TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fakta Menarik tentang Nono, Anak SD di NTT yang Juara Dunia Matematika

Menolak hadiah mobil dan laptop, keren banget deh!

Instagram @viktorbungtilulaiskodat

Berhasil menyabet juara 1 dunia dalam Abacus World Competition yang diselenggarakan oleh Abacus Brain Gym, Nono yang merupakan murid SD asal NTT berhasil menyedot perhatian dunia.

Sosoknya ini kemudian menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dia juga ramai diberitakan karena menolak hadiah berupa mobil dan laptop. Penasaran seperti apa seorang Nono? Intip yuk sederet fakta tentang Nono.

1. Lahir di Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, NTT pada 2 april 2015

floreseditorial.com

Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay atau yang akrab disapa Nono, lahir pada 2 april 2015. Nono lahir di Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, NTT.

Anak dari pasangan Raflim Meo Tnunay dan Nuryati Seran ini memiliki dua orang saudara lainnya. Sedangkan ia merupakan anak ketiga dari tiga orang bersaudara.

Baca Juga: 25.796 Anak di NTB Menderita Gizi Buruk, Lombok Timur Terbanyak

2. Aktif belajar sejak berusia 4 tahun

detik.com

Nono sendiri saat ini, masih duduk di bangku kelas 2 sd di SD Inpres Bunraen 2. Di sana, Nono terkenal sebagai anak yang aktif dan menyukai matematika.

Nono sendiri sudah aktif sejak berusia 4 tahun. Tidak hanya aktif, ia juga dinilai memiliki kelebihan, sebab sudah bisa membaca sejak berusia 5 tahun.

3. Mendapatkan beasiswa dari abacus brain gym

Instagram @viktorbungtilulaiskodat

Dengan kecerdasan Nono itu, Abacus Brain Gym yang didirikan oleh Juli Agustar itu, lantas memberikan beasiswa terhadap Nono. Di sana, Nono pun tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk belajar matematika tetapi juga belajar menggunakan komputer.

Untuk diketahui, Abacus Brain Gym sendiri merupakan sebuah perusahaan yang didirikan oleh Juli Agustar, yang berbasis di USA.

4. Nono berhasil kalahkan 7000 peserta lainnya dari berbagai belahan dunia

victorynews.id

International Abacus World Competition merupakan sebuah kompetisi yang dilaksanakan selama 1 tahun. Dalam kompetisi itu peserta diminta mengerjakan sebanyak 15.201 file, di mana setiap file berisi 10 soal yang menggunakan bahasa inggris dan dikerjakan secara virtual dan listening.

Nono pun berhasil mengalahkan 7000 peserta lainnya yang berasal dari berbagai negara. Iapun berhasil berada di peringkat pertama dunia, untuk kompetisi matematika kelas dunia itu, yang kemudian disusul oleh peserta asal Qatar sebagai juara dua, dan peserta asal USA di peringkat ketiga.

5. Keseharian Nono

expontt.com

Nono sendiri merupakan anak dari 3 bersaudara yang terlahir dari seorang ayah yang bekerja sebagai petani dan tukang bangunan, sedangkan sang ibu bekerja sebagai seorang guru. Keseharian Nono sendiri, terbilang cukup disiplin sebab ia kerap bangun pukul 5 pagi untuk mengawali harinya.

Sebelum berangkat sekolah, iapun membiasakan diri belajar lalu kemudian sarapan. Di sekolahnya, Nono diketahui kerap membantu teman-temannya untuk belajar.

6. Menyisihkan uang untuk membeli paket data internet

tribunflores.com

Berada di daerah yang tertinggal, terdepan dan terluar, rupanya tidak menjadi kendala bagi Nono untuk menjadi juara 1 dalam kompetisi dunia yang dilaksanakan sejak 2003 itu. Hal ini tentu tidak terlepas dari peran serta kedua orang tuanya.

Dikisahkan sang ayah bahkan kerap menyisihkan uang untuk dapat membeli paket data internet. Hal ini dilakukan agar sang buah hati dapat terus mengikuti kompetisi matematika itu tanpa halangan.

Baca Juga: Dinkes Sebut Banyak Rumah Sakit di NTB Kekurangan Dokter Spesialis 

Verified Writer

Kha Anjani

Penikmat film, pengamat kehidupan, dan manusia biasa biasa saja yang menghirup 02

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya