Lambung dan Pegon, Pakaian Adat Suku Sasak
Digunakan untuk penyambutan tamu dan acara adat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Bagi masyarakat Pulau Lombok tentu sudah mengenal dengan baju adat Lambung dan Pegon. Salah satu pakaian adat yang berasal dari Lombok ini menambahkan daya tarik tersendiri terhadap budaya pada daerah tersebut.
Penyebutan Lambung ini merupakan pakaian adat sasak yang digunakan oleh para wanita. Sehingga berbeda sebutan pada pakaian adat yang digunakan oleh pria.
Lambung mempunyai warna hitam tanpa menggunakan lengan ataupun kerah. Bentuk pakaian tradisional ini membentuk kerah huruf V dan diberikan sedikit hiasan pada geligirnya baju.
Baca Juga: Pemda Lombok Utara Siapkan Rp8,8 Miliar untuk Benahi Pariwisata
1. Lambung untuk perempuan
Pakaian adat yang memakai bahan dasar kain pelung ini terdapat penambahan selendang menjuntai di bagian bahu sebelah kanan menggunakan corak ragi genep yakni salah songketnya khas dari Sasak. Selain itu juga terdapat paduan sabuk anteng ataupun ikat pinggang terlilit dengan ujung berumbai yang menjuntai di pinggang bagian kiri.
Bagian bawah menggunakan kain tenun atau kain panjang yang terlilit hingga lutut ataupun mata kaki dan terdapat hiasan bordir pada tepian kain dengan motif kotak atau segitiga. Penggunaan kain tersebut mempunyai arti sebagai bentuk kesopanan dan kesuburan.
Dalam menggunakan pakaian adat Lambung menggunakan beberapa tambahan aksesori untuk mempercantik penampilan perempuan. Seperti dengan menambahkan gelang tangan dan kaki yang terbuat dari bahan perak.
Selain itu, juga menggunakan sowang atau anting dengan bentuk bulat yang pembuatannya dari bahan lontar. Pada bagian rambut ditata rapi dan diselipkan aksen bunga cempaka juga mawar, namun, jika ingin menggunakan sanggul menggunakan model punjung pliset.
Baca Juga: Tari Tradisional Gandrung Lombok Menyambut Prajurit Perang