Warga Pesisir Perlu Waspadai Potensi Banjir Rob saat Gerhana Bulan

Gerhana bulan total dapat diamati di seluruh NTB

Mataram, IDN Times - Warga yang tinggal di daerah pesisir di Nusa Tenggara Barat (NTB) diminta mewaspadai potensi banjir rob dampak dari gerhana bulan total pada Rabu (8/10/2022) sekitar pukul 18.16 Wita. Pasalnya, fenomena gerhana bulan mengakibatkan pasang naik air laut yang lebih tinggi dari biasanya.

"Yang perlu diwaspadai oleh masyarakat untuk menjauhi wilayah laut dan pesisir pantai," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi, Rabu (8/11/2022).

1. Dampak fenomena gerhana bulan

Warga Pesisir Perlu Waspadai Potensi Banjir Rob saat Gerhana BulanPesisir pantai Mapak Indah Kecamatan Sekarbela Kota Mataram terkena abrasi akibat gelombang tinggi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dijelaskan, fenomena gerhana bulan mengakibatkan pasang naik air laut yang lebih tinggi dari biasanya. Dibandingkan ketika tidak terjadi gerhana, purnama, maupun bulan baru.

Gerhana bulan total akan dapat diamati dari seluruh wilayah provinsi NTB pada 8 November 2022. Fase yang dapat diamati dimulai dari fase gerhana total mulai (U2) pada pukul 18:16 WITA hingga fase gerhana berakhir (P4) pada pukul 21:57 WITA.
Sedangkan untuk fase gerhana mulai (P1) dan fase gerhana sebagian mulai (U1 tidak dapat diamati. Hal ini dikarenakan bulan masih belum terbit.

Baca Juga: Ekonomi NTB Triwulan III-2022 Meroket 7,1 Persen 

2. 4 kali gerhana tahun 2022

Warga Pesisir Perlu Waspadai Potensi Banjir Rob saat Gerhana BulanGerhana Matahari juga terpantau di Kota Medan, Kamis (26/12). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Dijelaskan, gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Gerhana bulan total terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi sejajar. Hal ini membuat Bulan masuk ke umbra Bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah. Adapun gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semua cahayanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru.

Disebutkan, pada tahun 2022 terjadi 4 kali gerhana, yaitu 2 kali gerhana Matahari dan 2 kali gerhana Bulan. Pertama, pada 30 April 2022, terjadi gerhana matahari sebagian yang tidak dapat diamati dari Indonesia.

Kedua, pada 16 Mei 2022, terjadi gerhana bulan total yang tidak dapat diamati dari Indonesia. Ketiga, pada 25 Oktober 2022, terjadi gerhana matahari sebagian yang tidak dapat diamati dari Indonesia. Terakhir, pada 8 November 2022, akan terjadi gerhana bulan total yang dapat diamati di Indonesia.

3. Gerhana bulan total berlangsung 1 jam 25 menit 44 detik

Warga Pesisir Perlu Waspadai Potensi Banjir Rob saat Gerhana BulanPengamatan Gerhana Bulan di Stasiun Geofisika Yogyakarta. IDN Times/Siti Umaiyah

Dijelaskan, durasi gerhana dari fase gerhana mulai (P1) hingga gerhana berakhir (P4) adalah 5 jam 57 menit 5 detik. Adapun durasi parsialitas, yaitu lama waktu dari fase gerhana sebagian mulai (U1) hingga gerhana sebagian berakhir (U4) terjadi selama 3 jam 40 menit 23 detik.

Sedangkan durasi totalitas gerhana bulan total 8 November 2022 ini akan berlangsung selama 1 jam 25 menit 44 detik. Pengamat yang berada di barat garis U1, yaitu di Papua, Papua Barat, sebagian Maluku Utara, dan sebagian Maluku akan mendapati Bulan sudah dalam fase gerhana penumbra pada saat Bulannya terbit. Selanjutnya, ia akan dapat mengamati Gerhana Bulan Total 8 November 2022 hingga gerhana berakhir.

Sementara itu pengamat yang berada di antara garis U1 dan U2, yaitu di sebagian Maluku, sebagian Maluku Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, NTT, NTB, Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, sebagian besar Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Barat, dan sebagian Jawa Timur akan dapat mendapati Bulan sudah dalam fase gerhana sebagian pada saat Bulannya terbit. Selanjutnya, akan dapat mengamati gerhana hingga gerhananya berakhir.

Pengamat yang berada di antara garis puncak dan U2, yaitu di sebagian kecil Kalimantan Tengah, sebagian besar Kalimantan Barat, sebagian besar Jawa Timur, Jawa Tengah, DIYogyakarta, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Sumatera Selatan, sebagian Bengkulu, Bangka Belitung, sebagian besar Jambi, sebagian kecil Sumatera Barat, sebagian besar Riau, dan Kepulauan Riau akan dapat mengamati fase gerhana total hingga gerhana berakhir.

Bulan dalam fase gerhana total saat Bulan sedang terbit akan didapati oleh pengamat yang berada di antara garis puncak dan U3, yaitu di sebagian kecil Bengkulu, sebagian kecil Jambi, sebagian besar Sumatera Barat, sebagian kecil Riau, Sumatera Utara, dan Aceh untuk selanjutnya akan dapat mengamati Gerhana Bulan Total 8 November 2022 hingga gerhana berakhir.

Baca Juga: MGPA Pekerjakan 1.700 Volunteer untuk WSBK Mandalika 2022 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya