Pura Lingsar, Destinasi Wisata Religi yang Wajib Dikunjungi di Lombok
Terdapat sejarah yang dapat menambah wawasan pengunjung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Barat, IDN Times - Berbicara mengenai Lombok, pasti pantai dan lautan merupakan suatu hal yang ada di pikiran banyak orang. Tak bisa dipungkiri bahwa Pulau Lombok memang terkenal akan destinasi wisata alamnya.
Meski dikenal dengan pantai yang indah, ternyata Lombok juga memiliki daya tarik lain, ada destinasi wisata budaya dan religi yang banyak terdapat di Lombok. Pura Lingsar di Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu destinasi wisata budaya dan religi yang bisa dikunjungi.
Sanggar keramat ini ternyata merupakan tempat bersatu antara dua umat, yaitu Muslim dan Hindu. Cukup sulit dipercaya, tetapi keduanya bisa hidup berdampingan tanpa perselisihan.
Berikut beberapa hal yang wajib diketahui tentang Pura Lingsar.
1. Sejarah Pura Lingsar
Sejarah berdirinya tempat ini memang sangat menarik untuk diperbincangkan, begitu juga dengan asal usul pemberian nama pura ini.
Pada awalnya, ada rombongan orang yang datang dari Karangasem, Bali yang berkunjung ke Pulau Lombok untuk pertama kali. Rombongan berisi 80 orang ini menginjakkan kaki di pantai dekat gunung Pengsong.
Setelah itu, kemudian mereka meneruskan perjalanan ke Perampuan, Pagutan, dan Pagesangan. Merasa lapar dan haus, mereka mendengar suara gemuruh yang ternyata berasal dari sumber mata air.
Ada wahyu yang mengatakan bahwa setelah mereka menaklukkan Lombok, mereka harus membuat pura di sana. Setelah itu, luapan air tadi dinamakan Ai’Mual yang berarti air yang mengalir. Akan tetapi, namanya kemudian berubah menjadi Lingsar yang berarti wahyu yang jelas.
Pembangunan pura ini dilaksanakan ketika Raja Ketut Karangasen Singosari berkuasa, memiliki tujuan untuk mempersatukan Masyarakat Sasak dan Bali. Lokasi pura ini bersebelahan dengan Kemaliq Lingsar yang merupakan tempat pemujaan bagi masyarakat sasak.