5 Dampak Nyata Akibat Kamu Terlalu Keras pada Diri Sendiri

Kadang, kamu merasa harus selalu sempurna dalam segala hal, seolah-olah gak ada ruang untuk melakukan kesalahan. Pikiran seperti ini bikin kamu terus berusaha lebih keras, tapi sebenarnya malah melelahkan banget, lho.
Semua harus sesuai standar tinggi yang kamu buat sendiri dan kalau ada sedikit saja yang meleset, kamu langsung merasa gagal. Padahal, sikap keras pada diri sendiri yang berlebihan sering kali membawa dampak buruk, baik untuk kesehatan mental, hubungan sosial, maupun kebahagiaanmu.
Terlalu keras pada diri sendiri gak hanya bikin kamu kehilangan keseimbangan, tapi juga menyulitkan kamu untuk menikmati hidup. Harus diakui, ada bedanya antara ambisius dan perfeksionis.
Ambisius berarti kamu punya tujuan besar, tapi perfeksionis cenderung menguras energi karena kamu gak pernah merasa cukup. Supaya lebih paham dampaknya, yuk bahas lima efek nyata dari sikap ini dan kenapa kamu harus mulai belajar lebih santai sama diri sendiri.
1. Kesehatan mentalmu menjadi korban
Ketika kamu terlalu keras pada diri sendiri, salah satu efek yang paling terasa adalah tekanan mental yang berat. Kamu jadi terus-menerus merasa cemas, takut gagal, atau takut mengecewakan orang lain.
Pikiran negatif ini membuatmu sulit menikmati momen-momen kecil dalam hidup karena fokusmu selalu tertuju pada apa yang salah atau kurang. Bahkan, kamu sering merasa bahwa dirimu gak cukup baik, meskipun orang lain mungkin gak merasa seperti itu.
Sikap ini bisa berkembang menjadi overthinking. Setiap keputusan yang kamu buat, sekecil apa pun, selalu terasa salah atau kurang maksimal. Akibatnya, kamu terus menyalahkan diri sendiri tanpa memberi ruang untuk belajar dari kesalahan.
Kalau dibiarkan, kamu bisa mengalami stres kronis yang memicu gangguan seperti anxiety atau depresi. Hal ini gak cuma menguras energi, tapi juga bikin kamu merasa terkucil dan sulit berbagi dengan orang lain.