Menginap di Desa Wisata Tetebatu, Suasana Asri dan Nyaman

Wisatawan domestik betah tinggal di Tetebatu

Lombok Timur, IDN Times - Kunjungan wisatawan di Desa wisata Tetebatu Kecamatan, Sikur terus meningkat. Kepala Desa Tetebatu Sabli, menyampaikan sepanjang tahun 2022 lalu tamu yang menginap di Desa Tetebatu mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan sempat kekurangan kamar penginapan.

Desa Wisata Tetebatu merupakan destinasi wisata yang kini banyak dikunjungi wisatawan. Selain lokasinya yang asri, wisata ini juga cukup nyaman sebagai tempat menginap bagi wisatawan.

"Kami sempat kekurangan kamar dan kami berkoordinasi dengan desa sebalah seperti Desa Kembang Kuning dan Desa Tetebatu Selatan," ujarnya saat ditemui di ruangannya, Kamis (19/1/2023).

1. Wisatawan menginap lebih lama di Desa Tetebatu, bahkan sampai tiga bulan

Menginap di Desa Wisata Tetebatu, Suasana Asri dan Nyamandokumen pribadi

Tidak hanya penginapan yang terisi penuh, namun lama menginap wisatawan juga meningkat. Sebab tidak jarang para wisatawan, khususnya wisatawan domestik yang menginap lama bahkan sampai tiga bulan. 

Jika dibandingkan pada saat pandemik COVID-19, rata-rata lama menginap tamu hanya berkisaran 3-4 hari saja. Penginapan yang terisi hanya sebagian.

"Kalau yang punya izin tinggal lebih lama mereka (wisatawan domestik, red) bahkan bisa tinggal 2-3 bulan di sini," imbuhnya.

Baca Juga: 1.500 BLT di Lombok Timur Tidak Tersalurkan, Ada yang Sudah Meninggal 

2. Tingginya pengunjung bangkitkan perekonomian masyarakat setelah terdampak COVID-19

Menginap di Desa Wisata Tetebatu, Suasana Asri dan Nyamandokumen pribadi

Terlebih pada saat pagelaran WSBK dan MotoGP tahun lalu, diakuinya pihaknya sempat kwalahan melayani tamu karena tingkat pengunjung saat itu sangat tinggi. Tingginya tingkat pengunjung di Desa Tetebatu disebutnya menjadi berkah bagi masyarakat sekitar.

Kata dia, tidak hanya berimbas pada pemilik homestay dan pelaku wisata saja namun hampir semua sektor ikut terdampak dengan banyaknya tamu-tamu yang berkunjung di Desa Wisata Tetebatu. Sehingga hal itu bisa membangkitkan perekonomian masyarakat setelah terdampak COVID-19.

"Misalnya kalau tamu kita mau makan sayur masak kita beli di luar, pasti sih kita beli di petani kita, dan semua sayur itu kami beli di petani, begitu juga kebutuhan tamu yang lain. Alhamdulillah prekonomian masyarakat bisa bangkit setelah terdampak COVID-19," terangnya.

3. Sejumlah pelaku wisata tambah kamar penginapan

Menginap di Desa Wisata Tetebatu, Suasana Asri dan Nyamandokumen pribadi

Untuk mengantisipasi kekurangan kamar ketika adanya event-event yang bertarap internasional di Lombok, saat ini pelaku wisata di Desa Tetebatu tengah berbenah dan membangun sejumlah penginapan.

Disebutkan, tingginya pengunjung di Desa Tetebatu ini salah satunya dikarenakan suasana desanya yang masih alami dan banyaknya destinasi wisata, sehingga setiap tamu yang berkunjung akan betah tinggal. Adapun harga satu kamar sebesar Rp350 ribu per malam lengkap dengan sarapan. 

"Semua penginapan harganya Rp350 ribu per malam sama sarapan, jadi silahkan kalau ada yang mau menginap langsung saja ke pihak pengelola, agar tidak ada oknum yang mempermainkan harga," pungkasnya 

Baca Juga: Dikbud Lombok Timur Imbau Sekolah Tertibkan Lato-lato Jika Mengganggu

supardi ardi Photo Community Writer supardi ardi

Saya suka menulis dan jalan-jalan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya