TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Tahap Perkembangan Dewasa Secara Ilmiah, Ada di Mana Kamu?

Coba cek kamu sudah dewasa sejauh mana

potret seorang wanita dewasa (pexels.com/Sora Shimazaki)

Ada berbagai macam model perkembangan manusia dalam menjadi dewasa. Teori yang paling terkenal, mungkin kamu pernah dengar dari Sigmund Freud yang menyebutkan bahwa model perkembangan manusia terdiri dari lima tahap. Di mana pada setiap tahapnya memiliki karakteristik-karakteristik tersendiri. Namun, ada versi perkembangan manusia yang lebih modern, dari Stephen Covey.

Model ini menyebutkan ada empat tahap saja dalam perkembangan dewasa seorang manusia. Memahami tahap-tahap dewasa seperti ini bisa membantu untuk melihat sejauh mana sebenarnya pertumbuhan di dalam diri kamu. Di sisi lain, meski terus beranjak dewasa, ternyata ada kalanya loh, seseorang bisa stuck atau terjebak pada satu tahap dewasa tertentu saja. Menurut Covey, setiap tahap memiliki tantangannya tersendiri.

Yuk! memahami lebih lanjut, sudah sejauh mana tahapan dewasa kamu menurut teori ini?

Baca Juga: 12 Ucapan Plato yang Mengadung Sarkasme dan Satire

1. Ketergantungan

potret seorang anak bermain sepeda dengan ayahnya (pexels.com/Yan Krukau)

Seorang anak berusia 8 bulan, sudah pasti tidak bisa mengganti popok sendiri. Sama halnya, dengan seorang anak berusia 8 tahun tidak langsung bisa mengendarai sepedanya seorang diri tanpa diajarkan oleh orang lain. Hal ini menjelaskan, bahwa ketergantungan adalah tahap pertama dalam menjadi dewasa. Manusia, memulai hubungannya dengan fondasi kebutuhan untuk bergantung dengan orang lain.

Seseorang yang terjebak pada tahap ini akan terus-menerus lebih dahulu harus mengandalkan orang lain dalam menyelesaikan suatu masalah. Sehingga sulit baginya memulai hidup mandiri. Ia sama sekali tidak bisa hanya bergantung pada diri sendiri, layaknya anak-anak. Bukan tidak mungkin tahap ini terus berkelanjutan atau dialami ketika seseorang sudah memasuki usia dewasa.

2. Kontra-Ketergantungan

potret sekumpulan anak remaja sedang bermain bersama (pexels.com/Ashley Williams)

Dalam tahap ini manusia dianggap sedang berada dalam posisi yang disebut dengan istilah terrible twos. Umumnya, hal ini terjadi pada usia remaja. Di mana, seorang remaja mulai memiliki keinginan lebih banyak berupaya sendirian, tanpa terlalu tergantung dengan orang lain, terutama keluarga mereka. Namun, faktanya ada beberapa persoalan yang memang belum bisa mereka lakukan sendiri. Di tahap ini, seseorang biasanya ingin mulai mencoba melepaskan diri dari yang namanya ketergantungan.

Meskipun, masih pelan-pelan dilakukan dan belum seutuhnya bisa diterapkan. Ketika tahap ini baru terjadi di usia 30-an, seseorang akan memiliki keinginan untuk mencoba lepas dari pasangannya, atau benar-benar memiliki kehidupan terpisah dari orang tuanya. Terlebih, jika tahap ini baru terlewati setelah stuck di tahap pertama berahun-tahun lamanya. Pemberontakan tak terhindarkan bisa saja terjadi. Sayangnya, hal negatifnya bisa jadi seseorang bisa lebih sibuk hanya pada kemauan di dunianya sendiri saja.

3. Kemandirian

potret wanita dewasa di pinggir pantai (pexels.com/Julia Avamotive)

Setelah sampai pada tahap ini, artinya kamu sudah berhasil menavigasi dua tahap sebelumnya. Kamu melepaskan diri dari ketergantungan terhadap orang tua atau anggota keluarga lainnya, menghasilkan uang sendiri, membayar tagihan sendiri. Membuat keputusan besar, hingga menyeleksi siapa saja yang bisa kamu jadikan teman dekatmu.

Tahap kemandirian ini terdengar menyenangkan. Namun, untuk memasukinya tidaklah mudah. Bisa terasa rapuh bahkan pada tahap-tahap awalnya. Kamu memiliki ketakutan yang besar untuk kembali bersikap seperti anak kecil. Hingga penolakan kamu terhadap bantuan orang lain bisa menjadi semakin besar. Tantangannya adalah kamu bisa jadi terjebak. Kesulitan meminta dan menerima bantuan, karena pemikiran kamu yang mengasosiasikannya pada kelemahan. 

Baca Juga: Memahami Pemikiran Socrates, Filsuf yang Dihukum Mati Meminum Racun

Verified Writer

Nadhifa Salsabila Kurnia

Pencinta literasi penyuka fiksi, menulis kapan dan dimana saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya