TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mendongkrak Komoditas Ekspor NTB agar Maksimal 

Beberapa ekspor NTB tercatat dari daerah lain 

Produk serat sisal dari NTB yang merambah pasar ekspor. Tetapi masih dikirim atas nama daerah lain. (Dok. Karantina Pertanian Sumbawa)

Mataram, IDN Times - Sejumlah komoditas pertanian dan perkebunan di Nusa Tenggara Barat (NTB) seperti manggis dan serat sisal diekspor ke luar negeri. Namun ekspor komoditas tersebut masih atas nama daerah lain. Tetapi karena diekspor lewat Surabaya, Jawa Timur, sehingga tidak tercatat sebagai ekspor dari NTB.

"Seperti manggis kita hanya penyuplai saja untuk memenuhi kuota dari perusahaan logistik. Kemudian ekspor serat sisal juga sama. Pencatatan masih atas nama luar daerah," ungkap Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB Fathurrahman dikonfirmasi di Mataram, Sabtu (2/7/2022).

Baca Juga: Pengusaha NTB Ekspor Mete Senilai Rp200 Miliar ke Luar Negeri

1. NTB ekspor 50 ton serat sisal dua minggu sekali

Tumbuhan sisal yang dibudidayakan petani di Sumbawa. (Dok. Karantina Pertanian Sumbawa)

Fathurrahman menyebutkan, serat sisal NTB diekspor sekitar 50 ton setiap dua minggu ke Tiongkok. Namun, produk ini masih belum tercatat sebagai ekspor dari NTB. Karena serat sisal tidak langsung diekspor dari NTB, tetapi lewat Surabaya.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan bea cukai supaya surat keterangan asal (SKA) dikeluarkan oleh NTB. Sehingga ekspor serat sisal tersebut tercatat sebagai produk NTB. 

"Itu yang sedang coba kita lakukan bagaimana agar bisa SKA-nya dikeluarkan di NTB. Kita akan bekerja sama dengan bea cukai sebagai izin pemberitahuan barang ekspor. Apakah bisa juga tercatat sebagai dokumen pengiriman dari NTB," ujar Fathurrahman.

2. Ekspor NTB masih didominasi bahan galian tambang

PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT)/amman.co.id

Berdasarkan data BPS, ekspor terbesar NTB selama Bulan Mei 2022 didominasi barang galian atau tambang nonmigas sebesar US$ 217.225.441 atau 98,94 persen.

Kemudian tembakau sebesar US$ 799.110 atau 0,36 persen.

Selanjutnya, batu mulia atau permata sebesar US$ 629.741 atau 0,29 persen, ikan dan udang sebesar US$ 597.027 atau 0,27 persen. Serta daging dan ikan olahan sebesar US$ 160.175 atau 0,07 persen.

Baca Juga: Vanili Diekspor ke AS, Korea Selatan juga Pesan 400 Ton Kopi NTB 

Berita Terkini Lainnya