TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemuda Lombok ini Raup Omzet Puluhan Juta dari Bisnis Susu Kambing 

Merintis usaha sejak masih kuliah di fakultas peternakan

dokumen pribadi

Lombok Timur, IDN Times - Muhammad Khalid Rozany salah satu Produsen susu kambing peranakan Etawa Rozany asal Desa Ketangga Jeraeng, Kecamatan Keruak, Lombok Timur berhasil mengembangkan usaha susu kambing Peranakan Etawa dengan omzet puluhan juta per bulan.

Pemuda bergelar sarjana peternakan dari Universitas Mataram ini menceritakan, sebelum bergerak dalam pengembangan susu kambing ini, dirinya bergerak dalam bidang bisnis kopi, namun bisnis ini diakuinya tidak berlangsung lama.

Pengembangan usaha susu kambing etawa ini pertama kali ia kembangkan sejak tahun 2019, di mana saat itu dirinya masih duduk di bangku perguruan tinggi dan awal munculnya COVID-19 di Lombok Timur. Susu kambing waktu itu banyak diburu para konsumen, sehingga dirinya tertarik untuk mencoba untuk berternak kambing peranakan etawa ini.

"Karena COVID-19, kita kan kuliah setahun online, akhirnya saya pulang dan saya punya aset kambing yang saya beli pakai sisa besiswa bidikmisi tahun 2017. Dari tahun 2017 sampai 2019 itu lumayan lah jumlah kambingnya, akhirnya itu semuanya saya jual sebagai modal," bebernya saat ditemui di kandangnya, Minggu (15/1).

Baca Juga: Ketua DPD Nasdem Lotim Optimistis Anies Dapat 80 Persen Suara di NTB

1. Sempat lakukan Pemberdayaan terhadap masyarakat dengan membelikan kambing, tapi gagal

dokumen pribadi

Pada tahun 2020, dirinya mencoba melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat sekitar dengan dibelikan kambing ternak, namun program ini tidak berjalan maksimal. Dari sekian jumlah kandang, diakuinya hanya satu kandang yang berjalan dikarenakan adanya miss management. 

Pemilik CV Cahaya Riski Farm ini meyebutkan kandang ternak ini mulai dibangun sejak November tahun 2021, akan tetapi mulai terisi pada awal tahun 2022. Saat itu juga dirinya belum mulai fokus untuk pengembangan susu kambing etawa, melainkan lebih pada pengembangan jual beli kambing kurban.

"Kalau fokus ke arah pengembangan susu ini sekitar Juli 2022. Tapi kalau coba-coba sejak awal 2021 itu, karena kita masih nyari di farm ini kita bawa kemana. Apakah fokus ke penggemukan, produksi susu, semuanya saya coba dan akhirnya di susu inilah yang paling bagus prospeknya," imbuhnya.

2. Hasil produksi susu belum bisa penuhi tingginya permintaan pasar

dokumen pribadi

Diakuinya hasil pemerahan susu saat ini masih sedikit dikarenakan sebagian besar ternak masih dalam posisi hamil besar. sebab kata dia, tidak semua ternak langsung bisa diperah. Akan tetapi ada fase untuk menyusui anak, fase diperah dan fase kering.

Permintaan susu kambing etawa di tengah masyarakat sangat tinggi, akan tetapi belum bisa dipenuhi karena hasil produksi yang masih sedikit. Saat ini ia hanya mampu produksi susu sebanyak 7-8 liter per hari atau 240-300 liter per bulan yang diperah dari 15 ekor kambing.

"Sementara satu orang konsumen membutuhkan 120 liter per minggu.
Satu ekor kambing itu berhasil mendapatkan sebanyak 800 sampai 1.200 mili liter susu per hari dalam jangka waktu laktasi 3 bulan," jelasnya. 

Baca Juga: Imbas Kenaikan BBM, Penduduk Miskin di NTB Naik 12,8 Ribu Jiwa 

Verified Writer

supardi ardi

Saya suka menulis dan jalan-jalan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya