TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Cara Mengatasi Relasi Pertemanan yang Merusak Rasa Berhargamu

Keluar dari perangkap teman yang merusak keberhargaan dirimu

ilustrasi relasi pertemanan yang merusak keberhargaan diri (pexels.com/Yan Krukau)

Apakah kamu sedang menjalin hubungan pertemanan yang gak nyaman, serba membingungkan? Bukannya mengurasi stres, malah menambah beban pikiran.

Bukannya kamu merasa bangga, justru semakin hari semakin merasa gak berharga. Jika itu yang dirasakan, artinya kamu sedang terperangkap dalam relasi dengan teman yang merusak keberhargaan diri.

Kalau kamu terus merasakan dampak buruk, berikut empat cara yang bisa membantumu mengatasi relasi pertemanan yang merusak rasa berharga terhadap diri sendiri. Tak perlu terburu-buru memutuskan tali pertemanan, coba diatasi dengan sikap bijak terlebih dulu.

1. Amati pola tingkahnya

ilustrasi mengamati perilaku orang lain (pexels.com/Henri Mathieu-Saint-Laurent)

Lihat bagaimana dia menanggapimu, seperti apa caranya menunjukkan reaksi terhadap kondisi tertentu yang kalian alami. Ini untuk mengenali perilaku seseorang, mana yang bikin nyaman, layak dipertahankan. Sedangkan, yang justru merusak rasa berhargamu, batasi kedekatannya. Jika dia gemar bermain drama untuk mendapatkan perhatian atau keuntungan pribadi, ini perilaku orang yang menguras energimu.

Kenali juga pola perilaku lainnya yang selalu bikin gak nyaman, seperti hobi memberikan kritik tajam tanpa kejelasan dan solusinya. Suka merendahkan, sulit menerima masukan positif karena menganggap dirinya paling tinggi, egois dan enggan mengerti perasaan orang lain, sering menuntutmu untuk mengikuti kemauannya, serta selalu mencari titik lemah dan kesalahanmu. Orang yang berperilaku negatif seperti itu, gak usah dijadikan teman dekat.

Baca Juga: 7 Ciri Seorang Psikopat yang Sedang Jatuh Cinta

2. Ajak dia berbicara pada waktu dan tempat yang tepat

ilustrasi orang berbicara (pexels.com/Anthony Shkraba)

Kalau ingin memperbaiki hubungan pertemanan dengan menghilangkan racun-racun yang ada di dalamnya, meski racunnya bersumber dari perilakunya, cobalah ajak dia berbicara. Pilih waktu dan tempat yang tepat supaya kalian merasa nyaman untuk saling terbuka mencurahkan perasaan. Bisa saja mereka gak menyadari sikap buruknya, jadi memberi tahu adalah tindakan yang baik.

Jangan menciptakan drama dengan perlakuan senyap atau bermain kode-kodean, ini hanya menambah kebingungan dan meningkatkan kesalahpahaman di antara kalian. Bicarakan saja langsung, cari waktu yang sama-sama luang, sehingga percakapan berjalan lancar dan pikiran fokus pada solusi terbaik bersama.

Bicarakan dengan sikap elegan, perkataan yang baik, serta dalam kondisi diri yang tenang. Katakan sejelas-jelasnya tentang apa saja sikapnya yang bikin kamu gak nyaman. Bersabar dan tetap mengendalikan emosi dalam menghadapi reaksinya nanti.

3. Kurangi interaksi jika terus merusak harga diri

ilustrasi orang berjalan sambil tersenyum (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pertimbangkan kesehatan mental dan keberhargaan dirimu yang berkualitas unggul. Apabila relasinya semakin toksik, sulit diajak berkomunikasi secara sehat, pertimbangkan untuk mengatur jarak sekarang juga. Kurangi interaksinya kalau dia masih saja berperilaku buruk yang merusak harga dirimu. Jika perlu, akan lebih bagus kalau kamu berani mengakhiri relasi pertemanannya.

Yang paling bisa membahagiakanmu dan melindungi dirimu setiap waktu adalah kamu sendiri. Teman-temanmu belum tentu mampu siaga menjagamu, maka jangan menaruh kepercayaan berlebihan pada mereka, apalagi yang jelas-jelas selalu menggoreskan luka hati.

Baca Juga: 5 Gangguan Tidur dalam Psikologi Abnormal yang Perlu Diwaspadai

Verified Writer

Adelbertha Eva Y

Tetap Semangat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya