Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bekerja (Pexels.com/Pavel Danilyuk)

Pada dasarnya, sukses dalam pekerjaan tak hanya diukur dari materi, tapi juga dari penghargaan. Beberapa perusahaan memberikan apresiasi terhadap karyawan terbaiknya dengan memberikan jabatan baru dan lain sebagainya.

Namun ada pula perusahaan-perusahaan besar kehilangan banyak karyawan terbaiknya. Masalah terkait pengurangan karyawan bukanlah hal yang baru, namun yang menarik perhatian adalah makin bertambahnya karyawan yang ingin keluar dari perusahaan tanpa ragu-ragu dan bahkan pada saat itu juga.

Lalu apa sih yang membuat karyawan terbaik cabut meski sudah digaji tinggi? Berikut 5 alasan kenapa karyawan terbaik cabut meski diberi gaji tinggi.

1. Hubungan dengan atasan kurang baik

Ilustrasi alasan kenapa karyawan terbaik cabut meski digaji tinggi. (Pinterest/murfeeds)

Terkadang yang membuat karyawan merasa gerah adalah hubungannya dengan atasan kurang harmonis. Bos memang tidak harus menjadi teman bagi karyawannya, namun perlu diketahui sikap yang terkadang ditimbulkan seorang bos kerap membuat karyawan merasa kurang nyaman.

Contoh kasus, ada atasan sering memberikan tanggung jawab yang cukup besar pada bawahannya, namun tanpa mempertimbangkan kesulitan yang dihadapi si karyawan, yang diinginkannya pekerjaan tersebut selesai, entah bagaimana caranya.

Hal inilah yang kemudian membuat muncul rasa tidak dihargai, akhirnya karyawan terbaik tersebut memilih untuk meninggalkan segala bebannya tanpa harus mempertimbangkannya terlebih dahulu.

2. Hubungan dengan rekan kerja kurang baik

Editorial Team

Tonton lebih seru di