TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Keistimewaan yang Dimiliki Orang Introvert, Harta yang Terpendam!

Peti harta karun milik orang-orang yang perkasa!

Ilustrasi harta karun (pexels.com/David Bartus)

Stereotipe seseorang terhadap pemilik sifat introvert seringkali dianggap egois, sombong, antisosial dan pemalu. Padahal tidak semua introvert bersifat demikian.

Ada beberapa orang sebenarnya dia bukan pemalu, pandai berbicara tetapi  di momen tertentu ia merasa seperti berkepribadian introvert tanpa sadar. Ia baru bisa memahami seiring berjalannya waktu. Ada pun seseorang yang berada di sekitar banyak orang yang di mana ia merasakan dirinya terlihat lelah.

Jadi introvert itu seperti apa sih?

Penelitian eksplorasi ini berawal dari Carl Jung yang mendefinisikan introvert sebagai 'Energi psikis yang terarah dari dalam diri'. Banyak orang menganggap introvert sebagai introspektif (refleksi diri/merenung), sifat tersebut lebih berkaitan dengan daya imajinasi yang tinggi.

Introvert pada dasarnya adalah seseorang yang suka berada di lingkungan yang tidak begitu ramai. Ia membutuhkan waktu sendiri untuk merasa recharge (mendapatkan energi) kembali.

Seseorang dilahirkan mempunyai sifat yang berbeda-beda, biasanya kepribadian ini  dipengaruhi oleh faktor keturunan sifat kedua orang tua, lingkungan dan pola asuh. Tetapi jika orang tua, guru dan orang lain mendukung kebaikannya maka ia akan tumbuh dengan rasa percaya diri.

Berikut 10 Keistimewaan atau kekuatan-kekuatan yang dimiliki orang introvert menurut Sylvia Loehken dalam buku Quiet Impact (Tak Masalah Jadi Orang Introvet). 

1. Kewaspadaan

Ilustrasi orang waspada (pexels.com/Nicolas Postiglioni)

Maju dengan hati-hati, menghindari resiko dan pertualangan, mengamati dengan cermat, menunjukkan rasa hormat, berpikir sebelum bicara, tidak menonjolkan diri, dan tidak sembarangan mengungkapkan informasi tentang diri sendiri. 

Orang yang berhati-hati akan menanggapi sesuatu dengan lembut dan anggun ketika berurusan dengan orang lain, bukan dengan bereaksi berlebihan dan penuh semburan emosi. Mereka memperlakukan orang lain yang terlibat dalam pemahaman, sopan santun, rasa hormat dan sikap fleksibel.

Baca Juga: 5 Gangguan Tidur dalam Psikologi Abnormal yang Perlu Diwaspadai

2. Subtansi

Ilustrasi orang fokus (pexels.com/cottonbro studio)

Menggali dari kedalaman pengalaman kamu sendiri, menekankan hal-hal pokok, menyampaikan hal-hal yang signifikan, mendalam dan bermutu tinggi, hanya berbincang tentang hal-hal yang bermakna. 

Mereka terus menerus memikirkan apa yang mereka lihat, pikirkan, dan alami. mereka sering tampak merenungkan diri sendiri dan orang lain, tentang rasa dan makna, tentang apa yang seharusnya, dan tentang apa yang sesungguhnya.

3. Konsentrasi

Ilustrasi orang sedang berpikir (pexels.com/Gustavo Fring)

Mampu memusatkan perhatian, mengarahkan energi secara akurat pada aktivitas internal atau eksternal, gigih dan tekun dalam mengerjakan sesuatu, tetapi tetap dengan hati-hati. 

Mereka mampu fokus pada satu masalah untuk waktu yang lama. Orang introvert tidak begitu memerlukan umpan balik atau sensasi dari luar.

4. Mendengarkan

ilustrasi orang mendengarkan (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Menyaring informasi, sikap, dan kebutuhan dari apa yang dikatakan oleh orang lain kepada kamu, menciptakan sebuah dialog. 

Mereka menyerap informasi seolah terlahir sebagai pengamat dan pemroses impresi-impresi yang dikirimkan. Kemudian mengevaluasi semua itu dalam pemikiran mereka yang berikutnya, juga dalam tanggapan-tanggapan mereka.

5. Sikap tenang

Ilustrasi orang besikap tenang (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Sikap tenang dari dalam sebagai dasar untuk mendapatkan konsenstrasi, relaksasi, kejelasan, dan substansi. 

Bagi orang introvert, mereka menganggap ketenangan di luar menyenangkan, di samping juga memberikan energi 'kehidupan dalam' mereka yang begitu aktif memberi mereka rangsangan yang cukup dan perhatian mereka tidak teralihkan oleh dunia sekitar mereka.

6. Berpikir analistis

Ilustrasi orang sedang berpikir (pexels.com/Ivan Samkov)

Membuat rencana dan struktur, membagi-bagi masalah kompleks dan mengambil informasi, sikap, solusi, dan pendekatan dari situ secara sistematis.

Mereka menyaring dan mengolah sepanjang waktu, dan mereka juga merenung lebih lama dan berpikir lebih cermat, dengan kata lain mereka memiliki konsenstrasi dan persistensi.

7. Kemandirian

Ilustrasi orang mandiri (pexels.com/Anete Lusina)

Mampu hidup sendiri, memenuhi kebutuhan sendiri, menjalani hidup sesuai prinsip-prinsip sendiri, tidak terpengaruh oleh pandangan orang lain, mampu mengorbankan kepentingan sendiri. 

Mereka tidak bergantung pada tanggapan-tanggapan dari orang lain dan pada impresi-impresi dari sekitar mereka. ini membuat mereka secara umum lebih mandiri atau independen.

8. Kegigihan

ilustrasi orang yang penasaran (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mengejar sesuatu dengan sabar dan konsisten untuk waktu yang lama guna mencapai tujuan. 

Mereka lebih mungkin memusatkan fokus dengan gigih ketika berhadapan dengan masalah ketimbang orang-orang kebanyakan. Mereka pantang menyerah, sangat hati-hati, dan tidak mudah kehilangan konsentrasi.

9. Keterampilan menulis daripada bicara

Ilustrasi orang sedang fokus (pexels.com/Liza Summer)

Mampu berkomunikasi mudah melalui tulisan dan menjadikannya pilihan pertama. Mereka cenderung lebih suka berkomunikasi melalui tulisan untuk diri sendiri berupa buku harian atau dengan orang lain dengan Whatsapp atau media sosial lainnya.

Baca Juga: 7 Ciri Seorang Psikopat yang Sedang Jatuh Cinta

Verified Writer

Naufal Azwari

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya