TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Munjizun, Anak Gembala dari Lombok Raih Gelar Doktor di Amerika

Munjizun tak pernah menyangka dapat meraih gelar doktor

Mahasiswa asal Lombok, Ahmad Munjizun, peraih gelar doktor di North Carolina State University Amerika Serikat. (facebook.com/Jizun Sang Pembelajar)

Mataram, IDN Times - Nama Ahmad Munjizun sedang viral di media sosial. Mahasiswa asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu berhasil meraih gelar doktor di Negeri Paman Sam, North Carolina State University, Amerika Serikat.

Ahmad Munjizun lahir di Desa Batunyala, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah, NTB. Ia merupakan alumni S1 Fakultas Peternakan Universitas Mataram (Unram). Kemudian melanjutkan studi S2 melalui beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ke University of Queensland, Australia. Pada 2019, Munjizun melanjutkan studi S3 ke North Carolina State University, Amerika Serikat.

"Aku bangga dibesarkan sebagai anak gembala," kata Munjizun pada caption video yang diunggah di akun TikTok @ahmad_munjizun dikutip IDN Times, Minggu (28/5/2023).

Dalam video yang viral di media sosial tersebut, Munjizun terlihat menyampaikan kesan dan pesan di atas podium saat acara wisuda doktoral di North Carolina State University, Amerika Serikat. Munjizun menceritakan dirinya memelihara hewan seperti kuda dan sapi sejak masih bocah. Aktivitas ini biasanya disebut sebagai ngaret sampi di Lombok.

"Sebagai seorang bocah, aku tumbuh memelihara hewan. Kuda poni dan sapi," tuturnya.

Baca Juga: Ditawarkan Pemerintah Pusat, ASN Pemprov NTB Ogah Pindah ke IKN  

1. Munjizun meneteskan air mata di atas podium

Ahmad Munjizun menyampaikan pesan dan kesan saat wisuda doktoral di North Carolina State University Amerika Serikat. (Tangkapan layar)

Munjizun tak kuasa menahan tangis di atas podium. Ia meneteskan air mata dan berterima kasih kepada kedua orang tuanya, dan keluarga yang ada di Lombok. Ia mengatakan selama kuliah di Amerika Serikat, ia tinggal jauh dari keluarga. Tetapi, dirinya punya banyak teman di Amerika Serikat yang dianggap sebagai keluarga.

"Aku tidak punya keluarga di sini (Amerika Serikat). Tapi aku punya teman-teman yang aku anggap keluargaku sendiri. Terima kasih atas pundak kalian, untukku menangis saat aku down. Aku tahu bahwa laki-laki tidak semestinya menangis. Tapi saat ini aku ingin menangis," kata Munjizun sambil menghapus air matanya.

Baginya, keberhasilan meraih gelar doktor di Amerika Serikat tidak terlepas dari dukungan kedua orang tuanya. Meskipun orang tuanya tidak hadir saat acara wisuda.

"Ibu dan ayahku dan semua saudaraku, keluargaku terima kasih banyak telah mendukungku, dan mengantarkanku sampai titik ini dan menjadikanku diriku hari ini. Tanpa kalian aku tidak akan berada di sini hari ini," ucapnya.

2. Awalnya tidak bisa berbahasa Inggris

Ahmad Munjizun (facebook.com/Jizun Sang Pembelajar)

Munjizun juga mengungkapkan dirinya tidak menyangka lulus kuliah di luar negeri. Karena awalnya, dia tidak bisa berbahasa Inggris. Namun berkat kerja keras dan kegigihan, ia berhasil meraih gelar doktor di Negeri Paman Sam.

"Hari ini adalah satu bukti bahwa kerja keras dan kegigihan menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan semakin baik. (Kerja keras dan kegigihan) menghasilkan sesuatu yang kamu tidak pernah bayangkan dalam hidupmu," ungkapnya.

Baca Juga: Ruas Jalan Lembar - Pelabuhan Gili Mas Ditargetkan Mulus Akhir 2023 

Berita Terkini Lainnya