TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

RSUD Mataram Siapkan Ruang Isolasi Pasien Cacar Monyet

Antisipasi penyakit menular di Kota Mataram

Arsip Foto. Suasana Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram, IDN Times - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan ruang isolasi bagi pasien yang terindikasi tertular virus penyebab cacar monyet. Tujuannya guna mengantisipasi dampak penularan penyakit tersebut.

"Sebagai langkah antisipasi penyebaran virus cacar monyet, kita sudah siapkan dua lantai ruang isolasi pasien cacat monyet kalau ada lonjakan kasus," kata Direktur Utama RSUD Kota Mataram Eka Nurhayati di Mataram seperti dilansir dari Antara pada Sabtu (27/8/2022).

Baca Juga: Direkturnya Ditangkap Korupsi, Pelayanan di RSUD Praya Tetap Stabil

1. Ruang isolasi terpisah

Ilustrasi orang yang terkena cacar monyet ( ttps://news.llu.edu/Molly Smith)

Ia mengatakan bahwa RSUD Kota Mataram sudah memiliki ruang isolasi khusus yang terpisah dengan ruang perawatan umum untuk menangani pasien penyakit menular berbahaya.

"Misalnya untuk penanganan kasus HIV/AIDS, COVID-19, termasuk untuk cacar monyet, ruang perawatan sudah tersedia lengkap dengan peralatan medis," katanya. 

2. Harap tak ada cacar monyet

Ilustrasi gejala penyakit cacar monyet. (Istock/Dok. MarioGuti)

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram Usman Hadi sebelumnya mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ada temuan kasus penularan penyakit cacar monyet di Kota Mataram.
Namun, dia mengimbau warga mewaspadai penularan penyakit tersebut.

"Salah satunya dengan tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan protokol kesehatan, dengan menggunakan masker, rajin mencuci tangan, serta menjaga kebersihan," katanya.

Meski demikian, harapannya kasus cacar monyet tidak ditemukan di NTB. Sehingga warga NTB tidak perlu merasa khawatir akan penularannya.

"Meskipun kita memiliki fasilitas ruang perawatan, tapi kita berdoa tidak ada kasus cacar monyet dan penyakit menular berbahaya lainnya," ia menambahkan.

3. Terapkan pola hidup bersih dan sehat

ilustrasi cacar monyet (who.int)

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram Usman Hadi sebelumnya mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ada temuan kasus penularan penyakit cacar monyet di Kota Mataram.
Namun, dia mengimbau warga mewaspadai penularan penyakit tersebut.

"Salah satunya dengan tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan protokol kesehatan, dengan menggunakan masker, rajin mencuci tangan, serta menjaga kebersihan," katanya.

4. Tentang cacar monyet

Ilustrasi cacar monyet (thestar.com.my)

Dilansir dari situs Kemenkes, cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.

Cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958. Pada saat itu ditemukan wabah penyakit mirip cacar yang menyerang koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, hal tersebut yang menyebabkan penyakit ini disebut sebagai cacar monyet atau monkeypox.

Kasus cacar monyet pertama yang menginfeksi manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Sejak saat itu, kasus cacar monyet dilaporkan telah menginfeksi orang-orang di beberapa negara Afrika Tengah dan Barat lainnya seperti : Kamerun, Republik Afrika Tengah, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone.

Baca Juga: Polisi Ungkap Sumber Kerugian Negara Dana Kapitasi Puskesmas Babakan

Verified Writer

Yerin Shin

Keep happy & healthy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya