TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nilai Investasi di Lotim Diperkirakan Meningkat Selama 2023

Penyumbang investasi terbesar dari sektor UMKM

Ilustrasi investasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Lotim, IDN Times - Nilai investasi pada tahun 2023 di Lombok Timur diperkirakan akan melebihi jumlah investasi pada tahun 2022. Nilai investasi diperkirakan mencapai Rp7,5 triliun dengan jumlah serapan tenaga kerja sebanyak 46,217 orang.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lombok Timur, Husnul Basri menyampaikan kenaikan nilai investasi pada tahun ini diprediksi dengan melihat nilai investasi yang sudah masuk di Lombok Timur.  Per 31 Maret atau pada triwulan pertama, investasi mencapai Rp 1,1 triliun lebih dengan tenaga kerja sebanyak 9.947 orang.

"Sementara berdasarkan data tertanggal 30 Juni atau di triwulan II ini juga mengalami peningkatan sebesar Rp1,6 triliun lebih dengan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 20.578 orang," jelasnya belum lama ini.

Baca Juga: 9.287 Hektare Tanaman Tembakau di Lombok Terancam Gagal Panen 

1. Investasi didominasi oleh UMKM

IDN Times

Disebutkan bahwa investasi di Kabupaten Lombok Timur didominasi dari sektor jasa seperti Usaha Mikro Kecil (UMK). Meski terlihat kecil, namun kata dia, jumlahnya yang cukup besar menjadi penyumbang nilai investasi dibanding sektor-sektor lainnya.

Laporan penanaman modal ini adalah laporan yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang memiliki modal usaha di luar tanah dan bangunan di atas Rp1 miliar. Meski demikian, tidak diwajibkan melaporkan usahanya dengan nilai di bawah Rp1 miliar.

"Semua kegiatan usaha ada yang wajib melaporkan dan ada yang tidak. Yang di bawah Rp1 miliar tidak diwajibkan melaporkan kegiatan penanaman modalnya. Tetapi di kantor perizinan usahanya ada. Namun masuk dalam perekaman data penanaman modal," ujarnya.

2. Nilai investasi dilihat dari modal yang ditanamkan

IDN Times

Nilai investasi dilihat dari besar modal yang ditanamkan untuk mendapatkan hasil di masa yang akan datang. Untuk itu, setiap pelaku usaha akan terekam dalam Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA) atau Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.

"Misalkan orang yang jualan ayam geprek dengan modal usaha Rp50 juta, maka yang tercatat itulah nilai modalnya. Termasuk jumlah tenaga kerjanya," jelasnya.

Dari sektor ekonomi, sektor UMK seperti pada bidang kuliner rumah makan dan perdagangan lainnya menjadi penyumbang angka terbesar nilai investasi dibanding sektor lainnya. Nilai investasi sektor energi kelistrikan yang ada di Kecamatan Sambelia misalnya. Walaupun awal modal yang ditanamkan cukup besar, tapi sebenarnya itu merupakan padat modal. 

Baca Juga: Diduga Setubuhi Anak Kandung, Pria di Lombok Babak Belur Diamuk Massa 

Verified Writer

supardi ardi

Saya suka menulis dan jalan-jalan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya