Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

NTB Ekspor Vanili dan Mutiara ke AS - Australia Senilai Rp17 Miliar

Pelepasan ekspor vanili dan mutiara NTB tujuan AS dan Australia, Rabu (9/10/2024). (dok. Istimewa)

Lombok Barat, IDN Times - Komoditas vanili organik dan mutiara laut asal Nusa Tenggara Barat (NTB) senilai Rp11 miliar diekspor ke Amerika Serikat (AS) dan Australia.

Pelepasan ekspor vanili organik NTB tujuan AS senilai Rp6 miliar dan mutiara laut tujuan Australia senilai Rp11 miliar di Kantor Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan NTB di Lembar, Lombok Barat, Rabu (9/10/2024).

Sekretaris Daerah Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi menyebut vanili di NTB tidak lepas dari nama eksportir Mohir sebagai perintis dan cikal-bakal pengembangan tanaman bernilai ekonomis tinggi ini.

Dengan adanya ekspor ini membuka peluang akan potensi lainnya yang bisa menjadi komoditi pertanian, perkebunan atau hasil kelautan dan perikanan dari NTB.

1. Harus mempertahankan 3K

ilustrasi ekstrak vanili (unsplash.com/sidath vimukthi)

Gita menginginkan ke depan, harus mempertahankan apa yang ia sebut sebagai 3K. Maksudnya, bagaimana komoditi tersebut harus memperhatikan kualitas, kuantitas dan kontinuitas.

Gita meminta para petani harus lebih banyak menjaga ketentuan-ketentuan standar vanili organik yang jauh dari kandungan pestisida. Dengan mensyaratkan hal ini, vanili organik asal NTB tentu kedepan potensi pasarnya akan semakin terbuka seiring dengan kian meningkatnya kesadaran konsumen untuk bisa mengonsumsi makanan-makanan organik menyehatkan.

Vanili organik berkualitas sesungguhnya tanpa terkontaminasi oleh zat-zat kimia dalam proses produksinya dan tentu tidak mengandung unsur-unsur pestisida.

"Petani harus tetap menunjukkan komitmennya untuk bagaimana menjaga standar kualitasnya supaya tidak diblacklist pasar ekspor. Karena pasar ekspor menghendaki makanan-makanan organik yang menyehatkan," jelasnya.

Dari beberapa kali ekspor serupa dari tahun ke tahun, volume ekspor vanili NTB terus mengalami peningkatan. Pada 2024 ini, NTB sudah bisa mengirim 5-6 ton vanili.

Peningkatan ini diharapkan akan terus meningkat di tahun-tahun yang akan datang. Menurutnya, peningkatan ini menunjukkan hasil kerja selama ini cukup baik dan memberikan progres yang sesuai harapan.

Untuk itu, dia berharap kepada eksportir dan Balai Karantina agar meningkatkan capaian atau volume ekspor dari sekarang 6 ton bisa menjadi 7 hingga 8 ton. Dengan adanya peningkatan hasil produksi yang berkualitas tersebut tentu akan meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Saya minta kepada Kepala Dinas Pertanian untuk selalu mendorong para petani kita melakukan berbagai diversifikasi usaha tani termasuk vanili ini agar lebih diperluas karena potensinya secara ekonomi sangat menguntungkan dan tentu akan memberikan kesejahteran bagi masyarakat,” ujarnya.

Kepala OPD lingkup Pemprov NTB, diminta terus-menerus mengajak dan mengedukasi petani untuk bisa mencontoh semangat yang dilakukan oleh eksportir NTB untuk menanam komiditi pertanian dan perkebunan yang bisa meningkatkan ekonomi para petani seperti halnya vanili dengan tetap menjaga kualitas produksi.

2. Mutiara jadi komoditi ekspor andalan NTB

Ilustrasi mutiara (pixabay.com/an_photos)

Begitu juga produksi mutiara, Gita mengatakan NTB telah dikenal sejak lama sebagai penghasil mutiara terbaik di Indonesia bahkan internasional. Mutiara NTB banyak diminati pasar mengingat produksinya berkualitas dan memenuhi keinginan pasar.

Karena itu produksi mutiara juga harus tetap dipertahankan, bahkan ditingkatkan setiap tahunnya. "Alhamdulillah mutiara juga menjadi komoditi andalan ekspor NTB yang juga harus tetap dijaga kualitasnya,” kata Gita.

Dia mengingatkan aspek produksi tidak saja menjadi target yang harus dicapai, namun hilirisasi dan nilai tambah juga menjadi perhatian bersama termasuk produksi lainnya.

Ia menyebut, potensi jagung di NTB yang cukup besar bisa dimanfaatkan dan diolah menjadi pakan ternak. Disamping bisa memenuhi kebutuhan dalam daerah juga bisa memenuhi kebutuhan pakan bagi daerah lainnya.

Oleh karena itu, Gita meminta eksportir untuk mendorong milenial terjun di usaha tani dan perkebunan karena hasilnya cukup menjanjikan. Gita berharap para petani ataupun masyarakat bisa mengonsumsi hasil pertanian yang diolah dan dikembangkan sendiri seperti yang ada di Thailand.

3. Dorong ekspor komoditas hasil pertanian

Petani di desa Pragak Kecamatan Parang tengah memanen jagung. IDN Times/ Riyanto.

Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan NTB, Agus Mugianto mengatakan potensi yang dimiliki NTB cukup besar. NTB diharapkan tidak hanya mengekspor vanili dan mutiara, tetapi juga komoditas hasil pertanian, perkebunan dan perikanan lainnya. Sehingga terjadi perputaran ekonomi yang mampu meningkatkan nili tambah dan kesejahteraan petani ataupun nelayan.

“Balai Karantina NTB dalam kapasitasnya sebagai lembaga pemerintah akan terus berupaya dan mempermudah urusan-urusan kekarantinaan yang tentu sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan guna meningkatkan nilai tambah bagi masayarakat di NTB,” ujar Agus.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
Muhammad Nasir
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us