Pertama di NTB, Petani Lotim Berhasil Kembangkan Bawang Merah Sanren
Penanaman bawang merah Sanren lebih menguntungkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Timur, IDN Times - Salah seorang petani Asal Desa Tirtanadi, Kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur berhasil mengembangkan bawang merah jenis Sanren di lahan seluas 40 are. Pengembangan bawang merah jenis Sunrin ini merupakan pertama di Provinsi NTB.
Ruspan Petani bawang Sunrine asal Tirtanadi menyampaikan penanaman bawang merah ini tidak seperti bawang merah pada umumnya. Di mana, bawang merah ini sebelum ditanam di sawah, terlebih dahulu disemaikan di tempat terpisah selama 1 bulan 10 hari, baru kemudian dipindah ke sawah.
"Karena ini bentuknya bibit jadi kita semaikan dulu, tidak seperti bawah merah umbian, bisa langsung ditanam di sawah," terang Ruspan saat ditemui di sawahnya, Senin (23/1/2023).
Baca Juga: 1.500 BLT di Lombok Timur Tidak Tersalurkan, Ada yang Sudah Meninggal
1. Keuntungan menanam bawang Sanren.
Keuntungan menam bawang merah jenis sanren ini ialah tahan di segala model cuaca, sehingga tidak mudah rusak jika ditanam ketika musim hujan dan musim panas. Bawang merah ini diklaim mampu bertahan meski cuaca ekstrem.
Keuntungan lainnya ialah dari segi harga bibit. Jika bibit bawang umbi dalam satu kuintal biasanya dibeli dengan harga Rp5 juta, amun bibit bawang merah ini dibeli seharga Rp3,5 juta per kuintal dan lebih menguntungkan.
"Kalau harga bibit bawang umbi, itu sekarang harga per kuintalnya Rp5 juta. Tapi kalau yang ini hanya Rp3,5 juta per kuintalnya, jadi bisa lebih hemat pengeluaran," ungkapnya.
Baca Juga: Penemuan Mayat Bayi Tanpa Kepala Gegerkan Warga Lombok Timur
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.