PLN NTB Tambah Mesin Pembangkit untuk Antisipasi Cuaca Ekstrem

Peningkatan pemakaian listrik beberapa bulan terakhir

Mataram, IDN Times - PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) siap menambah mesin pembangkit dan optimalisasi mesin pembangkit eksisting
untuk mengantisipasi cuaca ekstrem seiring meningkatnya pemakaian listrik sejak beberapa bulan terakhir sehingga mengakibatkan berkurangnya pasokan listrik
di sebagian wilayah Pulau Lombok.

General Manager PLN UIW NTB Sudjarwo dilaporkan Antara, Sabtu (6/1/2024) di Mataram mengatakan, meningkatnya pemakaian listrik ini dipicu oleh suhu akibat cuaca ekstrem yang terjadi. 

1. Frekuensi penggunaan listrik turun ketika hujan di malam hari

PLN NTB Tambah Mesin Pembangkit untuk Antisipasi Cuaca EkstremSeorang pekerja Indonesia Power mengayuh sepedanya ketika melewati salah satu instalasi pembangkit tenaga uap di kompleks PLTGU Tambak Lorok, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Hal ini diperkuat dengan frekuensi penggunaan listrik yang cenderung menurun ketika terjadi hujan di malam hari. "Cuaca ekstrem ini juga berdampak terhadap penurunan suplai air Pembangkit Mikro Hidro yang tersebar di Pulau Lombok serta tidak optimal-nya daya pasok PLTS akibat cuaca mendung dalam beberapa waktu terakhir," ujarnya.

Ia menjelaskan, beban pemakaian listrik melonjak cukup tinggi, setara dengan kapasitas 1 unit PLTU eksisting. Penggunaan energi listrik tercatat mengalami peningkatan sebesar 28 MW yang salah satunya selain dipengaruhi oleh perubahan perilaku konsumen untuk mengatasi peningkatan suhu akibat cuaca ekstrem.

"Hal ini juga dipengaruhi oleh kembalinya masyarakat dari libur Natal dan Tahun Baru 2024," kata Sudjarwo.

Baca Juga: RSUD di Mataram Mencanangkan Program Bayi Tabung bagi Masyarakat

2. Peningkatan penggunaan energi listrik di Lombok

PLN NTB Tambah Mesin Pembangkit untuk Antisipasi Cuaca EkstremSejumlah petugas Indonesia Power terlihat sedang sibuk memasang peralatan instalasi listrik yang terkoneksi dengan lubang-lubang panel surya yang ada di sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Apung yang dioperasikan oleh PLTGU Tambaklorok, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. (IDN Times/Dok Humas Indonesia Power PLTGU Tambaklorok Semarang)

Sudjarwo mengatakan, peningkatan penggunaan energi listrik di Pulau Lombok ini di luar prediksi yang direncanakan meskipun telah diantisipasi dengan berbagai cara, salah satunya dengan menambah mesin pembangkit di bulan Januari 2024 serta optimalisasi mesin pembangkit eksisting.

"Kami berupaya bekerja keras untuk memastikan kinerja pembangkit bisa optimal, namun peningkatan penggunaan energi listrik di Pulau Lombok ini tidak dapat PLN NTB siap tambah mesin antisipasi cuaca ekstrem dihindarkan. Kami juga mengantisipasi permasalahan ini dengan mengupayakan tambahan mesin pembangkit yang saat ini sedang dalam tahap pengiriman," ujar Sudjarwo.

Menurutnya, penambahan mesin ini untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi energi listrik oleh pelanggan disamping itu juga untuk mengantisipasi penurunan debit suplai air PLTMH yang tersebar di Lombok.

Ia menjelaskan, keterbatasan debit suplai air mempengaruhi kinerja PLTMH yang berakibat pada menurunnya pasokan listrik yang disalurkan ke masyarakat.

3. Terdapat penurunan pasokan daya sebesar 72,1 persen

PLN NTB Tambah Mesin Pembangkit untuk Antisipasi Cuaca EkstremSalah satu instalasi pembangkit listrik tenaga uap yang dioperasikan 24 jam nonstop untuk menopang pasokan listrik bagi wilayah Jawa Tengah. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Terdapat penurunan pasokan daya sebesar 72,1 persen dari kapasitas maksimal yang selama ini tercatat akibat dari penurunan debit air suplai PLTMH selama cuaca ekstrem El Nino berlangsung.

"Kondisi cuaca mendung dalam beberapa hari terakhir juga memberikan dampak pada kinerja PLTS. Keterbatasan sinar matahari menghambat optimalisasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya, menyebabkan penurunan pasokan daya sebesar 7,9 persen dari kapasitas maksimal yang bisa disalurkan ke masyarakat," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya segera merespons situasi ini dan berkomitmen untuk mempercepat proses terpasangnya tambahan mesin pembangkit.

Sudjarwo juga menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami masyarakat. Untuk itu, dirinya juga meminta dukungan doa agar proses pemasangan mesin pembangkit segera selesai dan dapat mensuplai pasokan listrik di Lombok.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan-nya dan kami mengimbau masyarakat untuk tetap bijak menggunakan peralatan listrik sementara tim teknis kami bekerja keras menjaga pasokan listrik tetap andal. Terima kasih atas pengertian dan dukungan seluruh pihak," ucap Sudjarwo.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Mataram Turun Menjadi Rp40 Ribu per Kilogram

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya