TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Hal yang  Perlu Guru Lakukan dalam Menghadapi Siswa yang Suka Bolos

Demi masa depan mereka yang lebih cerah

ilustrasi gen z belajar (pexels.com/Max Chen)

Bolos sekolah adalah masalah serius dalam dunia pendidikan yang dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan akademik dan perilaku siswa dan murid. Setiap guru pernah menghadapi situasi di mana beberapa murid mereka seringkali bolos sekolah. Meskipun tidak ada solusi instan, guru memiliki peran kunci dalam mengatasi masalah ini.

Untuk itu, sebagai pendidik, ada beberapa tindakan yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini. Berikut adalah enam hal yang perlu dilakukan guru dalam menghadapi siswa yang suka bolos dan membantu mereka kembali ke jalur yang benar.

1. Memahami alasan di balik bolos

ilustrasi seorang murid yang malu (pexels.com/Gustavo Fring)

Langkah pertama yang perlu diambil oleh guru dalam mengatasi masalah bolos adalah memahami alasan di balik perilaku tersebut. Murid atau siswa yang sering bolos mungkin memiliki alasan yang berbeda-beda.

Beberapa mungkin menghadapi masalah pribadi, seperti konflik keluarga, kesehatan mental, atau masalah disiplin. Yang lain mungkin merasa tidak termotivasi oleh pelajaran atau lingkungan sekolah. Dengan memahami akar masalah, guru dapat menentukan strategi yang paling efektif.

Baca Juga: 5 Gangguan Tidur dalam Psikologi Abnormal yang Perlu Diwaspadai

2. Membangun hubungan yang kuat

ilustrasi seseorang sedang belajar (pexels.com/Kindel Media)

Membangun hubungan yang positif dengan murid atau siswa adalah langkah penting dalam mengatasi bolos. Ketika murid merasa diperhatikan dan diberi perhatian oleh guru, mereka cenderung lebih termotivasi untuk hadir di sekolah.

Cobalah untuk menciptakan lingkungan kelas yang ramah, di mana murid atau siswa merasa aman untuk berbicara tentang masalah mereka. Luangkan waktu untuk mendengarkan dan memahami kekhawatiran mereka.

3. Kolaborasi dengan orang tua

ilustrasi seseorang sedang belajar (pexels.com/Monstera)

Kolaborasi dengan orang tua atau wali murid adalah kunci dalam mengatasi masalah bolos. Guru harus berkomunikasi secara teratur dengan orang tua untuk berbagi informasi tentang kehadiran murid dan mencari masukan dari orang tua tentang bagaimana situasi di rumah dapat memengaruhi kehadiran mereka di sekolah.

Ditambah lagi, orang tua dapat memberikan wawasan berharga tentang masalah yang mungkin tidak diketahui oleh guru. Karena masalah siswa tidak hanya berasal dari sekolah, bisa saja dari lingkungan rumah atau sekitarnya.

4. Berikan dukungan dan bimbingan yang sesuai

ilustrasi seseorang memberikan penghargaan (pexels.com/Kampus production)

Setelah memahami alasan di balik bolos, guru harus memberikan dukungan dan bimbingan yang sesuai. Ini dapat mencakup berbagai tindakan, mulai dari memberikan bahan ajar yang lebih menarik hingga memberikan bantuan dalam mengatasi masalah pribadi.

Bagi murid atau siswa yang menghadapi konflik keluarga atau masalah kesehatan mental, mungkin perlu mengarahkan mereka ke layanan konseling yang sesuai. Penting untuk menyesuaikan pendekatan dengan kebutuhan individu murid.

5. Sediakan alternatif menarik dalam pembelajaran

ilustrasi sedang belajar (pexels.com/Diva Plavalaguna)

Kadang-kadang, murid yang suka bolos mungkin merasa bosan atau tidak tertarik pada pelajaran. Guru dapat mencoba menyediakan alternatif yang menarik dalam pembelajaran.

Misalnya, proyek-proyek khusus, kegiatan ekstrakurikuler yang menarik, atau metode pembelajaran yang lebih interaktif dapat membantu meningkatkan motivasi peserta didik. Dengan menciptakan lingkungan pembelajaran yang menarik, guru dapat merangsang minat dan partisipasi mereka.

6. Pertimbangkan sistem penghargaan dan hukuman yang bijaksana

ilustrasi pembelajaran di kelas (pexels.com/Katerina Holmes)

Menerapkan sistem penghargaan dan hukuman yang bijaksana dapat membantu mengurangi perilaku bolos. Guru dapat memberikan penghargaan kepada peserta didik yang hadir secara teratur, berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, atau menunjukkan perbaikan dalam perilaku mereka.

Di sisi lain, pertimbangkan konsekuensi yang jelas untuk bolos yang tidak sah. Namun, penting untuk menjaga keseimbangan antara dorongan positif dan tindakan tegas. Hukuman seharusnya bertujuan untuk mengajar dan memperbaiki perilaku, bukan hanya menghukum.

Baca Juga: 7 Ciri Seorang Psikopat yang Sedang Jatuh Cinta

Verified Writer

fida azizah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya