TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Tarian Khas Tradisional dari Nusa Tenggara Barat

Tari Khas Lombok, Sumbawa dan Bima

Tari Nguri

Bima, IDN Times - Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu daerah Indonesia yang letaknya dekat dengan Bali. NTB mempunyai beragam pariwisata dan budaya yang menarik perhatian para pengunjung, seperti halnya Tari Sanggulu dari Bima. Selain Tari Sanggulu terdapat beberapa tarian lainnya dari NTB.

Kesenian dari tarian ini adalah khas masyarakat Bima yang mempunyai tema permainan rakyat. Hal ini menjadikan tarian khas bisa dikembangkan oleh generasi muda khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat.

Tarian Sanggulu yang dimainkan secara berkelompok ini mempunyai keunikan, mulai dari penari hingga alat musiknya. Tarian dimainkan oleh anak-anak perempuan yang menggunakan Tembe, kain tenun khas Bima dengan diiringi musik kendang dan rebana dan penampilannya biasanya pada hari Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Mengenal Bahasa Bima dari Suku Mbojo di NTB

1. Tari gandrung dan lenggo

Budayanusantara.web.id

Selain Tari Sanggulu, Nusa Tenggara Barat memiliki budaya yang cukup banyak dengan adanya berbagai tarian. Setiap tarian yang ada dengan gerakan, penggunaan, arti, pemain hingga musik yang berbeda.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Tari Gandrung merupakan salah satu kesenian yang berasal dari Banyuwangi Jawa Timur. Karena kedekatannya dengan daerah Bali dan Lombok membuat tarian ini tersebar juga di Nusa Tenggara Barat.

Penyebaran Tari Gandrung Banyuwangi ke Bali dan Lombok menyesuaikan dengan karakter lokal wilayah tersebut. Tersebarnya Tari Gandrung di wilayah lombok pada tahun 1938.

Ada pula Tari Lenggo, tari ini merupakan sebuah kesenian yang ditampilkan di dalam Istana Bima atau Asi Mbojo merupakan salah satu tarian klasik kesultanan. Meskipun hanya ditampilkan di kesultanan Bima saja, namun keberadaannya tetap lestari hingga sekarang ini.

Tari Lenggo mempunyai 2 jenis di antaranya Lenggo Mone atau Lenggo Melayu dan Lenggo Siwe atau Lenggo Mbojo. Kedatangan Lenggo Mone di Istana Bima karena dibawa oleh mubaligh yang berasal dari Sumatera Barat, sedangkan Lenggo Siwe merupakan salah satu karya dari Sultan Abdul Sirajuddin.

2. Tari nguri dan oncer

Tari Nguri (https://riverspace.org/tari-nguri)

Di tanah Suku Sumbawa dulunya mempunyai kerajaan yang semakin berkembang dan menjadi Kesultanan Sumbawa dengan adanya ragam khas dari tarian. Tari Nguri inilah yang berasal dari kata Guri artinya perkataan dan tingkah laku lemah lembut.

Selain tari nguri, ada pula tari oncer. Tarian khas wilayah NTB yang lainnya yaitu Tari Oncer Suku Sasak. Kelahiran tarian ini pada era 60 an dari karyanya Muhammad Tahir yang sekarang berkembang menjadi 3 kelompok penari.

Dari setiap kelompok membawakan tarian yang khas dan cukup unik. Selain itu, Tari Oncer terbagi menjadi 3 bagian yakni bagian pertama gambaran mengenai peperangan, sedangkan bagian kedua dan ketiga menggambarkan kondisi setelah peperangan.

Baca Juga: Amy, Gadis Lombok Timur Jadi Winger Andalan Timnas Indonesia

3. Tari Wura Bongi Monca

Tari Wura Bongi Monca dari Bima (http://nurulfadilah2204.blogspot.com/)

Tari yang berasal dari Suku Bima yaitu Tari Wura Bongi Monca. Wura berarti Menabur, Bongi merupakan beras dan Monca artinya Kuning.

Sehingga Tari Wura Bonga Monca adalah tarian menabur beras kuning yang dilakukan ketika sedang ada hajatan. Tarian itu mempunyai lambang kesejahteraan, kejayaan dan ungkapan rasa bersyukur terhadap Tuhan YME.

4. Tari Buja Kadanda

Tari Buja Kadanda

Tari asal Nusa Tenggara Barat ini biasanya dibawakan oleh dua orang penari pria. Pakaian yang digunakan adalah pakaian prajurit khas NTB. Properti yang digunakan berupa senjata tradisional asal Bima, yaitu tombak dan perisai. Saat pementasan, lagu yang mengiringi lagu ini adalah lagu tradisional dengan alat musik tradisional, seperti gendang, gong, serunai, dan suara tawa.

5. Tari Gendang Beleq

Gendang Beleq YouTube/Kemenpar

Penari dari tari Gendang Beleq sejumlah 13-17 orang. Properti yang digunakan berupa gendang berukuran besar. Ukuran gendang besar bernama mama untuk laki-laki dan nina untuk perempuan. Alat musik digunakan untuk pembawa dinamika. Selain itu, ada gendang berukuran kecil yang bernama Gendang Kodeq.

6. Tari Peresean

Tari Presean (ig clarashinta)

Penari dari tari perang ini ada dua lelaki yang disebut pepadu atau petarung. Properti yang digunakan berupa senjata tradisional, antara lain penjalin (tongkat rotan) dan ende (berperisai kulit kerbau yang tebal dan keras). Kostum yang dikenakan berupa kain seperti sarung.

7. Tari Rudat

Tari Rudat (IDN Times/Linggauni)

Tari Rudat adalah tari tradisional yang sering ditampilkan berasal dari Lombok, NTB. Tari ini merupakan salah satu contoh masuknya budaya Islam di provinsi yang memiliki julukan 1000 masjid. Biasanya, tari inni dipentaskan di berbagai acara, seperti khitanan, Maulid Nabi, Khatam Al-Quran, peringatan Isra Mi’raj dan juga acara peringatan hari besar Islam lainnya. Tari ini memiliki gerakan seperti pencak silat.

Baca Juga: Rekomendasi Penginapan Super Murah di Gili Trawangan

Berita Terkini Lainnya