Duh! Marq Marquez Bakal Kesulitan Nikmati Tempe Mendoan Lagi
Aleix Espargaro juga suka tempe orak-arik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times – Tempe merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang sudah mendunia. Bahkan Pembalap Repsol Honda Marq Marquez pun tak mau ketinggalan mencicipi tempe Indonesia saat melakukan tes pramusim di Sirkuit Pertamina Mandalika, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Potret Marq Marquez yang tengah memakan tempe goreng atau tempe mendoan itu sempat ramai di media sosial. Saat itu, harga tempe masih normal. Belum ada kenaikan harga maupun pengurangan jumlah produksi oleh produsen tahu dan tempe.
Kini harga tempe sudah naik, ukurannya pun sudah semakin kecil. Bukan itu saja, produsen tempe juga membatasi produksi karena mahalnya harga kedelai. Bukan tak mungkin saat Marq Marquez cs ke Lombok pada 18-20 Maret mendatang, tempe semakin sulit ditemukan. Hal ini bisa saja terjadi jika harga kedelai terus mengalami kenaikan.
Baca Juga: Pengaspalan Ulang Sirkuit Mandalika Dimulai 4 Maret 2022
1. Produsen kurangi produksi
Produsen tahu dan tempe di Lingkungan Kekalik Kijang Kelurahan Kekalik Jaya Kecamatan Sekarbela Kota Mataram menjerit dengan mahalnya harga kedelai sejak tiga bulan terakhir. Harga kedelai yang dulunya Rp900 ribu sampai Rp1 juta per kuintal, kini menembus Rp1.350.000.
Menyikapi mahalnya harga kedelai, para perajin tahu dan tempe di Kota Mataram mengurangi produksi hingga 50 persen. Setiap hari, biasanya perajin memproduksi 50 cetak tahu. Dengan mahalnya harga kedelai, produksi tahu hanya 20 - 30 cetak per hari. Bahkan, sebagian dari pabrik tahu dan tempe yang berada di Lingkungan Kekalik Kijang Kelurahan Kekalik Jaya tutup alias setop produksi.
Baca Juga: Sebagian Pabrik Tutup, Perajin Tahu Tempe di Mataram Kurangi Produksi