TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Banyak Makan Tapi Gak Gemuk? Waspada Gangguan 'Bingo Eating Disorder'

Perhatikan pola makan kamu ya bestie!

ilustrasi orang makan (Pexels.com/ Tim Samuel )

Mungkin kita pernah makan berlebihan pada saat ada acara tertentu. Misalnya saat momen hari raya,  saat merayakan ulang tahun atau acara lainnya. Namun hal itu tentunya jarang dan tidak dilakukan secara terus menerus dan menjadi suatu kebiasaan. Makan yang tidak wajar bisa jadi merupakan suatu gangguan dan dikenali sebagai penyimpangan perilaku makan.

Salah satu penyimpangan perilaku makan adalah binge eating disorder. Mengutip American Psychiatry Association, penyimpangan perilaku makan binge eating disorder diartikan sebagai gangguan perilaku makan di mana penderitanya sering makan dalam jumlah yang sangat banyak. Penderitanya mengalami kesulitan untuk menahan dorongan makan. Usai makan dalam jumlah yang besar, seringkali diikuti oleh perasaan bersalah dan kesal yang bisa mengundang  depresi. Tentu saja jika dibiarkan, hal itu kan berakibat buruk bagi kesehatan .

Lebih jelasnya, mari kita simak lebih jauh tentang binge eating disorder yang dilansir mayoclinic.org berikut ini:

1. Gejala binge eating disorder

ilustrasi makan berlebihan (Pexels.com/ Caleb Oquendo)

Walau merupakan gangguan makan berlebihan, namun penderita binge eating disorder tidak selalu memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Penderita bisa saja dalam kondisi berat badan normal. Gejala binge eating disorder yang dapat terlihat adalah:

  • Makan dalam jumlah  besar dalam waktu tertentu.
  • Merasa tidak mampu mengendalikan keinginan untuk makan.
  • Makan walau tidak sedang lapar dan menjadi terlalu kenyang.
  • Sering makan dengan sembunyi-sembunyi.
  • Sering merasa malu dan bersalah serta kesal atas perilaku makan berlebihan.
  • Melakukan diet namun berat badan tidak berkurang dan seringkali justru menyebabkan makan lebih banyak lagi.

Dikutip dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Deseases, jika seseorang mengalami perilaku tidak dapat mengontrol keinginan untuk makan berlebih secara teratur, setidaknya seminggu sekali selama 3 bulan, maka orang tersebut bisa jadi menderita binge eating disorder.

Baca Juga: 452.601 Keluarga Miskin di NTB Terima BLT Minyak Goreng Rp300 Ribu 

2. Penyebab binge eating disorder

ilustrasi orang makan (Pexels.com/ Angela Roma)

Walau penyebab pastinya belum  diketahui, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko perilaku binge eating disorder yakni: faktor genetik, diet jangka panjang dan psikologis. Berikut rincian penjelasan yang dirangkum dari mayoclinic.org:

  • Riwayat keluarga: Jika orang tua  atau saudara  ada yang mengidap bingo eating disorder, maka ada kemungkinan menurun secara genetik.
  • Diet: Kebanyakan penderita binge eating disorder mempunyai riwayat diet. Diet yang dilakukan secara ketat dengan membatasi asupan kalori yang masuk pada tubuh sepanjang hari justru bisa memicu tindakan makan dalam jumlah besar, apalagi jika telah ada tanda-tanda depresi.
  • Psikologis: Banyak dari penderita binge eating disorder mempunyai pandangan yang buruk tentang diri sendiri temasuk pada penampilan tubuh. Meragukan kemampuan serta semua pencapaian diri.

3. Komplikasi akibat binge eating disorder

ilustrasi orang depresi (Pexels.com/ Engin Akyurt)

Sebagaimana dilansir  National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, Penderita binge eating disorder dapat mengalami depresi dan  penurunan kualitas hidup, masalah di tempat kerja dan kehidupan sosial. Selain itu penderita binge eating disorder dapat  mengalami obesitas.

Obesitas seringkali memicu penyakit-penyakit lain seperti masalah persendian, penyakit jantung, diabetes tipe 2, penyakit refluks gastroesofageal (GERD) dan gangguan pernapasan.

4. Penanganan bingo eating disorder

ilustrasi orang berkonsultasi (Pexels.com/ Shvets production )

Penderita binge eating disorder yang seringkali  sembunyi-sembunyi saat makan banyak seringkali membuat peyimpangan perilaku makan ini sulit terdeteksi. Jika kamu atau orang dekatmu merasakan gejala-gejala binge eating disorder, ada baiknya mencoba untuk berbicara dengan orang dekat yang dipercaya.

Komunikasi yang terbuka dan jujur  penting sebagai dukungan untuk mengatasi permasalahan binge eating disorder. Dan jika sudah tak dapat diatasi sendiri, sebaiknya berkonsultasi dengan ahli kesehatan agar dapat dilakukan diagnosa dan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Sambut MXGP Samota, NTB Bekali 5.000 Warga Kursus Bahasa Inggris 

Verified Writer

Dream Praire

Menulis, membaca, officer. IG :@Dream_Praire

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya