Cara Warga Desa Adat Sade Lestarikan Kearifan Lokal, Unik dan Menarik!

Membersihkan rumah pakai kotoran kerbau, unik bukan?

Lombok merupakan salah satu destinasi wisata populer belakangan ini. Keindahan alam yang dimilikinya menjadi alasan mengapa banyak orang ingin berkunjung. Tak hanya itu saja, unsur budaya dan adat yang masih sangat kental juga menjadi salah satu daya tarik dari Lombok.

Salah satu kawasan wisata budaya dan adat yang masih lestari hingga saat ini adalah Desa Sade. Desa ini berada di Rambitan, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

1. Tentang desa sade

Cara Warga Desa Adat Sade Lestarikan Kearifan Lokal, Unik dan Menarik!explorer.id

Unsur tradisi, kebudayaan, serta kegiatan tradisional masyarakat sekitar yang masih sangat khas. Ini membuat Desa Sde menyandang predikat sebagai desa wisata sejak tahun 1980-an. 

Menurut sejarahnya, kehidupan masyarakat yang berlangsung di desa ini sebenarnya sudah ada sejak 6 abad yang lalu. Saat itu, masyarakat sekitar masih menganut kepercayaan Watte Telu. 

Seiring berjalannya waktu, kepercayaan tersebut mulai hilang dari masyarakat desa tersebut. Kini, hampir semua warga di sekitar desa tersebut memeluk agama Islam sebagai kepercayaannya.

Walaupun seperti itu, perkampungan ini masih mempertahankan pola kehidupan sejak 6 abad lalu. Rumah adat, tarian, serta musik yang dimainkan masih sangat kental dengan budaya setempat sejak ratusan tahun yang lalu.

Tak hanya itu saja, gaya berpakaian yang dilakukan oleh masyarakat setempat serta penggunaan peralatan dalam kegiatan juga masih dipertahankan hingga saat ini.

Baca Juga: Menikmati Nasi Kotaraja Khas Lombok Super Mantap

2. Kotoran kerbau untuk membersihkan rumah

Cara Warga Desa Adat Sade Lestarikan Kearifan Lokal, Unik dan Menarik!Desa Sade Lombok (IDN Times/Sunariyah)

Ketika memasuki desa dengan luas wilayah sekitar 6 hektare ini, para wisatawan bisa melihat 150 rumah tradisional dengan populasi mencapai 700 jiwa. Uniknya, semua warga di sini masih dalam satu keturunan, karena mereka melakukan perkawinan antar-kerabat secara turun temurun.

Biaya pernikahan yang murah juga menjadi salah satu alasan mengapa mereka memilih melakukan hal tersebut. Jika menikah dengan orang luar, mereka harus mengeluarkan beberapa ekor kerbau untuk perayaan.

Salah satu daya tarik utama dari desa ini adalah bangunan rumah adat, masjid, hingga beberapa bangunan khas lain dari Suku Sasak. Dindingnya yang terbuat dari anyaman bambu, sementara atapnya terbuat dari alang-alang kering membuatnya terlihat sangat tradisional. 

Ketika cuaca sedang terik, sirkulasi udara di bangunan tersebut terasa sejuk. Sebaliknya, ketika malam hari yang dingin, udara di dalam bangunan tersebut akan terasa hangat. 

Bagian lantai dari rumah adatnya terbuat dari tanah liat yang dicampur dengan sekam padi. Sebelum upacara adat, biasanya lantai rumah diberi kotoran kerbau yang dicampur dengan air.

Kotoran kerbau ini berfungsi untuk membersihkan lantai agar terbebas dari debu dan agar lantainya bertekstur kuat dan halus. Hal inilah yang membuat desa adat ini semakin unik.

3. Wisatawan dapat mencoba untuk menenun

Cara Warga Desa Adat Sade Lestarikan Kearifan Lokal, Unik dan Menarik!frentlombok.com

Masyarakat sekitar desa itu ternyata memiliki keahlian menenun kain yang sangat menakjubkan. Keterampilan ini merupakan sebuah tradisi yang telah diajarkan secara turun temurun.

Menurut adat yang berlaku, gadis dewasa yang tidak bisa menenun kain tidak diperbolehkan untuk menikah. Oleh karena itu, para wisatawan bisa dengan mudah melihat banyak wanita menenun kain di desa ini.

Wisatawan juga bisa mencoba untuk menenun kain sebelum membeli. Hampir semua warga di desa ini menjual kain tenun.

Itulah beberapa hal tentang Desa Sade yang wajib diketahui sebelum berkunjung. Yuk, rencanakan liburanmu!

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Jaje Reket Tradisional Lombok

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya