Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mengenal Freeze Mode, Tidak Memiliki Dorongan Mencapai Tujuan

Ilustrasi freeze mode, merasa tidak memiliki dorongan untuk mencapai tujuan. (Pinterest/Denk Positief)

Pernah tidak kamu terjebak scroll HP berjam-jam? Padahal kamu tahu ada yang harus dilakukan tetapi malah tetap scroll hp yang ujung-ujungnya kamu kewalahan, stres, dan merasa tidak produktif. Jika kamu pernah mengalami hal tersebut, kemungkinan besar kamu sedang berada di fase freeze mode.

Freeze mode merupakan situasi di mana kamu terus-menerus teralihkan dari hal yang ingin kamu lakukan. Respons ini otomatis dan spontan terjadi sebagai respons bawah sadarmu untuk berlindung dari stress atau kejadian traumatis. Kondisi freeze mode biasanya bersifat sementara dan dapat dipengaruhi oleh emosi, kelelahan dan sumber stres lainnya.

Berikut penjelasan singkat mengenai stress freeze mode, yaitu rasa tidak berdaya bergerak dan rasa tidak ada dorongan untuk melakukan yang ingin kamu lakukan.

1. Apa itu freeze mode?

Ilustrasi me time. (Pinterest/Sun Park)

Freeze mode adalah keadaan mental, fisik, dan emosional di mana seseorang merasa tidak bisa bergerak dan tidak memiliki dorongan untuk mencapai tujuan atau terlibat dalam aktivitas yang pernah membuat mereka bahagia. Situasi ini dapat berasal dari berbagai faktor, mulai dari stres, kelelahan, masalah emosional yang belum terselesaikan, dan kurangnya arah hidup yang jelas.

Kondisi psikologis ini biasanya dapat terjadi ketika seseorang mengalami stres berlebih serta trauma. Ketika sistem saraf mulai kelebihan beban, tanda-tanda kelelahan dan mati rasa pun akan mulai muncul. Berkat sistem saraf otonom, mamalia telah mengembangkan mekanisme respons di mana, ketika dihadapkan pada ancaman dan tidak mampu melawan atau melarikan diri, mereka memasuki keadaan freeze atau membeku.

Respons terhadap pembekuan ini berfungsi sebagai strategi untuk bertahan hidup sekaligus memberikan perlindungan di bawah tekanan. Meskipun respons ini dirancang untuk terjadi sesaat, individu sering kali mendapati dirinya terus-menerus terlibat dalam aktivitas, seperti memaksakan diri, mencari persetujuan, dan bekerja terlalu keras. Banyak orang yang berada pada situasi freeze mode tetap menjalani kehidupan normal tanpa menyadarinya.

2. Gejala freeze mode

Ilustrasi sisi positif tipe kepribadian plegmatis. (Pinterest/Afam Uche)

Fase freeze mode ini pun termasuk ke dalam proses seseorang merespon emosinya, contohnya ketika seseorang merasa stres, ia bisa mengalami freeze mode sebab menurutnya tindakan tersebut merupakan tindakan perlindungan diri.

Freeze mode sendiri dapat ditandai dengan beberapa gejala, seperti merasa hampa, terus-menerus teralihkan dari hal yang ingin dilakukan, menahan pergi ke toilet padahal sudah kebelet, terus berada di posisi yang sama dalam jangka waktu lama, dan merasa kesulitan dalam melakukan berbagai hal.

Selain itu, gejala freeze mode juga bisa muncul dalam bentuk menghindari orang lain, tidak merawat diri sendiri, tenggelam dalam kecemasan, mengabaikan tugas yang harus dilakukan, sulit untuk aktif bergerak, merasa lelah, sulit untuk mengambil keputusan, tidak mengambil tindakan apapun, dan lain sebagainya.

3. Cara mengatasi freeze mode

Ilustrasi cherephobia. (Pinterest/Freepik)

Freeze mode adalah keadaan mental, fisik, dan emosional di mana seseorang merasa tidak bisa bergerak dan tidak memiliki dorongan untuk mencapai tujuan tertentu.

Untuk mengatasi freeze mode ini, kamu bisa mencoba lima cara berikut ini:

1. Tarik napas dalam-dalam

Langkah yang pertama adalah tarik napas dalam-dalam beberapa kali melalui hidung, tahan napas, lalu hembuskan melalui mulut. 

2. Lakukan sesuatu yang kecil

Langkah kedua, mulai dengan melakukan sesuatu yang kecil yang terasa bisa dilakukan, seperti memindahkan piring, mencuci muka, dan lain sebagainya yang membuat kamu bergerak. 

3. Lakukan olahraga ringan

Selanjutnya, kamu bisa melakukan olahraga ringan seperti yoga atau berjalan di luar rumah. Hal ini dapat membantu kamu merasa lebih tenang. Berdiri dan bergerak mengelilingi ruangan juga dapat membantu mengendurkan otot-otot kamu. 

4. Meditasi

Seperti yang kita tahu, meditasi dapat membantu kamu merasa tenang dan mengatur pernapasan. Hal ini penting untuk mengontrol emosi dan kemampuan mengelola diri.

5. Latih pernapasan

Langkah selanjutnya, latihan pernapasan dapat membantu mengaktifkan sistem saraf parasimpatik yang membantu tubuh beristirahat dan mencerna.

4. Terbebas dari freeze mode

Ilustrasi manfaat menerapkan stoikisme. (Pinterest/Freepik)
Ilustrasi manfaat menerapkan stoikisme. (Pinterest/Freepik)

Selain cara tersebut, ketika mengalami freeze mode, kamu dapat melakukan hal-hal seperti, membuat diri kamu merasa tenang dan nyaman. Karena dengan merasa tenang, kamu dapat menghindari stres. Meyakinkan diri kamu sendiri juga penting, bahwa kamu dapat terbebas dari freeze mode.

Dengan demikian, ketika ada orang terdekat yang mengalami freeze mode, mereka memerlukan dukungan yang membuat mereka mampu mengatasi freeze mode. Sebaiknya setiap orang dapat menyadari tanda-tanda awal freeze mode agar dapat mengantisipasi dan mengetahui cara mengatasinya.

Dengan melakukan cara mengatasi freeze mode yang sederhana, hal tersebut sudah mengurangi potensi terjadinya freeze mode.

Itulah penjelasan singkat mengenai freeze mode, yaitu rasa tidak berdaya bergerak dan rasa tidak ada dorongan untuk melakukan yang ingin kamu lakukan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hirpan Rosidi, S.Psi
EditorHirpan Rosidi, S.Psi
Follow Us