TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Saran yang Membantu Memulihkan Luka Batin Masa Kecil

Inner child tumbuh dan bersembunyi dalam diri hingga dewasa

Pinterest

Luka batin bisa terjadi pada orang yang di masa kecilnya, bisa jadi batinnya terluka karena keluarganya tidak harmonis. Banyak akibat luka batin masa kecil, seperti kamu akan merasa marah ketika ada acara liburan, pernikahan, kumpul keluarga, dan semacamnya.

Bahkan hanya dengan melihat di media sosial, foto teman bersama keluarganya sedang berbahagia, bisa memunculkan rasa sebal, marah, bahkan pedihnya duka. Hal ini disebabkan karena merasa kehilangan momen atau tidak pernah mengalami momen seperti itu.

Oleh karena itu, berikut ini ada 5 saran yang membantu kamu memulihkan luka batin masa kecil.

Baca Juga: 19 Buku Self Improvement yang Menginspirasi Member BTS Bermusik

1. Menyadari pulih itu perjalanan dinamis, bukan kondisi statis

Pinterest

Di periode waktu tertentu, kamu bisa saja merasa sudah pulih, tapi ketika kamu melihat orang tua bermain sama anaknya, bisa saja kamu tiba-tiba sedih, marah, bahkan tidak nyaman.

Oleh karena itu, kamu harus menyadari bahwa pulih itu perjalanan dinamis, bukan kondisi statis.

2. Validasi dan proses luka batinmu

Pinterest

Munculnya rasa sedih, marah, hingga tidak nyaman ketika melihat orang tua bermain sama anaknya, karena seringkali kamu belum memproses luka batin masa kecil kamu. Malah lingkungan sudah tergesa-tergesa menjejali kita dengan perkataan, "tinggalkan masa lalu yang sudah terjadi, memaafkan itu penting, mereka kan orang tuamu”.

Kesalahan kamu dalam memulihkan luka batin masa kecil adalah terburu-buru mengambil hikmah, tanpa memproses luka dan tanpa memvalidasinya.

3. Terus belajar memahami diri sendiri

Pinterest

Banyak orang yang beranggapan bahwa menyadari apa yang pernah kita alami itu menakutkan. Padahal menyadari semua yang pernah atau sedang kita alami itu akan selalu membuat kita nyaman, dan itu tidak apa-apa.

Bisa saja terjadi reaksi kita di momen sekarang itu sama dengan reaksi kita di masa lalu, walaupun momennya berbeda, tempat dan waktunya berbeda, dan orang-orangnya juga beda. Itulah sebabnya terus belajar memahami diri sendiri akan membantu memulihkan luka masa kecil.

4. Tidak membandingkan hidupmu dengan yang ditampilkan orang-orang di sosial media

Pinterest

Sadar atau tidak, orang-orang yang memposting momennya di media sosial itu, yang dipost hanya momen tawa dan bahagianya saja, sisi berani dan bijaknya saja. Mereka hanya menampilkan sisi yang ingin mereka tampilkan.

Sementara, mereka tidak menampilkan sisi sedih dan rapuhnya, sisi takut dan kecerobohannya. Kita tidak akan pernah melihat sisi apa danya mereka di balik media sosialnya. Jadi, jangan membandingkan hidupmu dengan yang ditampilkan orang-orang di sosial media.

Baca Juga: 9 Ciri Teman Kamu Seorang Psikopat, Perhatikan Baik-baik ya!

Verified Writer

Hirpan Rosidi

Hirpan Rosidi, laki-laki kelahiran 1997 yang tidak pandai mendeskripsikan dirinya. Karena kemampuan menulisnya dibawah rata-rata, dia memiliki cita-cita yang dimana dia sendiri tidak terlalu berharap cita-citanya bisa terwujud; yaitu disalah satu rak toko buku, di antara buku-buku dari penulis besar itu, terselip satu judul buku dengan nama Hirpan Rosidi sebagai penulisnya. Berbekal lulusan Psikologi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan kecintaannya pada literasi, menjadikannya ingin membangun perpustakaan untuk anak-anak dan warga di kampungnya.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya