Mengenal Self Competition, Bersaing dengan Diri Sendiri dari Masa Lalu

Kemajuan pada diri sendiri menjadi lebih terlihat

Berkompetisi dengan orang lain adalah suatu hal yang melelahkan bagi sebagian orang. Perasaan tidak tenang dan merasa tertinggal menjadi ciri khas ketika kita berkompetisi dengan orang lain. Bahkan, kompetisi atau persaingan bisa membuat hubungan kita dengan orang lain menjadi tidak seharmonis seperti dahulu. 

Berkompetisi dengan orang lain yang memang berbeda membuat kita kewalahan, berujung pada situasi membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Terkadang, kita menjadi rendah diri dan minder ketika menyadari betapa sulitnya menyamai pencapaian orang lain. Perasaan gundah dan tidak nyaman menjadi santapan sehari-hari. Akibatnya, kita tidak fokus pada pengembangan diri, tetapi malah berlarut-larut dalam memperhatikan kehidupan orang lain.

Sebagai manusia, kita harus ingat bahwa ada hal-hal yang berada di luar kendali kita dan ada yang berada di dalam kendali kita. Kehidupan orang lain adalah bagian dari hal yang di luar kendali kita, sehingga kita tidak bisa mengubahnya.

Sedangkan, kehidupan kita adalah hal yang berada di dalam kendali kita. Mengapa kita tidak mencoba berkompetisi dengan diri sendiri? Kriteria kompetisinya pun semuanya sama karena kita membandingkan diri kita yang sekarang dengan diri kita di masa lalu. Lalu, apa penjelasan lebih lanjut mengenai berkompetisi dengan diri sendiri itu? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

1. Pengertian self-competition

Mengenal Self Competition, Bersaing dengan Diri Sendiri dari Masa Laluilustrasi berlari mengejar impian (pexels.com/Juliano Ferreira)

Dilansir Merion Mercy Academy, bersaing dengan diri sendiri (self-competition) merupakan sikap berusaha untuk memperbaiki diri dan berfokus pada pertumbuhan pribadi dengan menetapkan dan mencapai tujuan yang melebihi kinerja atau kemampuan Anda sebelumnya.

Daripada membandingkan diri dengan orang lain, kita fokus untuk menantang batasan kita sendiri dan mendorong diri untuk menjadi lebih baik.

Baca Juga: 5 Alasan Perlunya Menunda Waktu Berhubungan Seks dengan Pasangan

2. Alasan bersaing dengan orang lain itu tidak adil

Mengenal Self Competition, Bersaing dengan Diri Sendiri dari Masa Laluilustrasi sikap membanding-bandingkan membuat diri kita stress (pexels.com/Nathan Cowley)

Dalam kehidupan sehari-hari, situasi persaingan dengan orang lain menjadi hal yang sering kita hadapi, baik itu di tempat kerja, sekolah maupun di lingkungan sosial. Kompetisi semacam ini tidak adil dan berdampak negatif pada kesehatan mental kita.

Dilansir become an individual,  setiap orang memiliki kondisi dan latar belakang yang berbeda, tidak mungkin kita membandingkan semuanya dengan orang lain. Misalnya, ketika kita berkomitmen untuk berolahraga, maka jangan membandingkan diri kita dengan pelatih olahraga yang memiliki perut six-pack. Kita akan merasa gagal ketika kita tidak memiliki hal tersebut.

Selain itu, tujuan dan prioritas tiap orang itu berbeda. Seseorang mungkin lebih memprioritaskan karirnya sementara yang lain lebih mementingkan keseimbangan hidup dan kesehatan mentalnya. 

3. Alasan self-competition itu penting

Mengenal Self Competition, Bersaing dengan Diri Sendiri dari Masa Laluilustrasi seseorang berusaha menjadi lebih baik dari kemarin (pexels.com/William Choquette)

Ketika kita fokus untuk berkompetisi dengan memperbaiki diri, kita akan fokus pada pencapaian pribadi. Hal ini akan mengurangi tekanan untuk selalu memenuhi ekspektasi orang lain.

Adanya self-competition akan memupuk motivasi intrinsik. Kita akan termotivasi untuk melihat diri kita tumbuh dan berkembang, tanpa adanya dorongan eksternal seperti pengakuan dari orang lain.

Selain itu, kita akan selalu mencari cara untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan kita. Kita akan terpacu untuk selalu belajar hal baru, mencoba metode berbeda dan terus berinovasi. 

4. Manfaat dari self-competition

Mengenal Self Competition, Bersaing dengan Diri Sendiri dari Masa Laluilustrasi seseorang yang senang karena mencapai tujuannya. (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Dengan fokus pada pencapaian diri sendiri, kita bisa mengurangi stres yang timbul dari sikap membanding-bandingkan diri yang tidak adil, serta meningkatkan motivasi intrinsik untuk terus belajar dan berkembang.

Self-competition mendorong kita untuk menetapkan tujuan yang realistis dan spesifik, melakukan evaluasi rutin terhadap progres, dan merayakan pencapaian kecil yang sering kali terabaikan.

Hal ini membantu kita untuk selalu berinovasi, menjaga konsistensi, dan membangun disiplin diri yang kuat, sehingga kita dapat terus tumbuh dan menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.

5. Belajar memahami diri sendiri dengan self-competition

Mengenal Self Competition, Bersaing dengan Diri Sendiri dari Masa Laluilustrasi sesorang sedang merefleksikan dirinya di masa lalu (pexels.com/Steveman_shotz)

Self-competition membuat kita berusaha untuk memahami diri sendiri. Hal ini karena self-competition mengharuskan kita untuk melihat keadaan kita di masa lalu dan masa sekarang.

Pertanyaan seputar apakah kita sudah menjadi lebih baik dari kemarin menjadi hal penting dalam self-competition. Kita mengevaluasi secara rutin setiap progres yang ada.

Dengan demikian, self-competition membawa kita pada kesadaran yang lebih dalam tentang perkembangan diri kita dan memungkinkan kita untuk terus berusaha menjadi versi terbaik dari diri sendiri.

6. Cara melakukan self-competition

Mengenal Self Competition, Bersaing dengan Diri Sendiri dari Masa Laluilustrasi seseorang sedang berolahraga. (pexels.com/Leandro Boogalu)

Melakukan self-competition yang efektif dimulai dengan menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik, seperti berlari sejauh 5 km dalam waktu tertentu. Setelah itu, kita harus membuat rencana dan strategi yang rinci, mencakup langkah-langkah konkret dan jadwal yang jelas untuk mencapainya.

Evaluasi dan refleksi diri secara rutin sangat penting untuk menilai progres dan memahami area yang perlu diperbaiki. Konsistensi dan disiplin juga merupakan kunci keberhasilan, dengan membuat rutinitas harian yang mendukung pencapaian tujuan.

Kita belajar untuk mencari inspirasi dari orang lain dan belajar dari kesalahan tanpa membandingkan diri dengan mereka. Setelah kita mencapai suatu tujuan, cobalah untuk merayakan pencapaian kecil untuk menjaga motivasi dan segera tetapkan tujuan baru setelah mencapai yang lama untuk memastikan kita terus berkembang. 

Self-competition menjadi pangkal kekuatan untuk mencapai potensi terbaik diri sendiri di era zaman dengan tekanan tinggi ini. Dengan menempatkan fokus pada pertumbuhan  dan peningkatan diri sendiri, kita dapat membebaskan diri dari tekanan membandingkan diri dengan orang lain dan mengarahkan energi kita pada pencapaian yang bermakna.

Dengan demikian, self-competition bukan hanya tentang mencapai tujuan, tetapi juga tentang menjalani perjalanan menuju versi terbaik dari diri sendiri yang akan membawa kesadaran diri yang mendalam.

Jadi, yuk kita berkompetisi dengan diri kita di masa lalu. Jangan menyia-nyiakan waktu dengan membandingkan diri kita dengan orang lain lagi.

Baca Juga: 7 Hal yang Harus Dilakukan selama Menjadi Siswa SMA

Fitri Ismawati Photo Community Writer Fitri Ismawati

I like science and exploring world history

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya