Bulog Diminta Serap 80 Ribu Ton Jagung di NTB, Rp5 Ribu Perkilo

Serap 30.000 ton, gudang Bulog NTB sudah penuh

Mataram, IDN Times - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) menugaskan Perum Bulog untuk menyerap 80.000 ton jagung di Nusa Tenggara Barat (NTB). Target penyerapan jagung petani yang dibeli Bulog meningkat dari sebelumnya sebanyak 25.000 ton.

Penyerapan jagung diutamakan di Pula Sumbawa yang mengalami over produksi. Bulog membeli jagung petani dengan harga Rp5.000 perkilogram sesuai harga pembelian yang ditetapkan Bapanas.

"Kemarin kita targetnya 25 ribu ton, target dari Bulog pusat. Tapi ternyata memang ada peningkatan target, jadi 80 ribu ton. Karena melihat beberapa wilayah di Pulau Sumbawa yang memang produksinya over," kata Wakil Pimpinan Wilayah Bulog NTB Masasdin Said, Kamis (13/6/2024).

1. Serapan sudah 30.000 ton

Bulog Diminta Serap 80 Ribu Ton Jagung di NTB, Rp5 Ribu PerkiloPanen raya jagung di Lombok Timur. (dok. Istimewa)

Masasdin menyebutkan saat ini realisasi serapan jagung petani sudah mencapai 30.000 ton. Kondisi ini menyebabkan gudang-gudang Bulog sudah penuh.

Untuk itu, pihaknya sedang berupaya menjalin kerja sama dengan pihak swasta yang memiliki gudang untuk penampungan jagung yang dibeli dari petani di NTB.

"Jadi kita coba, kebetulan ada gudang swasta kita negokan apakah bisa sebagai penampungan daripada serapan jagung tadi," imbuhnya.

Baca Juga: NTB Canangkan Gerakan Nol Perkawinan Anak 

2. Bulog beli dengan harga Rp5.000 per Kg

Bulog Diminta Serap 80 Ribu Ton Jagung di NTB, Rp5 Ribu PerkiloTanaman jagung yang sudah kering di lahan (IDN Times/Ruhaili)

Ia menyebutkan Bulog membeli jagung petani dengan harga Rp5.000 per kg. Hal tersebut sesuai dengan aturan yang dibuat Bapanas. Jagung yang diserap Bulog dari petani NTB sebagai cadangan jagung pemerintah (CJP).

"Jadi rencananya distok oleh pemerintah, penugasannya langsung dari Bapanas dengan harga yang sudah ditentukan," terangnya.

Karena gudang Bulog sudah penuh, Masasdin mengatakan jagung yang sudah dibeli perlu didistribusikan ke daerah lain yang membutuhkan untuk kebutuhan pakan ternak. Sehingga, Bulog NTB kembali bisa menyerap sesuai target penugasan sebanyak 80.000 ton.

"Harapan Bulog, Bapanas agar mencarikan mitra pembelinya. Misalnya pabrik pakan ternak. Usulan itu sudah kita sampaikan ke kantor pusat, kita menunggu dari pusat," tandasnya.

3. Jokowi sempat turun ke Sumbawa

Bulog Diminta Serap 80 Ribu Ton Jagung di NTB, Rp5 Ribu PerkiloPresiden Jokowi saat panen raya jagung di Kabupaten Sumbawa, Kamis (2/5/2024). (dok. Istimewa)

Sebelumnya, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo, turun ke Kabupaten Sumbawa melakukan panen raya bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, pada Kamis, 2 Mei 2024 lalu. Jokowi mengatakan harga jagung di tingkat petani seringkali tidak stabil dan cenderung menurun saat memasuki masa panen raya.

Sebagai salah satu wilayah sentra jagung di NTB, harga jagung di Kabupaten Sumbawa pada waktu itu terpantau berada pada kisaran Rp4.200,- perkilogram. Harga tersebut dikonfirmasi saat Presiden Jokowi berdialog dengan petani yang hadir di sekitar lokasi panen.

Untuk itu, Jokowi meminta agar semua pihak mengambil langkah kobaloratif yang strategis, agar terbentuk harga yang seimbang, termasuk harga di level petani.

Peningkatan produktivitas melalui penggunaan benih unggul, menjadi salah satu langkah strategis yang dapat ditempuh petani agar dapat mendapat keuntungan yang lebih layak dan stabil.

Secara umum Kabupaten Sumbawa memiliki luas baku lahan sawah sebesar 262.146,24 ha. Adapun luas tanam jagung tahun 2023 sebesar 96.214 ha, dengan luas panen jagung tahun 2023 mencapai 96.226 ha. Sementara luas panen jagung sampai dengan Mei 2024 di Kabupaten Sumbawa seluas 70.130 ha.

Baca Juga: NTB Diguyur 10.500 Ton Beras Impor dari Vietnam 

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya