6 Columnar Joint Alami di Dunia, Ada di Bima NTB Juga Lho!

Keteraturannya yang alami bikin takjub!

Columnar joint adalah salah satu fenomena struktur geologi yang terdiri dari kolom-kolom. Biasanya berbentuk segi delapan atau hexagonal dan tersusun dengan rapi.

Fenomena geologi ini terjadi karena adanya gaya pengkerutan yang terjadi karena proses pendinginan dan kejadian ini merupakan fenomena langka yang sangat jarang ditemui. Di dunia jumlah columnar joint tidaklah banyak.

Berikut 6 Columnar Joint yang tersebar di dunia, di Indonesia juga ada lho!

1. Cape Stolbchaty - Pulau Kuril, Rusia

6 Columnar Joint Alami di Dunia, Ada di Bima NTB Juga Lho!flickr.com/e_kaspersky

Menjangkau pulau Kuril, Rusia ternyata gak gampang. Disini seringkali terjadi cuaca ekstrim seperti badai dan gelombang tinggi.

Gak jarang, penerbangan dan penyebrangan sering dibatalkan selama beberapa hari. Namun, kalau cuaca sedang bersahabat, semuanya akan terbayar dengan indahnya Cape Stolbchaty di pulau ini.

Bahkan penduduk lokal mengatakan bahwa gak lengkap kalau ke pulau Kuril kalau gak pernah mampir di Cape Stolbchaty. Kalau kamu kesini, ada baiknya kamu menggunakan sepatu boot karet, supaya kamu lebih leluasa menikmati keindahan columnar joint yang mengagumkan di tempat ini.

Dan baiknya kamu datang ketika matahari belum terbit dibalik pegunungan. Supaya kamu bisa melihat pemandangan yang sangat menakjubkan ketika bebatuan yang tinggi menjulang tersebut berubah warna saat terkena cahaya matahari pagi.

Ada yang pengen kesini?

2. Fingla's Cave - Staffa, Skotlandia

6 Columnar Joint Alami di Dunia, Ada di Bima NTB Juga Lho!top4themes.com/fingalscave

Fingal's Cave atau gua Fingal adalah gua laut yang terletak di pulau Staffa, Hebrides, Skotlandia. Pulau ini nggak ada penghuninya.

Meskipun tanpa penghuni, hal tersebut bukan berarti gak ada wisatawan yang rela datang ke tempat ini. Bahkan beberapa tokoh terkenal dunia menjadikan Fingal's Cave di pulau Staffa ini sebagai destinasi wisata lho.

Area pulau Staffa merupakan area dengan aktivitas vulkanik. Banyak yang berspekulasi bahwa Fingal's Cave telah ada sejak 50 juta tahun yang lalu, dan terbentuk karena adanya aliran lava yang mengalami gradasi penurunan suhu dengan kecepatan tinggi.

Hal yang paling menakjubkan di Fingla's Cave ini tak lain adalah Columnar Joint yang berbaris rapi membentuk tiang-tiang yang kokoh sepanjang sisi gua. Kalau kamu penasaran dan pengen lihat langsung, kamu bisa banget kesini. Asal siap-siap deh merogoh kocek yang banyak.

3. Devil's Tower, Monumen Nasional - Crook County, Wyoming, U.S.

6 Columnar Joint Alami di Dunia, Ada di Bima NTB Juga Lho!flickr.com/helene

Devil's Tower, namanya ngeri ya. Columnar Joint yang satu ini sering dijadikan sebagai areal pendakian bagi mereka yang hobi memacu adrenalinnya.

Devil's Tower memiliki ketinggian mencapai 1.267 kaki. Pada tahun 1906 presiden Theodore Roosevelt meresmikan bahwa 2 mil persegi taman di sekitar Devil's Tower ini sebagai monumen nasional pertama saat itu.

Taman tersebut ditutupi oleh hutan pinus dan padang rumput. Buat kamu yang senang mendaki dan memanjat, Devil's Tower bisa kamu jadikan tujuan pendakianmu.

4. Jusangjeolli - Pulau Jeju, Korea Selatan

6 Columnar Joint Alami di Dunia, Ada di Bima NTB Juga Lho!flickr.com/stillgotnone

Jusangjeolli merupakan Columnar Joint yang menumpuk di sepanjang pantai Jungmun dan sudah menjadi monumen budaya di pulau Jeju. Siapa sih yang nggak tahu pulau Jeju, ituloh pulau yang sering muncul di drama-drama Korea.

Jusangjeolli sendiri terbentuk ketika lava dari gunung Hallasan meletus ke laut Jungmun kemudian lava tersebut mengalami pendinginan dalam waktu yang sangat cepat. Akses ke tempat ini gak sulit kok, karena pulau Jeju sendiri sudah menjadi ikon pariwisata yang diunggulkan di Korea Selatan.

Segala macam fasilitas sudah tersedia lengkap disana.

5. Litlanesfoss - Uppheradsvegur, Islandia

6 Columnar Joint Alami di Dunia, Ada di Bima NTB Juga Lho!flickr.com/helene

Litlanesfoss dalam bahasa setempat disebut juga dengan Studlabergsfoss yang artinya kurang lebih air terjun Columnar Joint. Air terjun tersebut dikelilingi oleh keindahan Columnar Joint yang memukau.

Ketinggian air terjun ini mencapai 30 meter yang memiliki dua susun air terjun. Susunan kedua terletak di atas air terjun utama.

Ukurannya gak begitu tinggi seperti air terjun yang utama. Dua susunan air terjun ini dipisahkan oleh kolam kecil yang sangat indah. Keren banget kan.

6. Tanjung Meriam - Bima, NTB, Indonesia

6 Columnar Joint Alami di Dunia, Ada di Bima NTB Juga Lho!Instagram.com/riorachmawan22

Columnar Joint yang satu ini lokasinya bukan diluar negeri lho, melainkan di Indonesia. Tepatnya di kecamatan Lambu, kabupaten Bima, NTB.

Namanya adalah Tanjung Meriam atau dalam bahasa setempat disebut juga dengan Toro Maria. Belum ada akses darat menuju bukit ini.

Satu-satunya akses untuk kesana yaitu dengan menggunakan perahu motor nelayan yang berangkat dari pelabuhan Sape. Perjalanannya menghabiskan waktu sekitar 2 jam.

Hanya saja keadaan cuaca menuju Tanjung Meriam ini seringkali tidak bersahabat. Terkadang perahu nelayan harus putar balik dan menunggu hingga cuaca kembali memungkinkan untuk ke tempat ini.

Keberadaan Columnar Joint di bukit ini masih di teliti oleh para ahli geologi Indonesia. Uniknya, susunan batu-batu ini memenuhi seluruh sisi bukit dan terlihat seperti batu krypton yang sering digambarkan dalam film-film animasi.

Susunan Columnar Joint ini tegak lurus membentuk sudut hingga 90 derajat dari permukaan sisi bukit, dan tertancap kuat hingga ke dalam bukit. Meskipun kamu dan teman-temanmu naik ke atas batu-batu tersebut, batunya gak bakal goyang sama sekali.

Kamu gak perlu jauh-jauh deh ke Korea, Rusia atau lokasi yang lainnya untuk melihat fenomena Columnar Joint ini. Kamu cukup ke Bima saja. Walaupun langka, di Indonesia juga ada kan dan pastinya gak kalah keren kayak di luar negeri.

Ummu Ubay Photo Writer Ummu Ubay

Semoga bermanfaat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya