Dewan Rekomendasi Appraisal Ulang Lahan Bendungan Beringin Sila

Warga menilai harga saat ini masih terlalu rendah

Mataram, IDN Times - DPRD Kabupaten Sumbawa merekomendasikan pembentukan tim appraisal ulang untuk pembebasan lahan akses jalan menuju Bendungan Beringin Sila di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebab warga setempat menilai bahwa harga yang ditetapkan saat ini masih terlalu rendah. Bendungan ini merupakan salah satu dari enam proyek strategis nasional (PSN).

"Kami sudah melakukan rapat fasilitasi dengan menghadirkan sejumlah pihak, mulai pemda, BPN dan tim appraisal. Kami putuskan untuk ditunda dahulu pembayarannya sampai ada titik terang terkait dengan harga tanah yang sebenarnya," kata Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Abdul Rofik seperti dilansir dari Antara pada Jumat (30/9/2022).

1. Pembangunan akses jalan

Dewan Rekomendasi Appraisal Ulang Lahan Bendungan Beringin SilaIlustrasi pembangunan jalan di desa (ANTARA FOTO/Nurul Ramadhan)

Ia mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan langkah memfasilitasi dengan ratusan warga tiga desa di Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa.

Warga yang terdampak pada pembangunan bendungan itu adalah Desa Motong, Desa Setuik Berang, dan Desa Tengah. Pembangunan di desa tersebut terkait rencana pembebasan lahan yang dimiliki warga untuk kepentingan pembangunan akses jalan menuju Bendungan Beringin Sila.

Baca Juga: Mantan Murid Curi Belasan Laptop di Sekolah Lombok Timur

2. Perlu data taksiran harga

Dewan Rekomendasi Appraisal Ulang Lahan Bendungan Beringin SilaIlustrasi uang (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Tidak hanya itu, pihaknya juga meminta kepada tim appraisal agar dapat memberikan datanya atau kajian-kajiannya terkait dengan munculnya taksiran harga tanah tersebut kepada pihak dewan. Pasalnya, penentuan atau taksiran harga tanah yang
sekarang setelah ada bendungan dan sebelum ada bendungan akan sangat berbeda.

"Alhamdulillah, sepertinya kedua hal tersebut direspons dan informasi yang saya dapat akan dibentuk ulang tim appraisal baru yang akan mengkaji lahan-lahan warga yang dibebaskan tersebut," ujarnya.

3. Perhatikan mata pencaharian warga

Dewan Rekomendasi Appraisal Ulang Lahan Bendungan Beringin Silailustrasi petani cabai (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Menurut dia, DPRD memiliki komitmen yang tinggi untuk melakukan pengawalan dan mendorong agar permasalahan ini dapat selesai dengan sebaik-baiknya dengan berbagai pertimbangan. Apalagi. masyarakat akan kehilangan mata pencaharian dan pekerjaannya jika lahan itu dibebaskan.

Sebanyak 160 warga pemilik lahan yang terdampak pembangunan megaproyek Bendungan Beringin Sela di Kabupaten Sumbawa, berharap harga tawaran pembebasan lahan tidak merugikan masyarakat.

4. Harga dinilai terlalu rendah

Dewan Rekomendasi Appraisal Ulang Lahan Bendungan Beringin Silailustrasi memberi dan menerima uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Salah satu perwakilan warga yang juga pemilik lahan yang ikut terdampak pembangunan akses jalan bernama Abdul Majid menilai harga sangat rendah.

"Tanah kami dihargai dengan harga Rp20 ribu per meter persegi atau Rp2 juta per are," ujarnya dihubungi melalui telepon.

Untuk membeli lahan baru, kata dia, warga harus merogoh kocek sebesar Rp25 juta per are. Hal ini tentu sangatmemberatkan bagi mereka jika pemerintah memberikan harga lahan mereka serendah itu.

"Tolong kedepankan aspek kemanusiaannya sebab kami juga butuh menjaga kelangsungan mata pencaharian untuk keluarga," ucapny

Baca Juga: Hitung Kerugian Proyek Jalan, Jaksa Libatkan Ahli Konstruksi

Yerin Shin Photo Community Writer Yerin Shin

Keep happy & healthy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya