Penyu-penyu di Wisata Konservasi Mapak Indah Terbawa Abrasi Pantai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Kelompok Pencinta Penyu Mapak Indah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan, abrasi pantai yang terjadi pada 22 Desember 2022 mengakibatkan puluhan penyu hanyut terbawa gelombang pasang.
"Jumlah penyu yang hanyut terbawa abrasi sebanyak 50 ekor. Dari 50 ekor tersebut, tiga ekor merupakan penyu dewasa sedangkan sisanya berupa tukik," kata Ketua Kelompok Pecinta Penyu Mapak Indah, Mahendra Irawan seperti dikutip dari ANTARA pada Selasa (10/1/2023).
Ia mengatakan, penyu yang hanyut terbawa gelombang tersebut merupakan jenis penyu sisik, hijau, dan lekang yang selama ini menjadi wahana edukasi bagi anak-anak yang datang ke lokasi penangkaran di Pantai Mapak Indah.
"Selama tahun 2022, jumlah anak-anak yang sudah datang melakukan edukasi dan melepas penyu ke lautan lepas sekitar 300-500 anak. Sebelum melepas penyu, anak-anak kita edukasi bagaimana menjaga habitat penyu dan bereproduksi," katanya.
1. Fasilitas konservasi rusak berat
Akibat abrasi pantai tersebut, lanjut Mahendra yang juga menjadi Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas dan Kelompok Sadar Wisata, bangunan, akses jalan dan fasilitas wisata konservasi penyu ini rusak parah dan hanyut terbawa gelombang.
Dari 10 kolam penyu yang kita miliki, empat kolam hanyut terbawa gelombang dan tiga kolam kondisinya rusak sedang karena atapnya hilang Sedangkan telur penyu yang bisa diselamatkan sekitar 1.000 butir.
"Kalau hitung kerugian, untuk bangunannya saja nilainya Rp100 juta," katanya.
Baca Juga: Porprov NTB 2023, Sprinter Indonesia Zohri Tak Ikut Bela Lombok Utara
2. Berharap perhatian pemerintah
Terkait dengan itu, pihaknya berharap Pemerintah Kota Mataram bisa memberikan perhatian terhadap wisata konservasi penyu, karena Mapak Indah merupakan etalase Kota Mataram selain Loang Baloq.
"Kami memiliki visi dan misi pariwisata berbasis konservasi edukasi, pemberdayaan ekonomi berbasis kawasan pantai," katanya.
Selain kerusakan wisata konservasi penyu, pihaknya juga telah melaporkan kerusakan 20 unit lapak usaha kecil menengah (UMKM) di Pantai Mapak Indah yang menjadi pendukung wisata penyu.
3. Kerugian lainnya
Lapak-lapak kuliner yang merupakan rintisan pertama dari Tanjung Bias Kabupaten Lombok Barat di Mapak Indah saat ini sudah habis karena abrasi pantai yang menghantam bagian bawah lapak hingga kedalaman 3-4 meter.
"Total kerugian lapak UMKM sekitar Rp1,5 miliar, sebab satu lapak dengan berbagai desain tersendiri menghabiskan biaya sekitar Rp75 juta," katanya.
Terkait dengan itu, pihaknya juga berharap pemerintah daerah bisa memberikan solusi atau penanganan pertama bagi para pelaku UMKM di Mapak Indah.
"Saya ke sini (Kantor Wali Kota Mataram-red) karena ingin bertemu langsung dengan wali kota, untuk mengetahui tindak lanjut dari laporan yang saya sampai minggu lalu," demikian Mahendra Irawan.
Baca Juga: Komisi II DPRD NTB Sidak Pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.