anak memiliki banyak manfaat. Diantaranya yaitu membantu anak menjaga dan merawat organ reproduksinya, memahami dan menghargai tubuhnya sendiri, serta mencegah pelecehan seksual. Hal tersebut tentu penting sekali dikenalkan pada anak sedini mungkin.
Tetapi jika kamu masih bingung bagaimana cara mengenalkan ke anak, kamu bisa konsultasi ke dokter atau psikolog anak, ya.
