Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Kesulitan Hidup yang Harus Dihadapi Kak Ros di Serial Upin & Ipin

kesulitan hidup yang harus dihadapi Kak Ros (dok. Les' Copaque Production/Upin & Ipin)

Di balik sosoknya yang dikenal galak dan sering memarahi adik-adiknya, Kak Ros dalam serial Upin & Ipin ternyata menyimpan beban hidup yang tak sedikit. Sejak kecil, ia sudah terbiasa menjalani kehidupan yang jauh dari kata mudah.

Bahkan, jika kita perhatikan lebih dalam, banyak episode yang tanpa sadar menunjukkan perjuangan hidup seorang remaja perempuan yang harus dewasa sebelum waktunya.

Berikut ini lima kesulitan hidup Kak Ros yang jarang disadari penonton, tapi patut banget dihargai!

1. Kehilangan sosok orangtua sedari kecil

potret Kak Ros kecil bersama orangtuanya (dok. Les' Copaque Production/Upin & Ipin)

Banyak yang hanya menyoroti tentang Upin dan Ipin yang dianggap malang hidupnya, karena telah kehilangan kedua orangtua sejak masih bayi. Padahal, di saat yang sama, sosok lainnya juga turut merasakan kesulitan yang sama, yakni Kak Ros.

Bahkan, yang lebih menyesakkannya adalah fakta bahwa meskipun Kak Ros masih tergolong anak-anak, ia pastinya punya bayangan jelas tentang seperti apa sosok orangtuanya semasa mereka masih hidup.

Ketika keduanya pergi meninggalkan dunia ini, Kak Ros lah yang paling merasa terpukul karena ia betul-betul punya memori bersama orang yang disayanginya tersebut.

2. Mesti menjadi kakak sekaligus orangtua bagi adiknya

Kak Ros dan kedua adiknya (facebook.com/Kak Ros)

Kehilangan kedua orangtua juga turut membuat Kak Ros perlu menghadapi kesulitan lainnya. Di saat orang seusianya hanya perlu sebatas menjadi kakak saja, Kak Ros yang masih bersekolah di jenjang SMA ini juga perlu menjadi orangtua bagi kedua adiknya. Ini karena meskipun ada Opah yang dapat menggantikan figur orangtua.

Tetap saja, dengan kenyataan bahwa usia Opah sudah tidak muda lagi, tentunya sang nenek tidak bisa selalu diharapkan untuk sepenuhnya mengurus cucunya. Kak Ros lah yang harus mengambil banyak peran sekaligus.

Selain harus bersekolah dan mengurus banyak keperluan rumah. Kak Ros juga mesti bertekad kuat dalam merawat kedua adiknya serta membimbing mereka dalam banyak hal.

3. Perlu memutar otak mencari pendapatan dari banyak pekerjaan

Kak Ros menitipkan nasi lemak di warung Uncle Muthu (dok. Les' Copaque Production/Upin & Ipin)

Meskipun ada banyak teori penggemar yang menyatakan bahwa keluarga Upin dan Ipin masih mendapat uang pensiunan dari pekerjaan ayahnya atau diberi uang santunan sebagai anak yatim. Tapi, barangkali Kak Ros sendiri merasa bahwa uang yang mereka dapatkan tersebut masih belum sepenuhnya dapat menutupi biaya hidup mereka sehari-hari.

Akhirnya, meski anak seumuran Kak Ros biasanya belum diwajibkan untuk bekerja, ia pun mau tidak mau harus memutar otak demi mendapatkan penghasilan tambahan. Di serial Upin & Ipin sendiri, ada banyak petunjuk mengenai pekerjaan yang dilakoni Kak Ros.

Selain menitipkan usaha nasi lemaknya di warung Uncle Muthu, ia juga pernah menjual kue kering mendekati momen lebaran, membantu Opah mengurus kebun sayur, menjadi seorang komikus sekaligus pengembang ceritanya, dan masih banyak lagi.

4. Tidak dihargai sebagai kakak

Upin & Ipin tidak menghargai kakaknya (youtube.com/Les' Copaque Production)

Bahkan, meski dengan segala upayanya untuk merawat sekaligus membesarkan kedua adiknya, peran Kak Ros kadang masih tidak dihargai oleh adiknya sendiri. Contohnya, dalam episode "Abang atau Kakak", Upin dan Ipin kedapatan mengeluh pada Kak Ros yang mereka anggap sangat suka marah-marah. Bahkan, tidak hanya menunjukkan sikap yang kurang baik seperti sengaja mengabaikan Kak Ros yang masih berbicara pada mereka.

Upin dan Ipin juga secara terang-terangan membandingkan sosok kakak perempuannya itu dengan Abang Iz yang mereka anggap jauh lebih baik dalam banyak hal. Meskipun wajar bagi anak kecil untuk bersikap demikian.

Tetap saja, Kak Ros adalah karakter yang punya hati dan perasaan. Bagaimanapun, tindakan atau perkataan negatif yang ditujukan padanya bakal membuatnya merasa sedih dan kecewa.

5. Merasa kurang mendapat kasih sayang

Kak Ros menemukan buku rahasia bertuliskan "Ros Puteriku" (dok. Les' Copaque Production/Upin & Ipin)

Meskipun ada Opah, tapi mungkin Kak Ros merasakan ada sesuatu yang kurang di dalam dirinya, yakni fakta bahwa ia tidak mendapatkan kasih sayang yang cukup dari kedua orangtuanya. Walau ada periode waktu di mana ia masih merasakan kehadiran orangtuanya secara nyata. Tapi, mungkin ia masih belum merasa puas, mengingat dirinya harus ditinggalkan oleh ibu dan ayahnya saat masih kecil.

Bahkan, ia sempat mengira kalau orangtuanya hanya menyayangi kedua adiknya saja, sebab di perpustakaan rumah miliknya, hanya ada buku "Upin & Ipin Kesayanganku" saja yang terpajang di rak buku mereka. Namun, rupanya Kak Ros hanya tidak tahu bahwa ada bilik rahasia di rumah mereka yang juga menyimpan buku lain bertuliskan "Ros Puteriku". 

Buku peninggalan dari kedua orangtuanya itulah yang akhirnya menjadi sedikit penenang bagi Kak Ros yang sebelumnya merasa kurang dianggap keberadaannya sebagai kakak pertama. Ternyata, ia pun juga termasuk anak yang disayangi oleh kedua orangtuanya, meskipun fakta ini baru diketahuinya setelah dewasa.

Biarpun hanya karakter fiksi, tapi kisah Kak Ros nyatanya membuat banyak orang merasa simpati pada karakternya. Meski saat kecil, kita menganggap ia sebagai kakak yang suka marah-marah dan kejam pada adiknya.

Setelah dewasa, akhirnya kita pun mulai bisa memahami bahwa memang sulit untuk bisa menjalani hidup seperti Kak Ros, yang harus mengemban banyak tugas di usianya yang masih sangat muda.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us