Waspada! Badai Sonca Sebabkan Gelombang Tinggi di Perairan NTB 

Cuaca ekstrem berpotensi terjadi 15 - 21 Oktober di NTB

Mataram, IDN Times - BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Lombok mengeluarkan peringatan dini kondisi cuaca ekstrem sepekan kedepan. Wilayah provinsi NTB berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada periode 15 - 21 Oktober 2022 pengaruh dari badai tropis Sonca.

Kepala BMKG Zainuddin Abdul Madjid Lombok, Cucu Kusmayancu, Sabtu (15/10/2022) mengungkapkan hasil monitoring perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia, saat ini diindikasikan terdapat signifikansi dinamika atmosfer. Sehingga dapat berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia termasuk NTB.

1. Badai tropis Sonca di Laut China Selatan

Waspada! Badai Sonca Sebabkan Gelombang Tinggi di Perairan NTB Ruang pengamatan cuaca BMKG (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Berdasarkan hasil aanalisis kondisi dinamika atmosfer terkini, kata Cucu, menunjukkan adanya siklon tropis atau badai Sonca di sekitar Laut China Selatan sebelah timur Vietnam. Tepatnya di sekitar 14.2°LU 111.4°BT dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistem mencapai 35 knots atau 64 km per jam dan tekanan udara minimum di pusatnya mencapai 998 mb.

Badai tropis Sonca ini bergerak ke arah barat-barat laut dengan kecepatan 6 knots atau 10 km per jam memasuki daratan Vietnam. Keberadaan sistem badai tropis Sonca ini membentuk pola belokan dan perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia.

Baca Juga: 1.000 Kru dan Pembalap WSBK akan Hadir, Disambut Karnaval Budaya NTB 

2. Potensi hujan lebat dan gelombang tinggi 4 meter di perairan NTB

Waspada! Badai Sonca Sebabkan Gelombang Tinggi di Perairan NTB Ilustrasi gelombang tinggi (ANTARA FOTO)

Untuk wilayah NTB, lanjut Cucu, menunjukkan adanya belokan dan perlambatan kecepatan angin. Kondisi ini dapat meningkatkan pola konvektivitas serta aktifnya fenomena Madden Jullian Oscillation (MJO) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuator.

Sehingga dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah NTB dalam beberapa hari ke depan.Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 15 - 21 Oktober 2022.
Hujan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, Kota Bima, dan Dompu.

Selain itu, kata Cucu, gelombang tinggi hingga 4 meter berpotensi terjadi di perairan NTB dalam sepekan kedepan. Gelombang tinggi 2,5 - 4 meter berpotensi terjadi di Selat Bali, Selat Lombok dan Selat Alas bagian selatan. Kemudian perairan selatan Bali hingga Pulau Sumba NTT dan Samudra Hindia selatan NTB.

3. Infrastruktur sumber daya air harus siap mengantisipasi peningkatan curah hujan

Waspada! Badai Sonca Sebabkan Gelombang Tinggi di Perairan NTB Presiden Jokowi resmikan Bendungan Bintang Bano di Kabupaten Sumbawa Barat pada Jumat (14/1/2022). (dok. Biro Pers Setpres)

Dengan adanya potensi cuaca ekstrem sepekan kedepan, Cucu berharap kepada Pemda untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan. Pemda juga diharapkan melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.

"Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang," sarannya.

Selain itu, menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemda, masyarakat serta pihak terkait. Dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi. Serta lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan mengantisipasi bencana hidrometrorologi.

Baca Juga: Selain PK, Pemprov NTB Laporkan Dugaan Pidana Sengketa Aset Bawaslu  

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya