TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Baju Adat Donggo Sambori Asal NTB

Penggunaan untuk orang dewasa dan remaja berbeda

Pakaian adat Donggo Sambori (https://www.sejarahbima.com/)

Bima, IDN Times - Sebutan pada baju adat Donggo Sambori merupakan pakaian tradisional yang berasal dari Suku Donggo tepatnya di daerah Nusa Tenggara Barat. Suku Donggo adalah penduduk asli yang tinggal di daerah pegunungan ataupun dataran tinggi pada sebelah barat dan tenggara teluk Bima dengan sebutan Dou Donggo Ipa dan Donggo Ele.

Orang Donggo Ipa ini tinggal sebelah barat teluk bima, tepatnya di gugusan pegunungan Soromandi. Sementara orang Donggo Ele tinggal di Pegunungan Lambitu.

1. Donggo sambori untuk laki-laki dan perempuan dewasa

Pakaian adat Donggo Sambori (https://www.sejarahbima.com/)

Masyarakat wilayah Donggo mempunyai pakaian adat yang menjadi ciri khas. Berikut ini penggunaan pakaian adat masyarakat Donggo untuk laki-laki dan perempuan dewasa

Pada masyarakat Donggo Ipa menggunakan Sambolo atau ikat kepala dengan bahan kain bercorak kotak-kotak tanpa menambahkan songket.  Baju yang dikenakan berkerah berwarna hitam atau biru tua, namun juga ada orang yang mengenakan baju putih dengan lengan pendek.

Salongo atau ikat pinggang dengan bahan dasar kain kapas yang ditenun sendiri. Pembuatannya dari benang kapas dipintal dan dicelupkan ke ramuan tumbuhan perdu dari kain  pohon arum. Pisau kecil atau sering dikenal dengan Mone sebagai pelengkap yang digunakan untuk meraut lontar.

Semenyara untuk perempuan, penggunaan kakabu atau baju khas Donggo dengan bahan pembuatan dari benang katun berwarna hitam yang mirip baju poro atau baju pendek. Bentuk dari pakaian ini cukup sederhana.

Pada bagian bawah mengenakan deko atau celana panjang sampai di bawahnya lutut ataupun dengan pilihan warna hitam. Sarung yang digunakan pada perempuan Donggo memakai Tambe me’e kala yang artinya kain hitam atau biru tua panjang tanpa dilakukan penjahitan terhadap kainnya.

Penggunaan sarung dililitkan dengan lepas di luar deko serta bagian ujung selempang ataupun diikat sebanyak satu kali saja.
Perhiasannya bisa menggunakan kalung yang terbuat dari manik-manik giwang di antaranya karabu, jima bula, jima edi dan jima gilo.

Baca Juga: MXGP di Sumbawa, Landasan Bandara Sumbawa Akan Dipertebal

2. Donggo sambori untuk laki-laki dan perempuan remaja

Pakaian adat Donggo Sambori (https://www.sejarahbima.com/)

Pada laki-laki remaja menggunakan baju mbolo wo’o atau baju leher bundar seperti halnya penggunaan kaos. Baju yang dipakai itu dibuat dengan bahan benang kapas dengan warna hitam dan diperpadukan garis-garis putih.

Salongo yang kerap digunakan mempunyai warna merah ataupun kuning. Fungsinya untuk tempat menyelipkan pisau mone atau pisaunya laki-laki.
Dalam aksesoris pisau mone yang dipakai berhulu panjang dengan bentuk agak menjorok.

Pakaian yang dikenakan perempuan remaja berupa kani dou sampela.  Terdapat tambahan kakabu atau baju hitam yang menjadi khas Donggo dari bahan benang katun lengan pendek.

Celana menggunakan deko yang berbentuk segitiga dan panjangnya sampai lutut.
Sarung tembe Donggo mempunyai warna hitam kotak-kotak putih untuk mengikat bagian perut. Perhiasan yang digunakan kalung manik-manik merah dililitkan dan menjuntai di bagian leher sampai dada.

Baca Juga: Mengenal Pakaian Adat Rimpu dari Suku Mbojo di Bima

Berita Terkini Lainnya