TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Gangguan Mental yang Menyebabkan Diskoneksi dari Kenyataan

Sulit membedakan halusinasi dan kenyataan

Pinterest

Psikosis adalah kondisi yang menyebabkan penderitanya sulit membedakan kenyataan dan imajinasi. Psikosis ditandai dengan munculnya halusinasi dan delusi. Delusi sendiri adalah kesalah pahaman terhadap suatu hal, sedangkan halusinasi adalah melihat atau mendengar suatu peristiwa yang sebenarnya tidak ada.

Psikosis dapat terjadi karena gangguan mental, penyalahgunaan obat-obatan, atau cedera kepala yang mempengaruhi cara kerja otak dalam memproses informasi. Kondisi ini dapat mengubah cara berpikir, sikap, dan perilaku seseorang. Psikosis dapat menganggu kehidupan sehari-hari dan hubungan penderita dengan orang-orang di sekitarnya.

Berikut 7 jenis psikosis, gangguan mental yang menyebabkan penderitanya sulit membedakan kenyataan dan imajinasi.

1. Skizofrenia

Pinterest

Skizofrenia adalah gangguan mental berat yang dapat memengaruhi tingkah laku, emosi, dan komunikasi. Penderita skizofrenia bisa mengalami halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku.

Berdasarkan data dari WHO, ada lebih dari 20 juta orang di seluruh dunia menderita skizofrenia. Sementara menurut penelitian Kementerian Kesehatan RI tahun 2019, diperkirakan ada 450.000 orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ berat di Indonesia, termasuk skizofrenia.

2. Paranoid

Pinterest

Paranoid adalah masalah psikologis yang ditandai dengan munculnya rasa curiga dan takut berlebihan. Orang yang paranoid cenderung sulit atau bahkan tidak bisa memercayai orang lain dan memiliki pola pikir yang berbeda dari kebanyakan orang.

Gangguan kepribadian paranoid umumnya muncul akibat trauma psikologis pada masa lalu. Kondisi ini lebih sering dialami oleh laki-laki dan biasanya muncul pada usia remaja atau dewasa. Akan tetapi, paranoid terkadang juga bisa muncul sejak masa kanak-kanak.

3. Bipolar

Pinterest

Gangguan bipolar adalah masalah kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati, energi, tingkat aktivitas, konsentrasi, dan kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Pengidap yang sebelumnya merasa sangat gembira bisa tiba-tiba berubah menjadi sangat sedih dan putus asa.

Perubahan suasana hati secara drastis ini dapat memengaruhi kebiasaan tidur, tingkat energi, aktivitas, perilaku, dan kemampuan berpikir pengidapnya. Perlu kamu ketahui bahwa penyakit bipolar adalah kondisi seumur hidup. Artinya, masalah kesehatan mental ini tidak bisa sembuh seutuhnya. Meski begitu, terapi dan pengobatan bisa membantu kamu mengelola gejala yang terjadi.

Baca Juga: 6 Hukum Kekuasaan yang Wajib Dipahami Politikus Muda ala Robert Greene

4. Psikosis alkoholik

Pinterest

Penyalahgunaan alkohol dapat mengakibatkan gangguan mental dan perilaku, karena alkohol mengganggu sistem dan fungsi neurotransmitter pada susunan saraf pusat otak, yang mengakibatkan terganggunya fungsi berfikir, berperasaan, dan berperilaku.

Psikosis akibat penyalahgunaan alkohol adalah gangguan yang ditandai dengan halusinasi yang menonjol atau waham akibat efek alkohol. Gejala psikosis ini biasanya terjadi selama, atau dalam waktu satu bulan setelah keadaan intoksikasi atau episode putus alkohol, dan pasien memiliki kesadaran dan orientasi baik, tetapi kesadaran dan pemahaman pasien terhadap keadaan dirinya terganggu.

5. Psikosis obat-obatan

Pinterest

Ada berbagai alasan dan penyebab narkoba bisa memicu psikosis pada seseorang, terutama jenis ganja, dan kokain. Akibatnya, pemakainya bisa mengalami gejala berupa delusi dan halusinasi. Narkoba sendiri adalah narkotika dan obat-obatan yang dapat menyebabkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, daya rangsang, dan ketergantungan.

Susunan bahan kimianya menjadi penyebab narkoba memicu kondisi tersebut. Meskipun obat-obatan tersebut digunakan dalam prosedur medis, tapi jika kamu menggunakannya dengan cara yang salah, psikosis bisa terjadi.

Gangguan psikosis yang dipicu oleh narkoba juga dikenal sebagai psikosis toksik atau psikosis yang diinduksi obat. Penyebab narkoba dapat memicu psikosis karena ketika pengguna menjadi ketergantungan pada obat tersebut dan kondisinya jadi lebih serius.

6. Psikosis traumatik

Pinterest

Para dokter belum mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan psikosis, tetapi ada beberapa faktor risiko yang diketahui dapat berperan terhadap terjadinya kondisi jiwa tersebut, salah satunya karena trauma.

Kematian orang yang dicintai, pelecehan seksual, atau perang dapat menyebabkan psikosis. Jenis trauma yang dialami dan usia saat itu juga turut berpengaruh terhadap terjadinya psikosis.

Verified Writer

Hirpan Rosidi

Seorang laki-laki yang memiliki impian yaitu kelak disalah satu rak toko buku populer, di antara buku-buku dari penulis besar, terselip satu buku dengan nama Hirpan Rosidi sebagai penulisnya.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya