Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Jenis Lingkungan yang Bisa Membuat Kamu Menjadi Pemalas

ilustrasi bersantai (pixabay.com/victorya)

Lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap perilaku dan produktivitas seseorang. Kadang tanpa kita sadari, tempat atau suasana tertentu bisa mendorong kita untuk menjadi pribadi yang kurang produktif dan malas.

Ini bukan semata-mata masalah kebiasaan buruk, tapi bagaimana lingkungan di sekitar kita berperan besar dalam memengaruhi sikap dan motivasi. Berikut adalah lima jenis lingkungan yang ternyata bisa membuat kita menjadi lebih malas, yang patut diwaspadai.

1. Lingkungan yang tidak terorganisir dan berantakan

ilustrasi bersantai (pixabay.com/victorya(

Lingkungan fisik yang berantakan, seperti kamar yang tidak rapi atau meja kerja yang dipenuhi barang-barang, dapat memberikan dampak besar terhadap produktivitas. Ketika ruang di sekitar kita kacau, otak kita juga ikut "kacau" karena harus memproses banyak hal secara bersamaan. Akibatnya, fokus dan motivasi untuk bekerja atau menyelesaikan tugas pun menurun.

Berada di tempat yang berantakan membuat kita lebih sulit berkonsentrasi dan lebih cenderung menunda-nunda pekerjaan. Penelitian menunjukkan bahwa lingkungan yang terorganisir mendorong efisiensi, sedangkan kekacauan bisa membuat kita merasa kewalahan, yang akhirnya menurunkan semangat untuk bekerja.

2. Lingkungan yang terlalu nyaman

ilustrasi bersantai (pixabay.com/victorya(

Siapa yang tidak suka berada di lingkungan yang nyaman? Namun, kenyamanan yang berlebihan ternyata bisa menjadi musuh produktivitas. Misalnya, bekerja di tempat tidur atau di sofa yang terlalu empuk.

Kondisi ini membuat kita lebih cenderung ingin beristirahat daripada bekerja. Ruang yang terlalu nyaman sering kali tidak mendorong tubuh kita untuk aktif bergerak atau berpikir dengan cepat.

Dalam hal ini, menciptakan "zona kerja" yang khusus di rumah atau kantor, seperti meja kerja yang ergonomis, akan lebih membantu dibandingkan bekerja di tempat tidur atau sofa. Membuat perbedaan antara zona kerja dan zona istirahat juga bisa membantu kita lebih fokus saat waktunya bekerja dan lebih rileks saat waktunya beristirahat.

3. Lingkungan dengan terlalu banyak gangguan

ilustrasi bertetangga (pexels.com/askarabayev)

Lingkungan yang penuh dengan gangguan, seperti suara televisi, notifikasi media sosial yang terus berdatangan, atau kehadiran orang-orang yang sering mengajak bicara, adalah salah satu penyebab utama seseorang menjadi malas dan tidak produktif.

Gangguan ini membuat kita sulit fokus pada tugas yang sedang dikerjakan, dan pada akhirnya menunda pekerjaan yang harus diselesaikan.Setiap kali ada gangguan, kita perlu waktu untuk kembali fokus pada pekerjaan, yang sering kali membutuhkan energi mental tambahan.

Akibatnya, kita jadi merasa cepat lelah dan malas untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk menciptakan lingkungan yang minim gangguan, misalnya dengan mematikan notifikasi ponsel atau bekerja di tempat yang lebih sepi.

4. Lingkungan yang tidak mendukung kreativitas

ilustrasi bersantai (pixabay.com/victorya(

Lingkungan yang monoton, membosankan, dan kurang stimulasi bisa membuat seseorang menjadi malas, terutama jika pekerjaan yang dilakukan memerlukan kreativitas. Lingkungan yang tidak memberikan tantangan atau rangsangan untuk berpikir kreatif membuat kita merasa jenuh, dan dari kejenuhan itu muncul rasa malas.

Untuk tetap produktif, ada baiknya mencari lingkungan yang memicu kreativitas. Bisa dengan menambahkan elemen-elemen dekoratif seperti tanaman, poster inspiratif, atau bahkan bekerja di tempat yang berbeda sesekali, seperti di kafe atau perpustakaan. Dengan begitu, otak kita akan lebih terstimulasi, dan motivasi untuk bekerja pun bisa meningkat.

5. Lingkungan sosial yang negatif

ilustrasi bertetangga (pexels.com/askarabayev)

Lingkungan sosial juga berperan besar dalam membentuk kebiasaan kita. Jika kita berada di antara orang-orang yang memiliki kebiasaan malas, sering menunda-nunda, atau cenderung pesimis, kita cenderung akan terpengaruh oleh sikap tersebut. Lingkungan sosial yang tidak mendukung produktivitas bisa membuat kita merasa bahwa kemalasan adalah hal yang wajar, sehingga motivasi untuk berkembang pun menurun.

Sebaliknya, berada di sekitar orang-orang yang aktif, ambisius, dan memiliki semangat kerja tinggi dapat memberikan dorongan positif untuk diri kita. Lingkungan sosial yang produktif akan mendorong kita untuk lebih termotivasi dan menghindari perilaku malas.

Lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap sikap dan kebiasaan kita sehari-hari. Dari ruang fisik yang berantakan hingga lingkungan sosial yang negatif, berbagai faktor eksternal bisa memengaruhi produktivitas dan semangat kita dalam beraktivitas. Untuk itu, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung, baik dari segi fisik maupun sosial, agar kita bisa tetap produktif dan terhindar dari rasa malas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
febi wahyudi
Editorfebi wahyudi
Follow Us