5 Penyebab Lubang Tindik Tidak Menutup Layaknya Luka pada Umumnya

Lubang tindik biasa umumnya bisa mengecil dan bahkan menutup sepenuhnya jika dibiarkan tanpa perhiasan dalam waktu tertentu. Namun, berbeda halnya dengan lubang tindik yang besar atau ditarik (stretched piercing), seperti pada praktik memperbesar lubang telinga. Pada kasus ini, lubang sering kali tidak menutup sempurna bahkan setelah bertahun-tahun tidak digunakan.
Lubang tindik besar merupakan hasil dari proses ekspansi bertahap yang dilakukan dalam waktu lama, dan menyebabkan perubahan struktur jaringan yang permanen. Dalam artikel ini, akan dibahas penyebab utama mengapa lubang tindik besar sulit untuk menutup seperti luka biasa.
Berikut 5 penyebab lubang tindik besar tidak menutup layaknya luka pada umumnya.
1. Hilangnya elastisitas kulit

Saat lubang tindik diperbesar, kulit di sekitar area tindik mengalami peregangan yang signifikan. Seiring waktu, kemampuan kulit untuk kembali ke bentuk semula berkurang karena serat kolagen dan elastin menjadi rusak.
Dalam British Journal of Plastic Surgery yang ditulis oleh Ameerally dan Mizen dengan judul Management of tribal ear deformities, mengatakan ketika elastisitas kulit hilang, jaringan tidak dapat kembali mengecil meski perhiasan dilepas. Ini mirip dengan kulit yang kehilangan elastisitas karena penuaan atau kehamilan, yang berarti struktur sudah berubah permanen.
2. Pembentukan jaringan parut (scar tissue)

Selama proses peregangan, terutama jika dilakukan terlalu cepat, kulit bisa mengalami luka mikro atau robekan kecil. Tubuh merespons dengan membentuk jaringan parut, terutama di bagian dalam saluran tindik.
Jaringan parut memiliki tekstur yang lebih kaku dan kurang elastis dibandingkan kulit normal. Akibatnya, area tersebut cenderung mempertahankan bentuknya dan tidak bisa kembali seperti semula meskipun tidak digunakan lagi.
3. Diameter lubang melebihi ambang "safe stretching"

Dalam dunia modifikasi tubuh, dikenal istilah “point of no return”, yaitu ukuran lubang tindik yang jika dilampaui, tidak bisa menutup kembali secara alami. Ukuran ini bervariasi, namun umumnya berada di kisaran 8g hingga 2g (sekitar 3–6 mm).
Fakih dan Patel dalam makalahnya yang berjudul Body Piercing, mengatakan bahwa jika lubang ditarik melebihi ambang tersebut (misalnya mencapai 10 mm atau lebih), maka struktur jaringan sudah terlalu banyak berubah, sehingga kemungkinan lubang menutup sepenuhnya sangat kecil tanpa intervensi bedah.
4. Waktu pemakaian yang lama

Lubang tindik besar yang telah dipakai selama bertahun-tahun akan memiliki saluran yang sangat stabil dan terbentuk permanen. Jaringan tubuh telah beradaptasi dengan bentuk tersebut, sehingga tubuh tidak lagi mengenalinya sebagai luka yang perlu disembuhkan.
Semakin lama durasi pemakaian perhiasan di lubang besar, semakin kecil pula kemungkinan lubang tersebut mengecil kembali. Hal ini juga menyebabkan dinding lubang menjadi lebih tebal dan keras.
5. Ketebalan dan lokasi jaringan tertentu

Tindik besar umumnya dilakukan pada area cuping telinga karena jaringan di sana relatif lunak dan bisa ditarik. Namun, pada beberapa individu, ketebalan jaringan kulit sangat tipis atau justru terlalu tebal, yang bisa memengaruhi kemampuan lubang untuk menutup.
Area tubuh lain seperti hidung, bibir, atau septum juga memiliki karakteristik jaringan berbeda-beda. Sehingga proses penutupan setelah pelepasan perhiasan bisa jauh lebih kompleks.
Nah, itulah 5 penyebab lubang tindik besar tidak menutup layaknya luka pada umumnya.