TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mandi di Mata Air Tampuro Bima Diyakini Bisa Sembuhkan Penyakit

Airnya tak payau meski di dekat pantai

Mata Air Tampuro Bima yang keluar dari celah bebatuan (Dok/Pokdarwis Mata Air Tampuro)

Bima, IDN Times - Objek wisata Mata Air Tampuro merupakan salah satu di antara banyaknya destinasi eksotis yang terletak di kaki Gunung Tambora. Secara teritorial, wisata yang satu ini berada di pinggir jalan lintas provinsi di Desa Piong Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima.

Dari cerita turun-temurun warga sekitar, Mata Air Tampuro merupakan tempat permandian para raja pada masa lampau. Biasanya, mereka mandi di tempat itu sebelum dan sesudah berburu di kawasan Gunung Tambora sebelum meletus.

Ragam sajian alam yang bakal membuat pengunjung takjub saat menikmati Mata Air Tampuro. Salah satunya bisa melihat langsung dan mandi dengan debit mata air besar yang membumbung keluar dari celah bebatuan. 

Baca Juga: Imbas Kisah Asmara, Rumah dan 4 Motor Warga Bima Ini Dirusak Warga

1. Dipercaya dapat sembuhkan berbagai penyakit

Sejumlah pengunjung saat menikmati Mata Air Tampuro (Dok/Pokdarwis Mata Air Tampuro)

Meski keberadaannya tepat di pinggir pantai, air yang keluar dari celah bebatuan itu cukup dingin, bersih dan jernih. Sama sekali tidak terasa payau seperti kebanyakan mata air yang berada di pinggir pantai.

Selain jernih, Mata Air Tampuro juga dipercaya oleh masyarakat dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Misalnya penyakit seperti asam urat, diabetes dan berbagai jenis penyakit lainnya.

"Kelebihan Mata Air Tampuro, dipercaya dapat sembuhkan berbagai penyakit. Banyak masyarakat datang untuk membuktikan, ada yang sembuh ada juga yang tidak," terang Agus yang merupakan pengelola Mata Air Tampuro pada IDN Times, Minggu (25/6/2023).

2. Ada pohon rimbun dan bisa camping

Kawasan Mata Air Tampuro (Dok/Pokdarwis Mata Air Tampuro)

Selain menikmati Mata Air Tampuro, ragam pesona lain yang dapat pengunjung jelajahi. Misalnya, berjalan menyusuri kawasan pantai di atas jembatan kayu di tengah rimbunan pohon bakau.

Pengunjung juga bisa melakukan camping di sini. Bagi pengunjung yang tidak memiliki tenda, tidak perlu khawatir. Fasilitas itu telah lengkap disediakan oleh pihak pengelola.  Tentunya harga sewa tak sampai membuat kantong jebol.

"Ada yang kapasitas tendanya dua hingga empat orang. Harga sewanya murah, gak mahal-mahal amat," bebernya. 

Baca Juga: Kisah Nenek di Bima, Menabung Belasan Tahun agar Bisa Naik Haji 

Berita Terkini Lainnya