34 Ribu Hektare Lahan di Lotim Jadi Kawasan Pertanian Pangan

Banyak lahan yang beralihfungsi menjadi kawan perumahan

Lombok Timur, IDN Times - Seluas 34 hektare lahan pertanian di Lombok Timur telah dipetakan menjadi Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B). Pemetaan ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan di Lombok Timur.

Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur Sahri menyampaiakan Keberadaan KP2B ialah salah satu upaya pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur, untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan di Lombok Timur. Diketahui bahwa saat ini banyak kawasan pertanian berubah menjadi kawasan perumahan.

"Di tengah kondisi saat ini, kita dituntut untuk mencegah terjadinya krisis pangan yang berkelanjutan di waktu mendatang di tengah gempuran pembangunan yang terus terjadi," ungkap Sahri, Senin (23/1/2023).

1. Lahan yang dipetakan merupakan lahan pertanian produktif milik warga

34 Ribu Hektare Lahan di Lotim Jadi Kawasan Pertanian Pangandokumen pribadi

Lahan pertanian seluas 34 hektare yang telah dipetakan ini, merupakan lahan pertanian produktif milik masyarakat, di luar kawasan hutan atau milik pemerintah. Sehingga lahan yang telah dipetakan ini nantinya akan menjadi lahan yang dilindungi.

Kata dia, Pemetaan lahan KP2B ini telah dilakukan di lahan seluas 40 ribu hektare lebih, namun dari luas tersebut yang telah ditetapkan menjadi lahan LP2B seluas 34 ribu hektare.

"Dari 40 ribu hektare yang kita petakan itu, seluas 34 ribu yang telah kami tetapkan menjadi lahan KPPB," ujarnya.

Baca Juga: 1.500 BLT di Lombok Timur Tidak Tersalurkan, Ada yang Sudah Meninggal 

2. Satu hektare lahan KP2B akan menghasilkan 5 ton hingga 12 ton padi

34 Ribu Hektare Lahan di Lotim Jadi Kawasan Pertanian Pangandokumen pribadi

Ditargetkan dalam satu hektare lahan KP2B tersebut akan menghasilkan lima ton padi. sehingga jika dikalikan dengan luas lahan KP2B ini maka hasil yang diperoleh akan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Lombok Timur.

Bahkan, kata dia dari satu hektare lahan bahkan bisa mencapai delapan sampai 12 ton padi. Hal itu dilihat dari hasil intensifikasi pertanian yang telah dilakukan oleh Dintan sendiri.

“Dari hasil intensifikasi pertanian yang kami lakukan lima ton itu paling sedikit yang dihasilkan, malah ada yang lebih bahkan bisa sampai 12 ton yang dihasilkan per satu hektare lahan itu," bebernya.

3. Pemkab Lombok Timur siapkan lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan (CP2B)

34 Ribu Hektare Lahan di Lotim Jadi Kawasan Pertanian Pangandokumen pribadi

Selain telah menetapakan lahan KP2B, Pemkab Lombok Timur juga telah menyiapkan Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LCP2B), untuk mengantisipasi adanya lahan yang beralihfungsi menjadi kawasan permukiman.

Pengendalian lahan KP2B ini menurutnya sangat penting dilakukan agar tidak mudah beralihfungsi, terlebih kedepan NTB khususnya Lombok Timur telah dicanangkan akan menjadi lumbung pangan nasional bahkan Internasional.

"Pemetaan lahan KP2B ini sangat penting untuk dilakukan dan tetapkan karena kedepan NTB khususnya Lotim akan dijadikan sebagai lumbung pangan nasional bahkan internasional," tutup Sahri.

Baca Juga: Penemuan Mayat Bayi Tanpa Kepala Gegerkan Warga Lombok Timur 

supardi ardi Photo Community Writer supardi ardi

Saya suka menulis dan jalan-jalan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya