7 Hal Kerap Dilupakan Seseorang dalam Menyampaikan Umpan Balik

Feedback atau umpan balik harus konstruktif

Berkomunikasi tidak bisa dilakukan satu arah. Kamu tidak bisa hanya berperan sebagai pendengar atau orang yang memberi komentar. Sebaliknya, dibutuhkan feedback aatau umpan balik yang seimbang. Ini adalah kunci utama dari komunikasi yang efektif dan efisien.

Tapi dalam memberikan feedback, beberapa orang kerap bertindak asal. Contohnya saja memberikan respons yang ambigu dan menimbulkan kesalahpahaman. Saat menyampaikan feedback, setidaknya ada tujuh hal yang kerap dilupakan seseorang.

1. Komentar yang jelas dan spesifik

7 Hal Kerap Dilupakan Seseorang dalam Menyampaikan Umpan Balikilustrasi memberikan feedback (pexels.com/Kampus Production)

Keterampilan memberikan umpan balik harus dimiliki setiap orang. Karena sebagai manusia, kita pasti terlibat berkomunikasi. Apalagi saat kamu memasuki lingkup dunia kerja. Mau tidak mau harus bisa memberikan umpan balik cara efektif dan efisien.

Tanpa sadar, kita kerap merupakan hal-hal penting saat menyampaikan umpan. Komentar yang dilontarkan justru kurang jelas dan spesifik. Umpan balik seperti ini yang bersifat ambigu dan bisa menimbulkan kesalahpahaman.

2. Sifat konstruktif dalam umpan balik

7 Hal Kerap Dilupakan Seseorang dalam Menyampaikan Umpan Balikilustrasi memberikan feedback (pexels.com/ANTONI SHKRABA Production)

Apakah umpan balik hanya sekadar kritikan atas kekurangan seseorang? Pada faktanya banyak orang yang sering terjebak anggapan demikian. Mereka terlalu bersemangat saat mencela sisi kekurangan orang lain. Hal ini harus dihindari.

Orang-orang tersebut melupakan sifat konstruktif dalam umpan balik. Selain menyertakan kritikan, kamu juga harus memberikan solusi yang tepat. Jangan pernah menjatuhkan mental seseorang, sehingga ia berhenti berkembang.

Baca Juga: Mengenal 30 Jenis 'Phile', Perasaan Suka yang Muncul pada Suatu Hal

3. Frekuensi dan konsistensi

7 Hal Kerap Dilupakan Seseorang dalam Menyampaikan Umpan Balikilustrasi memberikan feedback (pexels.com/Antoni Shkraba)

Kunci kemajuan terletak pada feedback yang diberikan kepada orang lain. Di sisi lain, dalam memberikan feedback juga ada rambu-rambu penting yang perlu diperhatikan. Hal inilah yang kerap dilupakan oleh sebagian orang.

Kamu tidak lagi memerhatikan frekuensi dan konsistensi. Memberikan umpan balik dilakukan secara dadakan. Padahal cara ini tidak membantu seseorang untuk maju dan berkembang. Justru membuat seseorang larut dalam keterpurukan.

4. Memberikan respons positif

7 Hal Kerap Dilupakan Seseorang dalam Menyampaikan Umpan Balikilustrasi memberikan feedback (pexels.com/Fauxels)

Meskipun menjadi bagian penting dari berkomunikasi, tapi dalam memberikan feedback juga harus hati-hati. Jangan sampai kamu menggunakan kalimat-kalimat bernada merendahkan. Meski terlihat sederhana, ternyata bisa menghancurkan rasa percaya diri orang lain.

Sadar atau tidak, masih banyak orang yang merupakan respons positif saat memberikan umpan balik. Seringkali seseorang berfokus pada kekurangan daripada memberi pengakuan atas kemajuan. Padahal respons positif bisa membantu seseorang lebih percaya diri dalam berkarya.

5. Memberikan feedback secara pribadi

7 Hal Kerap Dilupakan Seseorang dalam Menyampaikan Umpan Balikilustrasi memberikan feedback (pexels.com/Mikhail Nilov)

Seseorang bisa maju dan berkembang karena adanya feedback. Mereka mengetahui sisi kekurangan yang harus diperbaiki, serta pencapaian yang wajib dipertahankan. Meskipun begitu, dalam memberikan feedback tidak semua orang bisa bertindak bijaksana.

Mereka lupa jika setiap orang juga memiliki batasan pribadi. Kekurangan yang terlalu banyak justru diungkap di depan umum. Apalagi dengan menggunakan kalimat yang kurang menyenangkan. Bentuk feedback seperti ini membuat seseorang merasa dipermalukan.

6. Memahami sudut pandang orang lain

7 Hal Kerap Dilupakan Seseorang dalam Menyampaikan Umpan Balikilustrasi memberikan feedback (pexels.com/Thirdman)

Sudahkah kamu memahami sudut pandang orang lain dalam memberikan feedback? Tidak dapat dimungkiri jika manusia adalah makhluk hidup yang kompleks. Pola pikir satu individu dengan yang lainnya pasti tidak sama.

Namun sayangnya, masih banyak orang tidak mau memahami akan hal tersebut. Dalam memberikan feedback hanya mengandalkan sudut pandang dan kacamata sendiri. Padahal, perspektifnya bisa jadi bertentangan dengan pola pikir orang lain

7. Memberi kesempatan seseorang untuk merespons

7 Hal Kerap Dilupakan Seseorang dalam Menyampaikan Umpan Balikilustrasi memberikan feedback (pexels.com/Mikhail Nilov)

Inti dari berkomunikasi adalah saling memberikan umpan balik. Bisa dikatakan, interaksi berlangsung dua arah. Tapi bagaimana jadinya saat seseorang berbicara panjang lebar, tapi tidak memberi kesempatan yang lain untuk berpendapat?

Kebiasaan ini harus diperbaiki. Pada faktanya juga menjadi hal yang kerap dilupakan seseorang dalam menyampaikan feedback. Mereka hanya ingin memenuhi kepuasan pribadi. Tapi tidak mau memberi kesempatan orang lain untuk merespon.

Menyampaikan feedback secara tepat bisa mendorong kemajuan. Tapi sayangnya, banyak orang melupakan hal-hal penting saat mereka menyampaikan umpan balik. Entah menggunakan kalimat yang kurang pantas. Atau sikap yang hanya mengagungkan kebenaran sendiri. Akibatnya, justru membuat seseorang merasa terpuruk dan gagal.

Baca Juga: 7 Ciri Seorang Psikopat yang Sedang Jatuh Cinta

Mutia Zahra Photo Community Writer Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya