TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Rekomendasi Desa Wisata di Lombok yang Bikin Kamu Nyaman dan Tenang

Desa wisata di Lombok Tengah yang wajib kamu kunjungi

Desa wisata kini menjadi salah satu destinasi unggulan di Lombok (Instagram/desawisatabonjeruk)

Desa sudah menjadi destinasi wisata alternatif yang sangat diminati oleh wisatawan dari perkotaan. Tidak hanya sekadar destinasi alternatif, tetapi desa adalah tempat yang sangat cocok untuk melarikan diri dari kepenatan yang ada di kota.

Nah, jika kamu ingin merasakan healing yang sesungguhnya, Lombok menawarkan destinasi wisata alternatif selain pantai dan gunung, yaitu desa wisata.

Catat! Berikut daftar desa wisata yang bisa menjadi pilihan liburanmu dan rasakan indahnya alam dan kearifan lokal yang ditawarkan.

Yuk, simak informasi selangkapnya!

1. Desa Wisata Setanggor

Desa wisata Setanggor dengan kearifan dan pemandangan alam yang indah (Instagram/pesonasetanggor)

Desa Wisata Setanggor ada di Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah. Desa wisata ini masuk 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 Indonesia.

Saat berkunjung ke desa ini, udara segar dan pemandangan indah dengan hamparan sawah luas yang membentang di perbukitan akan menyambut kedatangan pengunjung.

Jauh dari kebisingan kota dan kepulan polusi kendaraan bermotor. Di desa wisata Setanggor juga sudah banyak homestay yang bisa jadikan tempat menginap sekaligus merasakan betapa suasana desa itu sangat nyaman dan tenang.

Tidak hanya itu, terdapat gelaran-gelaran budaya yang bisa kamu ikuti dan rasakan di desa wisata Setanggor.

Baca Juga: Rekomendasi Kafe dengan Suasana Super Cozy di Sumbawa Barat

2. Desa Wisata Tetebatu

Desa Tetebatu yang pernah mewakili Indonesia dalam UNWTO 2021(Instagram/katie.I.grant)

Desa Wisata Tetebatu merupakan desa yang terletak di sebelah selatan Gunung Rinjani dan Desa ini merupakan salah satu desa yang mewakili Indonesia pada ajang UNWTO World’s Best Tourist Villages 2021

Desa Tetebatu menawarkan keseluruhan suasana yang mencerminkan keindahan dan keaslian desa, baik tradisi pertanian, kearifan lokal gotong royong dan kesegaran desa. Kemudian ada pemandangan alam yang hijau, gaya hidup sosial budaya, adat istiadat dan praktek masyarakat setempat selalu terpelihara.

3. Desa Mareje

Tidak terbantahkan betapa indahnya desa Wisata Mareje (Instagram/ocy_arrossyd)

Desa dengan keindahan sawah bak sebuah tangga yang luas memanjakan mata kita saat melihatnya. Sepanjang mata memandang, hijau dan tenang.

Apalagi jika sore hari, pemandangan yang hijau dengan semburan cahaya matahari yang mulai menguning, ditambah dengan angin pelan membelai tubuh, membuat suasana sangat tenang.

4. Desa Wisata Tempos

Desa Wisata Kuliner di desa Tempos sungguh indah, ada gunung dan bentang sawah (Instagram/pokdarwisdesatempos)

Desa Tempos, merupakan desa wisata yang belakangan ini menjadi salah satu destinasi wisata alternatif pilihan yang ada di Lombok Barat. Konsep wisata kuliner dan hiburan nongkrong di pematangan sawah yang menyegarkan

Setiap sore jalan yang membelah sawah di desa Tempos ini akan ramai dikunjungi oleh pengunjung yang ingin menikmati beragam jajanan tradisional berupa kue-kue, sate, gorengan, hingga makanan khas Lombok seperti plecing.

5. Desa Wisata Bilebante

Selain menikmati indahnya alam kamu juga bisa berkeliling melihat setiap sudut desa (Instagram/dwhbilebante)

Desa Bilebante, merupakan salah satu desa wisata yang berkembang pesat dari desa-desa lainnya di Lombok.

Menjadi salah satu desa yang terpilih juara dua kategori alam dalam kompetisi BCA Desa Wisata Award 2021 di bawah desa Taro, Provinsi Bali. Desa Bilebante juga telah mendapatkan sertifikat CHSE dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Untuk infromasi, CHSE sendiri singkatan dari Cleanliness, Health, Safety, dan Environment.

6. Desa Wisata Sade

Desa wisata budaya adat sasak di desa Sade (Instagram/rahayunjer)

Kamu akan melihat betapa uniknya setiap rumah yang ada di desa Sade ini. Bangunannya masih menggunakan bahan-bahan tradisonal dari mulai pondasi hingga atapnya.

Terbuat dari kayu dipadupadankan dengan pagar sebagai tembok, kemudian atapnya terbuat dari anyam-anyaman atau ilalang yang sudah direkatkan sedemikain rupa.

Lantainya dari tanah yang sudah di keraskan. Tidak hanya rumahnya saja, masjidnya pun demikian, namun yang membedakan lantai masjidnya sudah modern menggunakan lantai keramik, tak seperti rumah-rumahnya yang masih menggunakan lantai tradisional

Baca Juga: Rekomendasi Tempat Nongkrong Super Asyik di Bima

Writer

Haigan

Verba volant scripta manent

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya