TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jenis Pertanyaan yang Tak Perlu Direspons, Hindari Pemborosan Waktu!

Tidak semua pertanyaan harus kamu jawab, lho!

Ilustrasi berpikir (Pexels.com/cottonbro)

Mataram, IDN Times - Ada beberapa jenis pertanyaan yang sebaiknya tidak kamu jawab, karena menjawabnya hanya akan membuatmu terjebak. Semakin kamu memberi respons, semakin kamu terlibat dalam situasi yang tidak produktif.

Kamu bisa menghindari dan tidak perlu merespons pertanyaan yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban atau tidak relevan. Lebih baik untuk mengabaikan pertanyaan tersebut daripada membuatmu terganggu dan meningkatkan tingkat stres.

Lalu, apa saja jenis pertanyaan yang sebaiknya tidak dijawab? Mari kita simak ulasannya di bawah ini!

1. Mengapa ini terjadi padaku?

Pinterest

Salah satu pertanyaan yang sering muncul di benak semua orang adalah, "Kenapa semua ini terjadi padaku?" Pertanyaan ini seringkali membuat kita sulit menerima situasi yang terjadi, bahkan bisa membuat kita merasa menyalahkan takdir.

Seberapa keras pun kita mencari jawabannya, pada akhirnya kita menyadari bahwa kita tidak dapat mengubah apa yang telah terjadi. Situasi sudah terlanjur terjadi, dan yang bisa kita lakukan hanyalah menerima dan menghadapinya.

2. Seandainya...?

Pinterest

Ada beberapa jenis pertanyaan paradoks, salah satunya adalah pertanyaan "Seandainya...?" Pertanyaan ini bisa menjadi berbahaya jika terus dipertimbangkan, terutama jika kita mulai membuat skenario-skenario yang seolah-olah benar, padahal semua itu hanya terjadi dalam pikiran kita. Yang sebenarnya, membiarkan pikiran terjerat pada pertanyaan semacam ini tidak akan membawa kita pada jawaban yang pasti.

Hal yang perlu diingat adalah bahwa realitas telah memilih jalannya sendiri. Merenungkan kemungkinan-kemungkinan tidak akan mengubah apa pun, terutama jika kita terus-menerus terjebak dalam masa lalu.

Baca Juga: 13 Etika Dasar dalam Kehidupan Manusia di Muka Bumi, Kamu Wajib Tahu!

3. Untuk apa aku hidup?

Pinterest

Pertanyaan semacam ini sering muncul ketika kita sedang menghadapi masa-masa ketidaknyamanan dalam hidup. Terkadang kita berpikir bahwa jika kita menemukan jawabannya, kita akan bisa bertahan dalam situasi yang tidak nyaman, padahal kenyataannya tidak demikian.

Terus-menerus bertanya akan memperkuat perasaan tidak nyaman yang kita rasakan. Akibatnya, kita hidup dalam bayangan-bayangan negatif yang ada dalam pikiran kita sendiri, sehingga melihat realitas di depan kita dengan pandangan yang pesimis.

4. Siapa yang salah?

Pinterest

"Siapa yang salah?" adalah pertanyaan yang sering muncul di pikiran semua orang, terutama pada anak muda yang sedang menjalin hubungan. Biasanya, pertanyaan ini muncul pertama kali saat ada masalah.

Namun, daripada mencari siapa yang salah, sebaiknya kita mencari bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah tersebut. Jika kita terus mencari siapa yang salah, hal itu hanya akan mengarah pada saling menyalahkan. Namun, jika kita fokus pada bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah bersama-sama, kita akan bisa menemukan akar permasalahan dan mencari solusinya tanpa saling menyalahkan.

Verified Writer

Hirpan Rosidi

Seorang laki-laki yang memiliki impian yaitu kelak disalah satu rak toko buku populer, di antara buku-buku dari penulis besar, terselip satu buku dengan nama Hirpan Rosidi sebagai penulisnya.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya