Nasi Puyung, Nasi Balap Kuliner Khas Lombok Terpedas
Dilengkapi rekomendasi tempat makan nasi puyung ternikmat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi penikmat makanan pedas, Lombok adalah destinasi yang tepat untuk masuk dalam agenda traveling kalian. Deretan makanan pedas tersedia, termasuk nasi puyung, nasi balap yang fenomenal.
Nasi balap puyung itu apa ya? Buat yang belum tahu, nasi balap puyung merupakan kuliner khas Lombok yang berasal dari daerah Puyung, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Yang paling terkenal se-jagat Lombok hingga luar Lombok adalah nasi balap puyung racikan Inaq Esun sejak tahun 1970-an.
Baca Juga: Rekomendasi Tempat Makan Sate Bulayak Khas Lombok yang Nikmat
1. Tentang Nasi Balap Puyung Inaq Esun
Nasi balap sebenarnya adalah nasi bungkus biasa, namun nasi balap satu ini menjadi tak biasa sebab memiliki cita rasa yang sangat pedas dan berasal dari daerah Puyung tepatnya di Lingkung Daye, Puyung, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Disebut-sebut bahwa Inaq Esun yang tinggal di daerah tersebut adalah pedagang nasi balap puyung pertama yang kemudian membentuk sebutan nasi ini menjadi nasi balap puyung Inaq Esun. Dalam Bahasa Sasak sendiri (bahasanya orang Lombok) Inaq atau dibaca Ina’ berarti Ibu. Esun sendiri adalah nama seorang ibu-ibu dari daerah Puyung yang menjadi pencetus masakan nasi balap sejak tahun 1970-an.
Banyak versi cerita beredar tentang asal asul kenapa nasi ini disebut sebagai nasi balap puyung. Salah satu cerita menyebutkan bahwa nasi ini dulu dijual keliling menggunakan sepeda, karena si penjual doyan ngebut dengan sepedanya ketika berjualan, sang pembeli kadang-kadang harus mengejarnya bak orang balapan.
Cerita lainnya menyebutkan bahwa salah satu cucu Inaq Esun punya kebiasaan setelah selesai balapan motor, ia akan mentraktir teman-temannya makan di warung miliknya. Jadilah, nasi bungkus yang dijual Inaq Esun diberi nama nasi balap. Ada lagi, versi lainnya menyebutkan bahwa jaman dulu menyantap nasi puyung ini sambil balap-balapan (berlomba kecepatan) karena cita rasa ayamnya yang sangat pedas.
Baca Juga: 5 Aktivitas Seru saat Berwisata di Gunung Jae Lombok, Bisa Berkemah!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.